{"title":"Implementasi Load Balancing Dan Failover to Device Mikrotik Router Menggunakan Metode Equal Cost Multi Path (ECMP)","authors":"Melanda Tiara Komala Sutra, Ruuhwan Ruuhwan, Randi Rizal","doi":"10.36423/index.v4i2.1189","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"\nKebutuhan akses internet saat ini sangat tinggi dengan berbagai kegunaan seperti mencari informasi, artikel maupun pengetahuan terbaru. Dengan kebutuhan tinggi akan penggunaan internet di kalangan masyarakat, terutama pelajar sehingga memunculkan alternatif – alternatif agar pengguna dapat mengakses internet dengan mudah terutama ketika kondisi pandemi COVID-19. Permasalahan yang ditemukan pada PT LIBNET yang telah menggunakan dua Internet Service Provider (ISP) yaitu banyaknya permintaan yang melebihi kapasitasi dari klien menyebabkan perusahaan akan terganggu karena harus dilakukan banyak pengaturan dalam memenuhi permintaan klien tersebut. Seperti mempartisi beban trafik yang datang untuk mengatur perangkat gadget sehingga tidak terpaku pada satu ISP. Maka, supaya trafik dapat berjalan secara ideal, harus menambahkan throughput, membatasi waktu reaksi dan berupaya tidak membebani melebihi kapasitas salah satu ISP. Penggunaan teknik load balancing menjadi solusi teknologi yang sangat efektif untuk memanfaatkan internet tanpa harus terjadi ketimpangan request. Pada penelitian ini telah diimplementasikan loading balancing dalam menyelesaikan permasalahan request client dengan memakai dua buah node untuk melakukan redudansi sebagai syarat minimum suatu kluster. Sedangkan pada server memanfaatkan metode distribusi koneksi yang disebut dengan metode ECMP. Equal Cost Multi Path (ECMP) merupakan metode load balancing yang menggunakan metode per address-pair connection load balancing. Hasilnya akhirnya, ECMP memungkinkan router untuk memiliki lebih dari satu gateway untuk satu network tujuan. Karena metodenya adalah per address-pair connection, maka sistem load balancing ini adalah setiap address yang berbeda di koneksi yang berbeda akan berkemungkinan melewati gateway yang berbeda. \n","PeriodicalId":355867,"journal":{"name":"Informatics and Digital Expert (INDEX)","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Informatics and Digital Expert (INDEX)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36423/index.v4i2.1189","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Kebutuhan akses internet saat ini sangat tinggi dengan berbagai kegunaan seperti mencari informasi, artikel maupun pengetahuan terbaru. Dengan kebutuhan tinggi akan penggunaan internet di kalangan masyarakat, terutama pelajar sehingga memunculkan alternatif – alternatif agar pengguna dapat mengakses internet dengan mudah terutama ketika kondisi pandemi COVID-19. Permasalahan yang ditemukan pada PT LIBNET yang telah menggunakan dua Internet Service Provider (ISP) yaitu banyaknya permintaan yang melebihi kapasitasi dari klien menyebabkan perusahaan akan terganggu karena harus dilakukan banyak pengaturan dalam memenuhi permintaan klien tersebut. Seperti mempartisi beban trafik yang datang untuk mengatur perangkat gadget sehingga tidak terpaku pada satu ISP. Maka, supaya trafik dapat berjalan secara ideal, harus menambahkan throughput, membatasi waktu reaksi dan berupaya tidak membebani melebihi kapasitas salah satu ISP. Penggunaan teknik load balancing menjadi solusi teknologi yang sangat efektif untuk memanfaatkan internet tanpa harus terjadi ketimpangan request. Pada penelitian ini telah diimplementasikan loading balancing dalam menyelesaikan permasalahan request client dengan memakai dua buah node untuk melakukan redudansi sebagai syarat minimum suatu kluster. Sedangkan pada server memanfaatkan metode distribusi koneksi yang disebut dengan metode ECMP. Equal Cost Multi Path (ECMP) merupakan metode load balancing yang menggunakan metode per address-pair connection load balancing. Hasilnya akhirnya, ECMP memungkinkan router untuk memiliki lebih dari satu gateway untuk satu network tujuan. Karena metodenya adalah per address-pair connection, maka sistem load balancing ini adalah setiap address yang berbeda di koneksi yang berbeda akan berkemungkinan melewati gateway yang berbeda.