Self-Compassion Mahasiswa Tingkat Akhir Prodi Bimbingan dan Konseling pada Masa Pandemi Covid-19

Ismarini Bekti Setiani
{"title":"Self-Compassion Mahasiswa Tingkat Akhir Prodi Bimbingan dan Konseling pada Masa Pandemi Covid-19","authors":"Ismarini Bekti Setiani","doi":"10.24235/PROPHETIC.V4I1.8751","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kesulitan yang dirasakan mahasiswa tingkat akhir di masa pandemi covid-19 yang membatasi ruang gerak dalam proses penyeleasian tugas akhir mahasiswa. Tekanan mental mahasiswa menghadapi kesulitan-kesulitan yang terjadi dapat berdampak pada stress, depresi yang akhirnya lebih memilih menyerah dan tidak menyelesaikan tugas akhir, bahkan sampai memunculkan ide untuk bunuh diri. Beban dan kesulitan yang dirasakan mahasisawa tingkat akhir pada masa pandemi ini agar tidak menjadi tekanan yang berlarut dan berdampak pada kesehatan (fisik maupun mental) serta kelancaran penyelesaian kuliah maka mahasiswa tingkat akhir perlu memiliki self-compassion (welas diri). Dengan memiliki self-compassion yang tinggi pada mahasiswa maka menimbulkan resiliensinya tinggi dan prokrastinasi rendah, serta lebih termotivasi untuk berjuang lebih baik dalam proses penyelesaian tugas akhir khususnya di era pandemi covid-19. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran tingkat self-compassion (welas diri) mahasiswa tingkat akhir prodi bimbingan dan konseling Universitas Negeri Yogyakarta pada masa pendemi covid-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan jenis penelitian deskriptif dan menggunakan analisis deskriptif. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa tingkat akhir prodi bimbingan dan konseling di Universitas Negeri Yogyakarta yang memiliki kriteria tertentu yaitu mahasiswa yang telah menyelesaikan KKN dan praktik kependidikan serta sedang menyusun tugas akhir sebanyak 36 mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan mahasiswa sebagian besar memiliki self-compassion kategori sedang. Komponen self-compassion yang masih perlu ditingkatkan yaitu kewawasan ( m indfulness ) dan komponen yang perlu dikurangi yaitu menghakimi diri, isolasi, dan overidentifikasi. Diperlukan adanya intervensi untuk membantu mahasiswa tingkat akhir dalam meningkatkan self-compassion .","PeriodicalId":417813,"journal":{"name":"Prophetic : Professional, Empathy, Islamic Counseling Journal","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Prophetic : Professional, Empathy, Islamic Counseling Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24235/PROPHETIC.V4I1.8751","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Kesulitan yang dirasakan mahasiswa tingkat akhir di masa pandemi covid-19 yang membatasi ruang gerak dalam proses penyeleasian tugas akhir mahasiswa. Tekanan mental mahasiswa menghadapi kesulitan-kesulitan yang terjadi dapat berdampak pada stress, depresi yang akhirnya lebih memilih menyerah dan tidak menyelesaikan tugas akhir, bahkan sampai memunculkan ide untuk bunuh diri. Beban dan kesulitan yang dirasakan mahasisawa tingkat akhir pada masa pandemi ini agar tidak menjadi tekanan yang berlarut dan berdampak pada kesehatan (fisik maupun mental) serta kelancaran penyelesaian kuliah maka mahasiswa tingkat akhir perlu memiliki self-compassion (welas diri). Dengan memiliki self-compassion yang tinggi pada mahasiswa maka menimbulkan resiliensinya tinggi dan prokrastinasi rendah, serta lebih termotivasi untuk berjuang lebih baik dalam proses penyelesaian tugas akhir khususnya di era pandemi covid-19. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran tingkat self-compassion (welas diri) mahasiswa tingkat akhir prodi bimbingan dan konseling Universitas Negeri Yogyakarta pada masa pendemi covid-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan jenis penelitian deskriptif dan menggunakan analisis deskriptif. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa tingkat akhir prodi bimbingan dan konseling di Universitas Negeri Yogyakarta yang memiliki kriteria tertentu yaitu mahasiswa yang telah menyelesaikan KKN dan praktik kependidikan serta sedang menyusun tugas akhir sebanyak 36 mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan mahasiswa sebagian besar memiliki self-compassion kategori sedang. Komponen self-compassion yang masih perlu ditingkatkan yaitu kewawasan ( m indfulness ) dan komponen yang perlu dikurangi yaitu menghakimi diri, isolasi, dan overidentifikasi. Diperlukan adanya intervensi untuk membantu mahasiswa tingkat akhir dalam meningkatkan self-compassion .
covid-19大流行的大四学生面临的挑战限制了学生期末作业的同步。学生面临困难的精神压力会导致压力、抑郁,这些压力最终会让他们屈服,不完成最后的任务,甚至产生自杀的念头。为了避免成为影响(身体和精神)健康和顺利完成学业的压力,最终学生需要进行自我同情。通过对学生有高的自我同情,导致了高水平和低质量的阻力,并有更好的动力在完成任务的过程中战斗,特别是在covid-19大流行。本研究的目标是了解日惹州立大学彭加德•科维-19年prodi state university的指导和咨询水平。本研究采用定量方法,采用什么样的描述性研究和描述性分析。本研究的样本是日惹州立大学prodi辅导班的学生,该研究对完成KKN和实践教育并为36名学生编制论文的学生有一定的标准。研究表明,大多数学生都有一个适度的自决类别。持续不断的自我同情组件是洞察力(m indfulness)和自我评价、孤立和过度识别等需要减少的组件。需要进行干预来帮助大四学生增强自信心。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信