{"title":"HUTANG SEBAGAI PENGIKAT HUBUNGAN NELAYAN DAN ‘PENGAMBE’ DI KABUPATEN JEMBER, PROVINSI JAWA TIMUR","authors":"Rizky Muhartono, Nurlaili Nurlaili","doi":"10.15578/JSEKP.V13I2.6869","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAKNelayan memiliki keterbatasan modal untuk memenuhi kebutuhan investasi dan biaya operasional. Kondisii ini berimplikasi terhadap kelangsungan usaha yang dimiliki. Salah satu strategi yang dilakukan oleh nelayan untuk memenuhi kebutuhan modal adalah dengan cara berhutang. Sumber hutang nelayan didapat dari ‘pengambe’. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji permasalahan hutang sebagai pengikat hubungan nelayan dan ‘‘pengambe’.. Penelitian dilakukan pada tahun 2015 di Kabupaten Jember Provinsi Jawa Timur. Data primer dan sekunder digunakan dalam penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan studi literatur. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nelayan membutuhkan ‘pengambe’ untuk menambah kekurangan modal untuk membeli perahu, alat tangkap, dan pemasaran ikan. ‘pengambe’ menjadi penolong, namun ikatan hutang membuat nelayan terikat dan tidak dapat bebas menentukan harga. Rekomendasi yang diberikan adalah perlu diperkuat program pemberdayaan ekonomi dan lembaga permodalan di lokasi sehingga dapat bersinergi dengan ‘pengambe’ . ‘pengambe’ menjadi salah satu aktor yang harus dilibatkan dalam rancangan dan implementasi pengembangan kelembagaan ekonomi masyarakat lokal. Pengalihan wewenang dan dan tanggung jawab ‘pengambe’ kepada lembaga permodalan lokal harus dilakukan secara perlahan dan bertahap sehingga tidak menimbulkan konflik kepentingan. ‘pengambe’ tidak kehilangan mata pencaharian dan nelayan dapat menjadi mandiri mengakses modal seiring dengan peningkatan kemampuannya merencanakan dan mengelola keuangan.Title: Debt As A Binding Relationship Between Fishers And ‘Pengambe’ In The Jember Regency, East Java ProvinceABSTRACTFishers have limited capital to fulfill the need of investment and operational costs of fishing activity. These conditions imply to the sustainability of their business. Debt is one of fishers’ strategy to meet the capital needs, and it is obtained from the ‘‘pengambe’. Purpose of the study was to evaluate debt problems as a binding relationship between fishers and ‘‘pengambe’. Research was conducted in 2015 in Jember Regency, East Java Province. This study used primary and secondary data and they were collected through in-depth interviews and literature studies. Data were analyzed with qualitative descriptive method. The results showed that fishers need ‘pengambe’ to provide them with capital to buy boats, fishing gear and fish marketing. ‘Pengambe’ is a helper for the fishers, but they become strictly bounded and consequently incapable to determine fish prices. This study recommends the necessity to encourage economic empowerment program and local capital institutions to have a mutual relationship with ‘pengambe’. ‘Pengambe’ should be involved in local economic institution development design and implementation. Authority transfer and responsibility of ‘pengambe’ to the local capital institution should be executed in a gradual step to avoid conflict of interest. Therefore, ‘pengambe’ not lose their livelihoods and fishers able to self-access capital along with ability improved to plan and manage their finance. ","PeriodicalId":333812,"journal":{"name":"Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-02-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"12","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15578/JSEKP.V13I2.6869","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 12
Abstract
ABSTRAKNelayan memiliki keterbatasan modal untuk memenuhi kebutuhan investasi dan biaya operasional. Kondisii ini berimplikasi terhadap kelangsungan usaha yang dimiliki. Salah satu strategi yang dilakukan oleh nelayan untuk memenuhi kebutuhan modal adalah dengan cara berhutang. Sumber hutang nelayan didapat dari ‘pengambe’. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji permasalahan hutang sebagai pengikat hubungan nelayan dan ‘‘pengambe’.. Penelitian dilakukan pada tahun 2015 di Kabupaten Jember Provinsi Jawa Timur. Data primer dan sekunder digunakan dalam penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan studi literatur. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nelayan membutuhkan ‘pengambe’ untuk menambah kekurangan modal untuk membeli perahu, alat tangkap, dan pemasaran ikan. ‘pengambe’ menjadi penolong, namun ikatan hutang membuat nelayan terikat dan tidak dapat bebas menentukan harga. Rekomendasi yang diberikan adalah perlu diperkuat program pemberdayaan ekonomi dan lembaga permodalan di lokasi sehingga dapat bersinergi dengan ‘pengambe’ . ‘pengambe’ menjadi salah satu aktor yang harus dilibatkan dalam rancangan dan implementasi pengembangan kelembagaan ekonomi masyarakat lokal. Pengalihan wewenang dan dan tanggung jawab ‘pengambe’ kepada lembaga permodalan lokal harus dilakukan secara perlahan dan bertahap sehingga tidak menimbulkan konflik kepentingan. ‘pengambe’ tidak kehilangan mata pencaharian dan nelayan dapat menjadi mandiri mengakses modal seiring dengan peningkatan kemampuannya merencanakan dan mengelola keuangan.Title: Debt As A Binding Relationship Between Fishers And ‘Pengambe’ In The Jember Regency, East Java ProvinceABSTRACTFishers have limited capital to fulfill the need of investment and operational costs of fishing activity. These conditions imply to the sustainability of their business. Debt is one of fishers’ strategy to meet the capital needs, and it is obtained from the ‘‘pengambe’. Purpose of the study was to evaluate debt problems as a binding relationship between fishers and ‘‘pengambe’. Research was conducted in 2015 in Jember Regency, East Java Province. This study used primary and secondary data and they were collected through in-depth interviews and literature studies. Data were analyzed with qualitative descriptive method. The results showed that fishers need ‘pengambe’ to provide them with capital to buy boats, fishing gear and fish marketing. ‘Pengambe’ is a helper for the fishers, but they become strictly bounded and consequently incapable to determine fish prices. This study recommends the necessity to encourage economic empowerment program and local capital institutions to have a mutual relationship with ‘pengambe’. ‘Pengambe’ should be involved in local economic institution development design and implementation. Authority transfer and responsibility of ‘pengambe’ to the local capital institution should be executed in a gradual step to avoid conflict of interest. Therefore, ‘pengambe’ not lose their livelihoods and fishers able to self-access capital along with ability improved to plan and manage their finance.
渔业抽象在满足投资需求和运营成本方面存在资本限制。这些条件关系到企业的生存。渔民满足资本需求的策略之一是负债。渔民欠的钱来自管理者。本研究的目的是将债务问题作为渔民和管理者的结缔组织来审查。这项研究于2015年在爪哇东部的贾贝尔区进行。本研究采用了主要和次要数据。数据收集是通过深入采访和文献研究进行的。数据分析是描述性质的。研究表明,渔民需要“防腐”来增加购买船只、渔具和鱼类营销的资金不足。“头皮屑”是一种帮助,但债务的束缚使渔民无法自由定价。建议需要在现场加强经济赋权和资本机构计划,以便与“管理者”协同合作。彭贝成为必须参与当地社区经济制度发展计划和实施的参与者之一。对当地资本机构的“管理”权力和责任的转移必须缓慢而渐进地进行,以免造成利益冲突。管理者不会失去生计,渔民可以自力更生地获得资本,因为他们的规划和管理资金能力有所提高。标题:在爪哇省东爪哇省的Jember和“管理者”之间的冲突关系受到限制,满足钓鱼活动的必要性。这些条件影响了他们的业务的效率。仇人的对策之一是满足首都的需求,而这种需求来自“彭恩”。这项研究的目的是作为观察员和管理者之间的关系来评估问题。这项研究是2015年在爪哇省东爪哇的Jember摄取的。这一研究是primary and secony数据,它们是通过测试和文学研究收集的。数据是用专业解析方法分析的。支持者表示,渔民需要一个公司来提供购买船只、捕齿轮和鱼类市场。游丝对fishers是一种帮助,但它们却变得笨拙而难以确定鱼的价格。这项研究提醒我们,有必要启动经济开发计划和地方资本机构与管理机构建立互惠关系。管理者应该参与当地经济机构开发设计和实施。向当地资本机构发出的“代理转让权力和责任”应该在其梯级步骤中保持,以避免利益冲突。因此,保管人不会失去他们的生命力,他们可以在这里自行进入资本,并有能力管理他们的资金。