STRATEGI KONSERVASI TUMBUHAN HOYA DI BODOGOL, CAGAR BIOSFER TAMAN NASIONAL GUNUNG GEDE PANGRANGO MELALUI PROMOSI EKOWISATA

S. Rahayu, Badiah Badiah
{"title":"STRATEGI KONSERVASI TUMBUHAN HOYA DI BODOGOL, CAGAR BIOSFER TAMAN NASIONAL GUNUNG GEDE PANGRANGO MELALUI PROMOSI EKOWISATA","authors":"S. Rahayu, Badiah Badiah","doi":"10.29244/jkebijakan.v6i3.28034","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) merupakan salah satu kawasan konservasi in situ di Jawa Barat dan telah ditetapkan sebagai cagar biosfer sejak tahun 1976 karena nilai keanekaragaman hayati dan jasa lingkungannya bagi masyarakat sekitar.  Prinsip konservasi yang berkembang saat ini tidak hanya melalui pengawetan jenis namun juga harus bisa mengakomodasi dan mengatur pemanfaatan secara lestari.  Keterkaitan dengan posisi TNGGP sebagai kawasan cagar biosfer, diperlukan harmonisasi antara kepentingan konservasi kawasan dan biodiversitas yang terkandung di dalamnya dengan kesejahteraan masyarakat sekitarnya.  Salah satu masalah yang di hadapi adalah semakin menyempitnya lahan pertanian garapan masyarakat sekitar kawasan karena semakin bertambahnya kegiatan alih fungsi lahan pertanian menjadi pemukiman atau penggunaan lainnya.  Kondisi ini dikhawatirkan akan meningkatkan tingkat gangguan ke dalam kawasan.  Oleh karena itu perlu dikembangkan strategi pemanfaatan sumberdaya hayati yang tidak mengganggu keberadaan populasi dan ekosistem di dalam kawasan konservasi, namun dapat membantu mengatasi permasalahan perekonomian masyarakat sekitar kawasan.  Salah satu potensi sumberdaya hayati yang terdapat di TNGGP yang dapat dikembangkan adalah tumbuhan dari marga Hoya (Apocynaceae: Asclepiadoideae).  Tumbuhan Hoya saat ini semakin populer dimanfaatkan sebagai tanaman hias, di samping memiliki manfaat lainnya, yaitu sebagai sumber bahan obat, sekaligus penyerap polutan/racun dalam ruangan maupun bahan industri kosmetik.  Secara ekologis, Hoya sebagai tumbuhan epifit turut menyumbang biomasa dan penyerapan karbon tanpa menambah penggunaan lahan, dan fungsi ekologis lainnya terkait asosiasinya dengan serangga peyerbuk maupun semut dan lainnya.  Terdapat 10 jenis Hoya di TNGGP, dan jumlah jenis terbanyak terdapat di resort Bodogol.  Jenis-jenis tersebut juga terdapat di jalur interpretasi Bodogol, sehingga kekayaan jenis jenis Hoya tersebut dapat dimanfaatkan secara lestari untuk dapat digunakan sebagai alternatif mata pencaharian penduduk sekitar antara lain melalui pengembangan ekowisata Hoya.  Pengembangan ekowisata Hoya di TNGGP dapat difokuskan di lokasi Resort Bodogol dengan berbagai bentuk, misalnya dengan pembentukan Kampung Hoya di Desa Bodogol dan jalur wisata Hoya di Resort Bodogol.   Selain itu wilayah resort Bodogol juga merupakan wilayah percontohan sebagai Pusat Pendidikan Konservasi Alam dan juga sebagai stasiun Penelitian yang tentunya pengembangan ekowisata Hoya di Bodogol akan selaras dengan fungsi tersebut.   Adapun pengembangan Kampung wisata Hoya dapat melibatkan masyarakat setempat dan beberapa stakeholder terkait.","PeriodicalId":243321,"journal":{"name":"RISALAH KEBIJAKAN PERTANIAN DAN LINGKUNGAN Rumusan Kajian Strategis Bidang Pertanian dan Lingkungan","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"RISALAH KEBIJAKAN PERTANIAN DAN LINGKUNGAN Rumusan Kajian Strategis Bidang Pertanian dan Lingkungan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29244/jkebijakan.v6i3.28034","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) merupakan salah satu kawasan konservasi in situ di Jawa Barat dan telah ditetapkan sebagai cagar biosfer sejak tahun 1976 karena nilai keanekaragaman hayati dan jasa lingkungannya bagi masyarakat sekitar.  Prinsip konservasi yang berkembang saat ini tidak hanya melalui pengawetan jenis namun juga harus bisa mengakomodasi dan mengatur pemanfaatan secara lestari.  Keterkaitan dengan posisi TNGGP sebagai kawasan cagar biosfer, diperlukan harmonisasi antara kepentingan konservasi kawasan dan biodiversitas yang terkandung di dalamnya dengan kesejahteraan masyarakat sekitarnya.  Salah satu masalah yang di hadapi adalah semakin menyempitnya lahan pertanian garapan masyarakat sekitar kawasan karena semakin bertambahnya kegiatan alih fungsi lahan pertanian menjadi pemukiman atau penggunaan lainnya.  Kondisi ini dikhawatirkan akan meningkatkan tingkat gangguan ke dalam kawasan.  Oleh karena itu perlu dikembangkan strategi pemanfaatan sumberdaya hayati yang tidak mengganggu keberadaan populasi dan ekosistem di dalam kawasan konservasi, namun dapat membantu mengatasi permasalahan perekonomian masyarakat sekitar kawasan.  Salah satu potensi sumberdaya hayati yang terdapat di TNGGP yang dapat dikembangkan adalah tumbuhan dari marga Hoya (Apocynaceae: Asclepiadoideae).  Tumbuhan Hoya saat ini semakin populer dimanfaatkan sebagai tanaman hias, di samping memiliki manfaat lainnya, yaitu sebagai sumber bahan obat, sekaligus penyerap polutan/racun dalam ruangan maupun bahan industri kosmetik.  Secara ekologis, Hoya sebagai tumbuhan epifit turut menyumbang biomasa dan penyerapan karbon tanpa menambah penggunaan lahan, dan fungsi ekologis lainnya terkait asosiasinya dengan serangga peyerbuk maupun semut dan lainnya.  Terdapat 10 jenis Hoya di TNGGP, dan jumlah jenis terbanyak terdapat di resort Bodogol.  Jenis-jenis tersebut juga terdapat di jalur interpretasi Bodogol, sehingga kekayaan jenis jenis Hoya tersebut dapat dimanfaatkan secara lestari untuk dapat digunakan sebagai alternatif mata pencaharian penduduk sekitar antara lain melalui pengembangan ekowisata Hoya.  Pengembangan ekowisata Hoya di TNGGP dapat difokuskan di lokasi Resort Bodogol dengan berbagai bentuk, misalnya dengan pembentukan Kampung Hoya di Desa Bodogol dan jalur wisata Hoya di Resort Bodogol.   Selain itu wilayah resort Bodogol juga merupakan wilayah percontohan sebagai Pusat Pendidikan Konservasi Alam dan juga sebagai stasiun Penelitian yang tentunya pengembangan ekowisata Hoya di Bodogol akan selaras dengan fungsi tersebut.   Adapun pengembangan Kampung wisata Hoya dapat melibatkan masyarakat setempat dan beberapa stakeholder terkait.
彭兰戈生态旅游国家生物圈公园呆瓜亚植物保护战略
爪哇岛西爪哇岛国家公园(TNGGP)是该保护区之一,1976年以来因生物多样性的价值和环境对周围社区的服务而被指定为生物圈保护区。今天,随着保护原则的发展,不仅通过适当的保存,而且还必须能够可持续地适应和管理使用。利用TNGGP作为生物圈保护区的地位,需要与该区域的保护利益与其与周围社会福利的多样性相协调。一个面临的问题是,随着农业用地的作用越来越大,农业用地的作用越来越大,农业用地的作用越来越大,农业用地的其他用途越来越多,农业用地就变得越来越小。我们担心这会增加该地区的干扰率。因此,我们必须制定一种既不影响自然环境中人口和生态系统的生物利用战略,以帮助解决该地区周围的经济问题。在TNGGP发现的生物资源潜力之一是Hoya (Apocynaceae: Asclepiadoideae)家族的植物。目前,Hoya作为一种室内植物越来越受欢迎,除了作为药物来源以及在室内或化妆品行业中吸收污染物/毒药之外,还有其他好处。从生态上讲,何亚作为附生植物,在不增加土地利用的情况下,贡献了碳的生物生成和吸收,以及与昆虫和蚂蚁等相关的其他生态功能。TNGGP有10种Hoya,而傻瓜度假村的种类最多。这些类型也可以在白痴解释的道路上找到,因此,Hoya类型的财富可以被可持续利用,通过生态旅游发展,作为周围人民的生计的替代品。TNGGP的生态旅游发展可以集中在多目标度假村的位置,例如在多果村建立Hoya村和多果度假村的Hoya旅游路线。此外,傻瓜度假村地区也是一个试飞区,作为一个自然保护教育中心,也是一个研究站,当然,Hoya生态旅游发展将符合其功能。至于Hoya旅游胜地的发展,可能会吸引当地居民和相关利益相关者。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信