PERBANDINGAN EFEKTIVITAS BEBERAPA PESTISIDA ORGANIK PADA BUIDAYA BROKOLI (Brassica rapa L.) DI BEDUGUL, BALI

I. P. A. H. Wibawa
{"title":"PERBANDINGAN EFEKTIVITAS BEBERAPA PESTISIDA ORGANIK PADA BUIDAYA BROKOLI (Brassica rapa L.) DI BEDUGUL, BALI","authors":"I. P. A. H. Wibawa","doi":"10.37637/AB.V1I1.213","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pemeliharaan dan pengembangan tanaman tidak bisa dihindarkan dari serangan hama dan penyakit. Kerugian akibat serangan hama dan penyakit mendorong dilakukannya berbagai usaha pengendalian. Selama ini usaha pengendalian hama dan penyakit masih bertumpu pada penggunaan pestisida sintetis. Penggunaan pestisida sintetis dapat mengakibatkan masalah bagi manusia dan lingkungan. Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pola hidup sehat, mengakibatkan meningkatnya permintaan produk sayur dan buah yang bebas dari residu pestisida sintesis. Salah satu alternatif pengendalian hama penyakit yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan pestisida nabati. Pestior merupakan merk dagang pestisida nabati yang dikembangkan di Kebun Raya Bali, terbuat dari bahan alami sehingga tidak mencemari lingkungan dan aman bagi manusia karena bahan aktifnya bersifat mudah terurai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas Pestior dalam mengendalikan hama pada tanaman Brokoli, dibandingkan dengan pestisida nabati lain yang biasa digunakan oleh para petani di Bedugul, Bali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nyata dalam jumlah gigitan hama antara perlakuan satu dengan yang lainnya. Gigitan terbanyak dialami oleh perlakuan Pestior dosis 100 ml/L air, berbeda nyata dengan perlakuan Bumbu Bali dengan jumlah gigitan terbanyak kedua. Jumlah gigitan yang paling sedikit dialami oleh Pestior dosis 200 ml/L air yang tidak berbeda nyata dengan perlakuan Turex. Hal ini diduga terjadi karena dosis bahan aktif yang terdapat pada Pestior dosis 200 ml/L air dapat mencegah gigitan atau membuat hama tidak berselera untuk memakannya karena efek racun dalam perutnya.","PeriodicalId":132966,"journal":{"name":"Agro Bali: Agricultural Journal","volume":"71 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Agro Bali: Agricultural Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37637/AB.V1I1.213","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Pemeliharaan dan pengembangan tanaman tidak bisa dihindarkan dari serangan hama dan penyakit. Kerugian akibat serangan hama dan penyakit mendorong dilakukannya berbagai usaha pengendalian. Selama ini usaha pengendalian hama dan penyakit masih bertumpu pada penggunaan pestisida sintetis. Penggunaan pestisida sintetis dapat mengakibatkan masalah bagi manusia dan lingkungan. Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pola hidup sehat, mengakibatkan meningkatnya permintaan produk sayur dan buah yang bebas dari residu pestisida sintesis. Salah satu alternatif pengendalian hama penyakit yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan pestisida nabati. Pestior merupakan merk dagang pestisida nabati yang dikembangkan di Kebun Raya Bali, terbuat dari bahan alami sehingga tidak mencemari lingkungan dan aman bagi manusia karena bahan aktifnya bersifat mudah terurai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas Pestior dalam mengendalikan hama pada tanaman Brokoli, dibandingkan dengan pestisida nabati lain yang biasa digunakan oleh para petani di Bedugul, Bali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nyata dalam jumlah gigitan hama antara perlakuan satu dengan yang lainnya. Gigitan terbanyak dialami oleh perlakuan Pestior dosis 100 ml/L air, berbeda nyata dengan perlakuan Bumbu Bali dengan jumlah gigitan terbanyak kedua. Jumlah gigitan yang paling sedikit dialami oleh Pestior dosis 200 ml/L air yang tidak berbeda nyata dengan perlakuan Turex. Hal ini diduga terjadi karena dosis bahan aktif yang terdapat pada Pestior dosis 200 ml/L air dapat mencegah gigitan atau membuat hama tidak berselera untuk memakannya karena efek racun dalam perutnya.
比较几种有机杀虫剂在西兰花农场的效力。在巴厘岛的BEDUGUL
植物的照料和发展是不可避免的害虫和疾病。害虫袭击和疾病造成的损失促使人们采取了多种控制措施。多年来,害虫防治和疾病的努力仍依赖于合成杀虫剂的使用。使用合成杀虫剂可能会给人类和环境带来问题。随着人们对健康生活方式认识的增加,对蔬菜和水果的需求也在增加,这些产品没有合成杀虫剂的残留物。一种替代的病虫害防治方法是使用植物杀虫剂。瘟疫是一种贸易杀虫剂,在巴厘岛植物园中发展起来,由天然材料制成,因此对人类来说,它们很容易分解,不会污染环境,也不会伤害人类。这项研究的目的是确定鼠疫在西兰花中控制病虫害的效果,而不是巴厘岛贝都古尔(Bedugul)农民常用的其他植物杀虫剂。研究表明,害虫咬伤的数量与治疗方法不同。在100毫升/L的水中,瘟疫所受的次数最多,与在巴厘岛中第二大叮咬所得到的调味疗法形成了鲜明的对比。在200毫升/L的水里最少的叮咬和霸王龙的治疗没有什么不同。这被认为是由于瘟疫中发现的200毫升/L水中的活性成分的剂量可以防止叮咬,或者使害虫因为其胃中的毒液作用而没有胃口吃它们。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信