Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Anak Balita Di Desa Pa'lalakkang Kecamatan Galesong

Alfian S. Abas, F. A. Gobel, Arman
{"title":"Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Anak Balita Di Desa Pa'lalakkang Kecamatan Galesong","authors":"Alfian S. Abas, F. A. Gobel, Arman","doi":"10.52103/JAHR.V2I1.523","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar belakang: Salah satu faktor yang berperan besar dalam tumbuh kembang anak adalah gizi pada 1000 hari pertama kehidupan dimana tumbuh kembang anak memiliki peningkatan paling pesat dan gizi saat ini akan mempengaruhi pembangunan di masa depan. Salah satu masalah yang muncul akibat kekurangan gizi kronis pada 1000 hari pertama kehidupan adalah stunting. Masalah kesehatan anak yang saat ini menjadi prioritas utama yang ingin di perbaiki oleh pemerintah yaitu mengenai tumbuh kembang anak. Banyak masalah tumbuh kembang yang terjadi pada anak salah satunya adalah Stunting. Stunting merupakan sebuah kondisi di mana tinggi badan seseorang ternyata lebih pendek dibanding tinggi badan orang lain seusianya yang bersifat kronik pada masa pertumbuhan dan perkembangan sejak awal kehidupan. Menganalisis Faktor Risiko Kejadian Stunting pada anak balita di Desa Pa’lalakkang Kecamatan Galesong. Metode: Jenis penelitian observasional dengan rancangan studi case control dan menggunakan pendekatan retrospektif. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki anak balita di Desa Pa’lalakkang Kecamatan Galesong. Sampel dalam penelitian adalah 88 responden yaitu 44 kasus dan 44 kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan Chi-Square dengan melihat Odds Ratio (OR). Hasil: Analisis statistik menunjukan bahwa faktor risiko stunting pada anak balita adalah riwayat penyakit inpeksi (P= 0,000 ; OR= 8,33), Pendidikan ibu (P= 0,000 ; OR= 6,96)  sedangkan pendapatan keluarga,merupakan faktor protektif terhadap kejadian stunting (P= 0,787 ; OR= 0,86). Kesimpulan: Riwayat penyakit inpeksi, pendidikan ibu merupakan faktor risiko yang bermakna terhadap kejadian stunting pada anak balita. Anak balita dengan riwayat penyakit inpeksi lebih berisiko 8,33 kali mengalami stunting.","PeriodicalId":137846,"journal":{"name":"Journal of Aafiyah Health Research (JAHR)","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Aafiyah Health Research (JAHR)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.52103/JAHR.V2I1.523","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Latar belakang: Salah satu faktor yang berperan besar dalam tumbuh kembang anak adalah gizi pada 1000 hari pertama kehidupan dimana tumbuh kembang anak memiliki peningkatan paling pesat dan gizi saat ini akan mempengaruhi pembangunan di masa depan. Salah satu masalah yang muncul akibat kekurangan gizi kronis pada 1000 hari pertama kehidupan adalah stunting. Masalah kesehatan anak yang saat ini menjadi prioritas utama yang ingin di perbaiki oleh pemerintah yaitu mengenai tumbuh kembang anak. Banyak masalah tumbuh kembang yang terjadi pada anak salah satunya adalah Stunting. Stunting merupakan sebuah kondisi di mana tinggi badan seseorang ternyata lebih pendek dibanding tinggi badan orang lain seusianya yang bersifat kronik pada masa pertumbuhan dan perkembangan sejak awal kehidupan. Menganalisis Faktor Risiko Kejadian Stunting pada anak balita di Desa Pa’lalakkang Kecamatan Galesong. Metode: Jenis penelitian observasional dengan rancangan studi case control dan menggunakan pendekatan retrospektif. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki anak balita di Desa Pa’lalakkang Kecamatan Galesong. Sampel dalam penelitian adalah 88 responden yaitu 44 kasus dan 44 kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan Chi-Square dengan melihat Odds Ratio (OR). Hasil: Analisis statistik menunjukan bahwa faktor risiko stunting pada anak balita adalah riwayat penyakit inpeksi (P= 0,000 ; OR= 8,33), Pendidikan ibu (P= 0,000 ; OR= 6,96)  sedangkan pendapatan keluarga,merupakan faktor protektif terhadap kejadian stunting (P= 0,787 ; OR= 0,86). Kesimpulan: Riwayat penyakit inpeksi, pendidikan ibu merupakan faktor risiko yang bermakna terhadap kejadian stunting pada anak balita. Anak balita dengan riwayat penyakit inpeksi lebih berisiko 8,33 kali mengalami stunting.
背景:在孩子成长过程中影响最大的因素之一是最初1000天的营养,在这一天,孩子们的营养增长是最大的,今天的营养将影响未来的发展。生命最初1000天长期营养不良造成的一个问题是发育不良。政府目前正在解决的儿童健康问题的首要问题是儿童的成长。很多关于孩子成长的问题其中一个是特技。发育迟缓是一种疾病,在生命早期的成长和发展阶段,一个人的身高被证明比其他同龄的男性身高短。分析巴勒斯坦老龄化社区幼儿发育不良的风险因素。方法:案例控制设计和回溯方法的观察研究类型。研究结果显示,所有在帕拉康村有幼儿的母亲研究中的样本为88名受访者,其中44例和44个控件。本研究使用的工具是一份统一的数据分析问卷,使用chi平方,观察Odds Ratio(或)。结果:统计分析表明,幼儿发育不良的风险因素是感知疾病史(P= 10000;或者母亲的教育或= 6.96)而家庭收入,是任何特技事件的保护因素(P= 0.787;或= 0,86)。结论:母亲的教育是幼儿发育不良的一个有意义的风险因素。患有眼部疾病的幼儿有8.33岁以上发育不良的风险增加。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信