{"title":"ARSITEKTUR MESJID SEBAGAI ADAPTASI DAN ORIENTASI RUANG DALAM BUDAYA SASAK, STUDI KASUS DESA KOPANG, LOMBOK TENGAH","authors":"Taufan Hidjaz","doi":"10.17509/JAZ.V1I1.11737","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract: Lombok referred to as “The Island of Thousand Mosques”, but more than that, there are around 9000 mosques in 518 Lombok villages with became the center of residential orientation. The traditional residential pattern of Kopang Village in central Lombok, as other Sasak residence in general, formed by values that bind its poeple in a culturalspace with a social system of kinship which then forms a distinctive environmental pattern. Sasak cultural space structure was formed as it is based on a worldview which became a way of life. The way of life of Sasak people in Kopang village is a concrete form of cultural values which makes mosque architecture as the center of the residential orientation pattern. Each of the cluster pattern is a residence formed by a relationship of structured activities from the people with the mosque. Before becoming identical with Islam, the old Sasak community which called Sasak Lebung used natural objects such as mountains, springs, and large trees as a marker and center of mythic-dynamism cultural and space orientation. After becoming Islam, Sasak people adapt the concept of space and make the mosque as the center of mythic-religious cultural and space orientation. This research using qualitative analytical descriptive method with environmental culture-based approach by considering the artifacts of the mosque with te residential environment in relation to the Sasak cosmology. Mosque architecture becomes very dominant role to represent culture and its symbolic meaning in cultural space of Sasak. Keywords : mosque, adaptive, orientation, Sasak culture, Kopang village. Abstrak : Lombok disebut sebagai “Pulau seribu mesjid” padahal lebih dari itu, dari 518 desa terdapat didalamnya 9000 an mesjid yang menjadi pusat orientasi hunian. Pola hunian tradisional desa Kopang di Lombok Tengah sebagaimana umumnya hunian Sasak terbentuk oleh tata nilai yang mengikat masyarakatnya dalam suatu ruang budaya dengan sistem sosial kekerabatan yang kemudian membentuk pola lingkungan khas. Terbentuknya struktur ruang budaya Sasak karena dilandasi oleh cara pandang terhadap dunia yang menjadi semacam jalan kehidupan. Cara hidup masyarakat Sasak di desa Kopang adalah bentuk kongkrit nilai-nilai budayanya yang menjadikan Arsitektur Mesjid pusat orientasi hunian sehingga membentuk pola hunian kantong yang khas. Tiap pola kantong tersebut merupakan hunian yang terbentuk oleh hubungan kegiatan terstruktur masyarakatnya dengan mesjid. Sebelum menjadi identik dengan Islam, masyarakat Sasak lama disebut Sasak Lebung menggunakan objek alam seperti gunung, mata air dan pohon besar sebagai penanda dan pusat orientasi ruang budaya yang mitis-dinamisme. Setelah menjadi Islam masyarakat Sasak melakukan adaptasi konsep ruang dan menjadikan mesjid sebagai pusat orientasi ruang budaya yang mitis-religius. Penelitian ini secara umum menggunakan metode deskriptif-analitis-kualitatif berbasis pendekatan budaya lingkungan dengan mempertimbangkan artefak mesjid menjadi fokus penelitian sebagai fenomena budaya. Hasil penelitian ini menguraikan keterkaitan mesjid dengan lingkungan ruang hunian dalam kaitannya dengan kosmologi Sasak. Arsitektur mesjid menjadi sangat dominan berperan merepresentasikan budaya dan makna simboliknya di dalam ruang budaya masyarakat Sasak. Kata kunci : mesjid, adaptasi, orientasi,budaya Sasak,desa Kopang.","PeriodicalId":430786,"journal":{"name":"Jurnal Arsitektur ZONASI","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"5","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Arsitektur ZONASI","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17509/JAZ.V1I1.11737","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 5
Abstract
Abstract: Lombok referred to as “The Island of Thousand Mosques”, but more than that, there are around 9000 mosques in 518 Lombok villages with became the center of residential orientation. The traditional residential pattern of Kopang Village in central Lombok, as other Sasak residence in general, formed by values that bind its poeple in a culturalspace with a social system of kinship which then forms a distinctive environmental pattern. Sasak cultural space structure was formed as it is based on a worldview which became a way of life. The way of life of Sasak people in Kopang village is a concrete form of cultural values which makes mosque architecture as the center of the residential orientation pattern. Each of the cluster pattern is a residence formed by a relationship of structured activities from the people with the mosque. Before becoming identical with Islam, the old Sasak community which called Sasak Lebung used natural objects such as mountains, springs, and large trees as a marker and center of mythic-dynamism cultural and space orientation. After becoming Islam, Sasak people adapt the concept of space and make the mosque as the center of mythic-religious cultural and space orientation. This research using qualitative analytical descriptive method with environmental culture-based approach by considering the artifacts of the mosque with te residential environment in relation to the Sasak cosmology. Mosque architecture becomes very dominant role to represent culture and its symbolic meaning in cultural space of Sasak. Keywords : mosque, adaptive, orientation, Sasak culture, Kopang village. Abstrak : Lombok disebut sebagai “Pulau seribu mesjid” padahal lebih dari itu, dari 518 desa terdapat didalamnya 9000 an mesjid yang menjadi pusat orientasi hunian. Pola hunian tradisional desa Kopang di Lombok Tengah sebagaimana umumnya hunian Sasak terbentuk oleh tata nilai yang mengikat masyarakatnya dalam suatu ruang budaya dengan sistem sosial kekerabatan yang kemudian membentuk pola lingkungan khas. Terbentuknya struktur ruang budaya Sasak karena dilandasi oleh cara pandang terhadap dunia yang menjadi semacam jalan kehidupan. Cara hidup masyarakat Sasak di desa Kopang adalah bentuk kongkrit nilai-nilai budayanya yang menjadikan Arsitektur Mesjid pusat orientasi hunian sehingga membentuk pola hunian kantong yang khas. Tiap pola kantong tersebut merupakan hunian yang terbentuk oleh hubungan kegiatan terstruktur masyarakatnya dengan mesjid. Sebelum menjadi identik dengan Islam, masyarakat Sasak lama disebut Sasak Lebung menggunakan objek alam seperti gunung, mata air dan pohon besar sebagai penanda dan pusat orientasi ruang budaya yang mitis-dinamisme. Setelah menjadi Islam masyarakat Sasak melakukan adaptasi konsep ruang dan menjadikan mesjid sebagai pusat orientasi ruang budaya yang mitis-religius. Penelitian ini secara umum menggunakan metode deskriptif-analitis-kualitatif berbasis pendekatan budaya lingkungan dengan mempertimbangkan artefak mesjid menjadi fokus penelitian sebagai fenomena budaya. Hasil penelitian ini menguraikan keterkaitan mesjid dengan lingkungan ruang hunian dalam kaitannya dengan kosmologi Sasak. Arsitektur mesjid menjadi sangat dominan berperan merepresentasikan budaya dan makna simboliknya di dalam ruang budaya masyarakat Sasak. Kata kunci : mesjid, adaptasi, orientasi,budaya Sasak,desa Kopang.
摘要:龙目岛被称为“千清真寺之岛”,但不仅如此,龙目岛518个村庄中有大约9000座清真寺,成为了居住取向的中心。龙目岛中部Kopang村的传统居住模式,与其他Sasak族住宅一样,是由价值观形成的,这种价值观将其人民与亲属社会制度结合在一个文化空间中,然后形成了独特的环境模式。Sasak文化空间结构是基于一种世界观而形成的,这种世界观成为一种生活方式。沙萨克人在Kopang村的生活方式是一种文化价值的具体形式,它使清真寺建筑成为居住取向模式的中心。每个集群模式都是由人们与清真寺的结构化活动关系形成的住宅。在与伊斯兰教一致之前,被称为Sasak Lebung的旧Sasak社区使用山脉,泉水和大树等自然物体作为神话动力文化和空间定位的标记和中心。萨萨克人在皈依伊斯兰教后,调整了空间观念,使清真寺成为神话宗教文化和空间取向的中心。本研究采用以环境文化为基础的定性分析描述方法,将清真寺的文物与Sasak宇宙观的居住环境相结合。清真寺建筑在萨萨克文化空间中发挥着代表文化的主导作用及其象征意义。关键词:清真寺,适应性,定位,Sasak文化,Kopang村。摘要:龙目岛disebut sebagai " Pulau seribu mesjid " padahal lebih dari itu, dari 518 desa terdapat didalamnya 9000和mesjid yang menjadi pusat orientasi hunian。龙目岛,龙目岛,龙目岛,龙目岛,龙目岛,龙目岛,龙目岛,龙目岛,龙目岛,龙目岛,龙目岛,龙目岛,龙目岛,龙目岛,龙目岛Terbentuknya, ruang budaya, sasaya, karena, dilandasi, oleh, cara, pandang, terhadap, dunia, yang, menjadi, semacam, jalan, kehidupan。卡拉hidup masyarakat Sasak di desa Kopang adalah bentuk kongkrit nilai-nilai budayanya yang menjadikan Arsitektur Mesjid pusat orientas hunian singsinga membentuk polunian kantong yang khas。Tiap pola kantong tersebut merupakan huunian yang terbentuk oleh hubungan kegiatan terstrucktur masyarakatya dengan mesjid。在伊斯兰教中,在伊斯兰教中,在伊斯兰教中,在伊斯兰教中,在伊斯兰教中,在伊斯兰教中,在伊斯兰教中,在伊斯兰教中,在伊斯兰教中,在伊斯兰教中,在伊斯兰教中,在伊斯兰教中,在伊斯兰教中,在伊斯兰教中,在伊斯兰教中,在伊斯兰教中,在伊斯兰教中,在伊斯兰教中。伊斯兰教,伊斯兰教,masyarakat Sasak melakukan adaptasi konsep ang dan menjadikan mesjid sebagai pusat orientasang budaya yang mitis-religius。Penelitian ini secara umum menggunakan方法描述-分析-定性基础Penelitian budaya lingkungan dengan成员Penelitian menjadi专注于Penelitian sebagai现象budaya。Hasil penelitian ini menguraikan keterkaitan mesjid dengan lingkungan rununian dalam kaitannya dengan cosmology Sasak。Arsitektur mesjid menjadi sangat dominan berperan代表亚洲的budaya和makna simbolkknya, dalam ruang budaya masyarakat Sasak。Kata kunci: mesjid, adaptasi, orientasi,budaya Sasak,desa Kopang。