{"title":"“AJA RUMANGSA BISA NANGING BISAA RUMANGSA” PESAN MORAL DALAM KEARIFAN LOKAL JAWA MELALUI CERPEN “JENENGKU: ASU” KARYA KRISHNA MIHARJA","authors":"Yohanes Adhi Satiyoko","doi":"10.31813/GRAMATIKA/7.1.2019.189.1--9","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini mengungkapkan sisi kemanusiaan dalam ranah politik yang tergambar melalui cerita pendek berbahasa Jawa (cerkak) karangan Krishna Miharja berjudul “Jenengku: Asu”. Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana dialektika tokoh utama dengan dunia sosialnya. Tujuan penelitian adalah menjelaskan dialektika tokoh utama dengan lingkungan sosialnya, khususnya dalam usahanya memenuhi ambisi politiknya. Pembahasan dalam analisis ini menggunakan kerangka pikir sosiologi pengetahuan Peter Berger melalui dialektika proses eksternalisasi, objektivikasi, dan internalisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegagalan tokoh utama dalam memenuhi ambisinya disebabkan karena ambisi politiknya tidak didukung oleh kemampuan dan pengetahuan yang cukup. Sikap tersebut bertentangan dengan filosofi orang Jawa “aja rumangsa bisa, nanging bisaa rumangsa”, sebuah kearifan lokal untuk introspeksi diri.","PeriodicalId":344484,"journal":{"name":"Gramatika: Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Gramatika: Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31813/GRAMATIKA/7.1.2019.189.1--9","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Penelitian ini mengungkapkan sisi kemanusiaan dalam ranah politik yang tergambar melalui cerita pendek berbahasa Jawa (cerkak) karangan Krishna Miharja berjudul “Jenengku: Asu”. Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana dialektika tokoh utama dengan dunia sosialnya. Tujuan penelitian adalah menjelaskan dialektika tokoh utama dengan lingkungan sosialnya, khususnya dalam usahanya memenuhi ambisi politiknya. Pembahasan dalam analisis ini menggunakan kerangka pikir sosiologi pengetahuan Peter Berger melalui dialektika proses eksternalisasi, objektivikasi, dan internalisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegagalan tokoh utama dalam memenuhi ambisinya disebabkan karena ambisi politiknya tidak didukung oleh kemampuan dan pengetahuan yang cukup. Sikap tersebut bertentangan dengan filosofi orang Jawa “aja rumangsa bisa, nanging bisaa rumangsa”, sebuah kearifan lokal untuk introspeksi diri.