Aplikasi Extreme Value Theory Pada Kasus Kecepatan Angin Di Jawa Timur

Mustafa Imam Maulana, A’yunin Sofro
{"title":"Aplikasi Extreme Value Theory Pada Kasus Kecepatan Angin Di Jawa Timur","authors":"Mustafa Imam Maulana, A’yunin Sofro","doi":"10.36456/jstat.vol12.no1.a1992","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Extreme wind speed is a natural phenomenon that causes many adverse effects to the surrounding community. The bad effects are damaging or threatening human life such as loss of property, loss of livelihood, and environmental damage. To overcome this problem,  something needed for disaster mitigation is prediction. With the prediction of extreme wind speeds, it is expected to be the first step as a disaster mitigation effort. There are two methods that can predict extreme wind speed, the method is the Block Maxima method and the Peaks Over Threshold method. The procedure is taking extreme values, estimating parameters, and calculating the return level value on the desired return period. In the process of parameter estimation, the method used is Maximum Likelihood Estimation (MLE). The data used in this research is the maximum wind speed data at eight East Java observation station’s during 2014-2018. The return period used is 2 years, 5 years and 10 years. The highest return level of the two methods is at Perak II. Based on the AIC value, the lowest AIC value obtained on the POT method is at Karangkates station of 22.74809, while the lowest AIC value in the BM method is at Kalianget station at 91.449461 \n  \nKecepatan angin ekstrim merupakan fenomena alam yang menyebabkan  banyak dampak buruk bagi masyarakat sekitar. Dampak buruknya yaitu merusak atau mengancam kehidupan manusia seperti kehilangan harta benda, kehilangan mata pencaharian, dan kerusakan lingkungan. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan suatu langkah sebagai upaya mitigasi bencana yaitu prediksi. Dengan adanya prediksi kecepatan angin ekstrim ini diharapkan mampu menjadi langkah awal sebagai upaya mitigasi bencana. Dua metode yang dapat memprediksi kecepatan angin ekstrim yaitu metode Block Maxima dan metode Peaks Over Threshold. Prosedur pengambilan nilai ekstrim, estimasi parameter, dan menghitung nilai return level pada return period yang diinginkan. Dalam proses estimasi parameter,  metode yang digunakan adalah Maximum Likelihood Estimation (MLE). Pada tahap akhir, digunakan metode Akaike Information Criterion (AIC) untuk memilih dan membandingkan memilih metode mana yang memiliki model terbaik pada kasus ini. Data yang akan digunakan yaitu data kecepatan angin maksimum di 8 stasiun pengamatan Jawa Timur pada tahun 2014-2018. Return period yang digunakan secara berturut-turut adalah 2 tahun, 5 tahun dan 10 tahun. Nilai return level tertinggi dari kedua metode berada di stasiun Perak II. Berdasarkan nilai AIC,nilai AIC terendah pada metode POT berada pada stasiun Karangkates sebesar 22,74809, nilai AIC yang terendah pada metode BM berada pada stasiun Kalianget sebesar 91,49461.","PeriodicalId":118320,"journal":{"name":"J Statistika: Jurnal Ilmiah Teori dan Aplikasi Statistika","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"J Statistika: Jurnal Ilmiah Teori dan Aplikasi Statistika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36456/jstat.vol12.no1.a1992","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Extreme wind speed is a natural phenomenon that causes many adverse effects to the surrounding community. The bad effects are damaging or threatening human life such as loss of property, loss of livelihood, and environmental damage. To overcome this problem,  something needed for disaster mitigation is prediction. With the prediction of extreme wind speeds, it is expected to be the first step as a disaster mitigation effort. There are two methods that can predict extreme wind speed, the method is the Block Maxima method and the Peaks Over Threshold method. The procedure is taking extreme values, estimating parameters, and calculating the return level value on the desired return period. In the process of parameter estimation, the method used is Maximum Likelihood Estimation (MLE). The data used in this research is the maximum wind speed data at eight East Java observation station’s during 2014-2018. The return period used is 2 years, 5 years and 10 years. The highest return level of the two methods is at Perak II. Based on the AIC value, the lowest AIC value obtained on the POT method is at Karangkates station of 22.74809, while the lowest AIC value in the BM method is at Kalianget station at 91.449461   Kecepatan angin ekstrim merupakan fenomena alam yang menyebabkan  banyak dampak buruk bagi masyarakat sekitar. Dampak buruknya yaitu merusak atau mengancam kehidupan manusia seperti kehilangan harta benda, kehilangan mata pencaharian, dan kerusakan lingkungan. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan suatu langkah sebagai upaya mitigasi bencana yaitu prediksi. Dengan adanya prediksi kecepatan angin ekstrim ini diharapkan mampu menjadi langkah awal sebagai upaya mitigasi bencana. Dua metode yang dapat memprediksi kecepatan angin ekstrim yaitu metode Block Maxima dan metode Peaks Over Threshold. Prosedur pengambilan nilai ekstrim, estimasi parameter, dan menghitung nilai return level pada return period yang diinginkan. Dalam proses estimasi parameter,  metode yang digunakan adalah Maximum Likelihood Estimation (MLE). Pada tahap akhir, digunakan metode Akaike Information Criterion (AIC) untuk memilih dan membandingkan memilih metode mana yang memiliki model terbaik pada kasus ini. Data yang akan digunakan yaitu data kecepatan angin maksimum di 8 stasiun pengamatan Jawa Timur pada tahun 2014-2018. Return period yang digunakan secara berturut-turut adalah 2 tahun, 5 tahun dan 10 tahun. Nilai return level tertinggi dari kedua metode berada di stasiun Perak II. Berdasarkan nilai AIC,nilai AIC terendah pada metode POT berada pada stasiun Karangkates sebesar 22,74809, nilai AIC yang terendah pada metode BM berada pada stasiun Kalianget sebesar 91,49461.
极端风速是一种自然现象,会对周围社区造成许多不利影响。其不良影响是损害或威胁人类生命,如财产损失、生计损失和环境破坏。为了克服这一问题,减灾所需要的是预测。随着对极端风速的预测,预计这将是减灾工作的第一步。预测极端风速的方法有两种,一种是块极值法,另一种是峰值超过阈值法。该过程是取极值,估计参数,计算期望的返回周期的返回水平值。在参数估计过程中,使用的方法是极大似然估计(MLE)。本研究使用的数据是2014-2018年东爪哇8个观测站的最大风速数据。使用的回收期有2年、5年和10年。这两种方法中回报率最高的是霹雳二号。基于AIC值,POT方法获得的最低AIC值在Karangkates站为22.74809,BM方法获得的最低AIC值在Kalianget站为91.449461,keepatan angin ekstrim merupakan omenomenan yang menyebabkan banyak danpak buruk masyarakat sekitar。当pak buruknya yitu merusak atau mengancam kehidupan manusia seperti kehilangan harta benda, kehilangan mata penaharian, dan kerusakan lingkungan。Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan suatu langkah sebagai upaya mitigasi bencana yitu prediksi。邓加·阿丹尼亚·普雷迪克斯是一名优秀的学生,他是一名优秀的学生,也是一名优秀的学生。Dua方法,yang dapat方法,keep - epatan方法,angin方法,yitu方法,Block Maxima方法,峰值超过阈值。检察官彭甘比兰·奈莱克斯特里姆,估计参数,丹蒙希顿奈莱回归水平帕达回归周期杨迪定肯。Dalam提出了估计参数,方法为最大似然估计(MLE)。帕达·塔哈希,迪古纳坎方法,赤池信息准则(Akaike Information Criterion, AIC),阿图克记忆法,阿图克记忆法,阿图克记忆法,阿图克记忆法,阿图克记忆法,阿图克记忆模型,阿图克记忆法。数据yang akan digunakan yyitu数据keepatan angsimum . 8 stasiasian爪哇铁木尔巴达尔,2014-2018。回归期杨地古纳坎斯卡拉-图鲁特-图鲁阿达拉2塔浑,5塔浑,10塔浑。在霹雳2号的返航水平上,有两种不同的方法。Berdasarkan nilai AIC,nilai AIC terendah paasasun Karangkates sebesar 22,74809, nilai AIC yang terendah paasasun BM berada paasasun Kalianget sebesar 91,49461。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信