{"title":"Evaluasi Pengaruh Kebijakan Restriksi Antibiotik Terhadap Penggunaan Antibiotik Karbapenem","authors":"Anggi Isnaasar, Hesty Utami, Shirly Kumala","doi":"10.33860/jik.v16i3.1482","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kerasionalan penggunaan antibiotik karbapenem sebelum dan setelah adanya kebijakan restriksi antibiotik. Penelitian ini merupakan penelitian obseravsional dengan desain pre-post. Pengumpulan data dilakukan secara retrospektif dan prospektif pada pasien rawat inap yang mendapatkan antibiotik golongan karbapenem di Rumah Sakit X. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit X pada semua ruang perawatan, yaitu ruang perawatan umum, ICU (Intensive Care Unit), dan HCU (High Care Unit). Populasi penelitian adalah semua pasien rawat inap di rumah sakit. Sampel penelitian adalah total sampling dari pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Pengumpulan data secara prospektif dilakukan selama periode Januari – Maret 2018 dan data restrospektif pada periode Juni – Agustus 2017. Data diperoleh dari rekam medik pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antibiotik golongan karbapenem yang paling banyak digunakan adalah meropenem, angka penggunaan meropenem sebagai terapi antibiotik definitif menjadi meningkat setelah adanya penerapan restriksi. Kesimpulan penelitian yaitu terjadi peningkatan kerasionalan penggunaan antibiotika karbapenem yaitu antibiotik meropenem banyak digunakan sebagai terapi definitif dari 60% sebelum restriksi menjadi 100% setelah restriksi. Penggunaan secara empiris sebelum restriksi sebesar 9,67%, dan setelah restriksi sebesar 57,57%.","PeriodicalId":328736,"journal":{"name":"Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-11-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33860/jik.v16i3.1482","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kerasionalan penggunaan antibiotik karbapenem sebelum dan setelah adanya kebijakan restriksi antibiotik. Penelitian ini merupakan penelitian obseravsional dengan desain pre-post. Pengumpulan data dilakukan secara retrospektif dan prospektif pada pasien rawat inap yang mendapatkan antibiotik golongan karbapenem di Rumah Sakit X. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit X pada semua ruang perawatan, yaitu ruang perawatan umum, ICU (Intensive Care Unit), dan HCU (High Care Unit). Populasi penelitian adalah semua pasien rawat inap di rumah sakit. Sampel penelitian adalah total sampling dari pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Pengumpulan data secara prospektif dilakukan selama periode Januari – Maret 2018 dan data restrospektif pada periode Juni – Agustus 2017. Data diperoleh dari rekam medik pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antibiotik golongan karbapenem yang paling banyak digunakan adalah meropenem, angka penggunaan meropenem sebagai terapi antibiotik definitif menjadi meningkat setelah adanya penerapan restriksi. Kesimpulan penelitian yaitu terjadi peningkatan kerasionalan penggunaan antibiotika karbapenem yaitu antibiotik meropenem banyak digunakan sebagai terapi definitif dari 60% sebelum restriksi menjadi 100% setelah restriksi. Penggunaan secara empiris sebelum restriksi sebesar 9,67%, dan setelah restriksi sebesar 57,57%.