R. Rusnilawati, Muhamad Taufik Hidayat, Atika Azzahro Hazima, Ummi Tadzkiroh, Rizki Rahma Kusuma, Rachmania Senjawani Putri, S. Nugroho, S. Sujalwo
{"title":"Pelatihan Flipped Learning dengan Pendekatan STEM di SD Muhammadiyah 22 Sruni Surakarta","authors":"R. Rusnilawati, Muhamad Taufik Hidayat, Atika Azzahro Hazima, Ummi Tadzkiroh, Rizki Rahma Kusuma, Rachmania Senjawani Putri, S. Nugroho, S. Sujalwo","doi":"10.23917/bkkndik.v4i2.21107","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kondisi pandemi yang masih berlangsung hingga sekarang menyebabkan sekolah perlu berupaya keras dalam mengatur strategi pembelajaran. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilaksanakan secara Flipped Learning Model dengan berbagai platform e-leaning. Terdapat dua permasalahan utama yang akan diselesaikan melalui program ini, yaitu: 1) kualitas pembelajaran berbasis ICT yang masih rendah; 2) kurangnya pengetahuan guru mengenai model pembelajaran inovatif di era digital. Oleh karena itu, tujuan dari program ini adalah: 1) meningkatkan pengetahuan guru dalam penerapan model pembelajaran inovatif abad 21 yaitu pembelajaran digital dengan pembelajaran Flipped Learning Model dengan pendekatan STEM; 2) meningkatkan keterampilan guru dalam mengajar menggunakan pembelajaran digital Flipped Learning Model dengan Pendekatan STEM. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan melalui metode yang terdiri dari beberapa tahap mulai dari koordinasi, survei lapangan, persiapan pelatihan, pelaksanaan kegiatan, monitoring, dan evaluasi. Pelatihan dilaksanakan secara luring dan daring dengan memanfaatkan berbagai platform teknologi digital yaitu Open Learning, Youtube, PPT bernarasi, Bandicam, Camtasia Studio, Instagram, dan aplikasi editing video lainnya. Program ini dilaksanakan dengan melibatkan berbagai pihak, yaitu: Kepala Dikdasmen Kota Surakarta, Kepala SD Muhammadiyah 22 Sruni Surakarta, serta guru. Sejumlah 20 guru setuju dengan penerapan pendekatan STEM dengan Flipped Learning Model untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir HOTS. Pendekatan STEM dan FLM dapat menjadi pembelajaran inovatif abad 21 yang mendorong siswa untuk menguasai keterampilan 4C (Critical Thinking, Creativity, Collaboration, dan Communication).","PeriodicalId":398206,"journal":{"name":"Buletin KKN Pendidikan","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-02-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Buletin KKN Pendidikan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.23917/bkkndik.v4i2.21107","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Kondisi pandemi yang masih berlangsung hingga sekarang menyebabkan sekolah perlu berupaya keras dalam mengatur strategi pembelajaran. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilaksanakan secara Flipped Learning Model dengan berbagai platform e-leaning. Terdapat dua permasalahan utama yang akan diselesaikan melalui program ini, yaitu: 1) kualitas pembelajaran berbasis ICT yang masih rendah; 2) kurangnya pengetahuan guru mengenai model pembelajaran inovatif di era digital. Oleh karena itu, tujuan dari program ini adalah: 1) meningkatkan pengetahuan guru dalam penerapan model pembelajaran inovatif abad 21 yaitu pembelajaran digital dengan pembelajaran Flipped Learning Model dengan pendekatan STEM; 2) meningkatkan keterampilan guru dalam mengajar menggunakan pembelajaran digital Flipped Learning Model dengan Pendekatan STEM. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan melalui metode yang terdiri dari beberapa tahap mulai dari koordinasi, survei lapangan, persiapan pelatihan, pelaksanaan kegiatan, monitoring, dan evaluasi. Pelatihan dilaksanakan secara luring dan daring dengan memanfaatkan berbagai platform teknologi digital yaitu Open Learning, Youtube, PPT bernarasi, Bandicam, Camtasia Studio, Instagram, dan aplikasi editing video lainnya. Program ini dilaksanakan dengan melibatkan berbagai pihak, yaitu: Kepala Dikdasmen Kota Surakarta, Kepala SD Muhammadiyah 22 Sruni Surakarta, serta guru. Sejumlah 20 guru setuju dengan penerapan pendekatan STEM dengan Flipped Learning Model untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir HOTS. Pendekatan STEM dan FLM dapat menjadi pembelajaran inovatif abad 21 yang mendorong siswa untuk menguasai keterampilan 4C (Critical Thinking, Creativity, Collaboration, dan Communication).