Rezky Putri Indarwati Abdullah, Zulfahmidah Zulfahmidah, S. Abdullah
{"title":"Penyuluhan Vaksin COVID-19 Dan Protokol Pencegahan COVID-19 Di Masa Kenormalan Baru (New Normal) Serta Pendistribusian Apd Di Desa Paddinging, Takalar","authors":"Rezky Putri Indarwati Abdullah, Zulfahmidah Zulfahmidah, S. Abdullah","doi":"10.33096/jpki.v3i1.184","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang : Pandemi global COVID-19 pertama kali diumumkan pada 11 Maret 2020 menandakan bahwa virus ini sudah menjangkiti populasi besar di berbagai negara. Upaya telah dilakukan oleh berbagai negara, termasuk Indonesia, untuk mengembangkan vaksin yang ideal untuk pencegahan infeksi SARS-CoV-2 dengan berbagai platform yaitu vaksin inaktivasi inactivated virus vaccines, vaksin virus yang dilemahkan (live attenuated), vaksin vektor virus, vaksin asam nukleat, vaksin seperti virus (virus-like vaccine), dan vaksin subunit protein. Vaksinasi COVID-19 bertujuan untuk mengurangi transmisi/penularan COVID-19, menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat COVID-19, mencapai kekebalan kelompok di masyarakat (herd immunity) dan melindungi masyarakat dari COVID-19 agar tetap produktif secara sosial dan ekonomi. Kekebalan kelompok hanya dapat terbentuk apabila cakupan vaksinasi tinggi dan merata di seluruh wilayah. Metode : melakukan penyuluhan mengenai pengenalan vaksin COVID-19 dan edukasi protokol pencegahan COVID-19 di Era Kenormalan Baru (New Normal) serta pendistribusian APD di Desa Paddinging, Takalar dengan menggunakan alat bantu seperti flipchart. Hasil : Berdasarkan dari data hasil kuesioner (pre dan post test) pada peserta, didapatkan peningkatan pemahaman tentang vaksin COVID-19 yakni dari 30% menjadi 70% jawaban benar. Para peserta sebagian besar telah vaksin COVID-19 namun beberapa anggota keluarga mereka belum vaksin dikarenakan kurangnya pemahaman terkait vaksin tersebut sehingga masyarakat cukup antusias bertanya terkait bahaya dan efek samping yang ditimbulkan oleh karena vaksin COVID-19.","PeriodicalId":178630,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Kedokteran Indonesia","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pengabdian Kedokteran Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33096/jpki.v3i1.184","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Latar Belakang : Pandemi global COVID-19 pertama kali diumumkan pada 11 Maret 2020 menandakan bahwa virus ini sudah menjangkiti populasi besar di berbagai negara. Upaya telah dilakukan oleh berbagai negara, termasuk Indonesia, untuk mengembangkan vaksin yang ideal untuk pencegahan infeksi SARS-CoV-2 dengan berbagai platform yaitu vaksin inaktivasi inactivated virus vaccines, vaksin virus yang dilemahkan (live attenuated), vaksin vektor virus, vaksin asam nukleat, vaksin seperti virus (virus-like vaccine), dan vaksin subunit protein. Vaksinasi COVID-19 bertujuan untuk mengurangi transmisi/penularan COVID-19, menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat COVID-19, mencapai kekebalan kelompok di masyarakat (herd immunity) dan melindungi masyarakat dari COVID-19 agar tetap produktif secara sosial dan ekonomi. Kekebalan kelompok hanya dapat terbentuk apabila cakupan vaksinasi tinggi dan merata di seluruh wilayah. Metode : melakukan penyuluhan mengenai pengenalan vaksin COVID-19 dan edukasi protokol pencegahan COVID-19 di Era Kenormalan Baru (New Normal) serta pendistribusian APD di Desa Paddinging, Takalar dengan menggunakan alat bantu seperti flipchart. Hasil : Berdasarkan dari data hasil kuesioner (pre dan post test) pada peserta, didapatkan peningkatan pemahaman tentang vaksin COVID-19 yakni dari 30% menjadi 70% jawaban benar. Para peserta sebagian besar telah vaksin COVID-19 namun beberapa anggota keluarga mereka belum vaksin dikarenakan kurangnya pemahaman terkait vaksin tersebut sehingga masyarakat cukup antusias bertanya terkait bahaya dan efek samping yang ditimbulkan oleh karena vaksin COVID-19.