Nurfani B Sarafudin, Sundari Sundari, Micha Erawati
{"title":"Manajemen Asuhan Kebidanan pada Nn. R dengan Kista Bartholin","authors":"Nurfani B Sarafudin, Sundari Sundari, Micha Erawati","doi":"10.33096/wom.vi.328","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di RSKDIA Sitti Fatimah tanggal 12 desember 2019, jumlah ibu dengan gangguan sistem reproduksi dari bulan November 2018- desember 2019 didapatkan mioma uteri sebanyak 17 kasus, kista ovarium sebanyak 23 kasus, menometroragi sebanyak 12 kasus, kista bartholin sebanyak 4 kasus dan berdasarkan data Indonesia, sebuah penelitian deskriptif retrospektif yang dilakukan di RSUD Dr. Soetomo Surabaya, periode 2012-2014, melaporkan dari jumlah kunjungan divisi penyakit menular seksual ditemukan 46 pasien kista bartholin(1,29%) dan 25 pasien abses Bartholini (0,7% ). Kista bartholin adalah infeksi pada kelenjar bartholini atau barthonilitis juga dapat menimbulkan pembekakan pada alat kelamin luar wanita. Biasanya disertai dengan nyeri hebat bahkan sampai tidak bisa berjalan. Juga dapat disertai demam, sering pembekakan pada kelamin yang memerah.) Besar kelenjar bartholini ini berdiameter sekitar 0,5 cm yang ditemukan dilabia minora, biasanya tak teraba bila dilakukan palpasi. Pasien yang dikaji dalam laporan tugas akhir ini adalah Nn”R” , 27 tahun, belum menikah, Suku Makassar, Agama Islam, Pendidikan SMA, Pekerjaan Wiraswasta, Alamat Jl. Laccukang lr.1 No.13, dan Pasien masuk di RS mengeluh ada benjolan sebesar biji kelereng di labia mayora sebelah kanan dan di rasakan sejak 2 minggu yang lalu dan akan dilakukan tindakan marsupialisasi. Hasil tinjauan kasus dengan tinjauan pustaka telah diuraikan dan tidak ditemukan adanya kesenjangan antara tinjauan kasus dengan tinjauan pustaka serta upaya yang dilakukan berdasarkan lingkup tugas, wewenang, dan tanggung jawab bidan. Setelah mengevaluasi hasil yang telah dilakukan pada Nn” R” disimpulkan bahwa hasil Kista Bartholin sudah teratasi, isi kista telah dikeluarkan, leukosit kembali normal dan nyeri terasa berkurang.","PeriodicalId":123447,"journal":{"name":"Window of Midwifery Journal","volume":"95 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Window of Midwifery Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33096/wom.vi.328","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di RSKDIA Sitti Fatimah tanggal 12 desember 2019, jumlah ibu dengan gangguan sistem reproduksi dari bulan November 2018- desember 2019 didapatkan mioma uteri sebanyak 17 kasus, kista ovarium sebanyak 23 kasus, menometroragi sebanyak 12 kasus, kista bartholin sebanyak 4 kasus dan berdasarkan data Indonesia, sebuah penelitian deskriptif retrospektif yang dilakukan di RSUD Dr. Soetomo Surabaya, periode 2012-2014, melaporkan dari jumlah kunjungan divisi penyakit menular seksual ditemukan 46 pasien kista bartholin(1,29%) dan 25 pasien abses Bartholini (0,7% ). Kista bartholin adalah infeksi pada kelenjar bartholini atau barthonilitis juga dapat menimbulkan pembekakan pada alat kelamin luar wanita. Biasanya disertai dengan nyeri hebat bahkan sampai tidak bisa berjalan. Juga dapat disertai demam, sering pembekakan pada kelamin yang memerah.) Besar kelenjar bartholini ini berdiameter sekitar 0,5 cm yang ditemukan dilabia minora, biasanya tak teraba bila dilakukan palpasi. Pasien yang dikaji dalam laporan tugas akhir ini adalah Nn”R” , 27 tahun, belum menikah, Suku Makassar, Agama Islam, Pendidikan SMA, Pekerjaan Wiraswasta, Alamat Jl. Laccukang lr.1 No.13, dan Pasien masuk di RS mengeluh ada benjolan sebesar biji kelereng di labia mayora sebelah kanan dan di rasakan sejak 2 minggu yang lalu dan akan dilakukan tindakan marsupialisasi. Hasil tinjauan kasus dengan tinjauan pustaka telah diuraikan dan tidak ditemukan adanya kesenjangan antara tinjauan kasus dengan tinjauan pustaka serta upaya yang dilakukan berdasarkan lingkup tugas, wewenang, dan tanggung jawab bidan. Setelah mengevaluasi hasil yang telah dilakukan pada Nn” R” disimpulkan bahwa hasil Kista Bartholin sudah teratasi, isi kista telah dikeluarkan, leukosit kembali normal dan nyeri terasa berkurang.