E. Gunawan, S. C. Siahaan, Etha Rambung, Stefani Nurhadi, David Ferdinandus, Fransisca Suyanto Pangemanan, Aura Dhiya Ulhaq, Stephanie Laurensia Budi, Wilhelmus Alvin Kaka, Samantha Debora Ang, Vincent Aurelius
{"title":"PROGRAM PENINGKATAN KESEHATAN REPRODUKSI ANAK DAN REMAJA LAKI-LAKI DI KECAMATAN SAMBIKEREP SURABAYA","authors":"E. Gunawan, S. C. Siahaan, Etha Rambung, Stefani Nurhadi, David Ferdinandus, Fransisca Suyanto Pangemanan, Aura Dhiya Ulhaq, Stephanie Laurensia Budi, Wilhelmus Alvin Kaka, Samantha Debora Ang, Vincent Aurelius","doi":"10.36085/jpmbr.v5i2.3697","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Indonesia memiliki demografi penduduk usia 10-19 tahun mencapai 16,47% dari total populasi. Berdasarakan data nasional, angka kekerasan seksual terhadap anak usia sekolah dan remaja masih tinggi. Selain itu, pandemi COVID-19 menyebabkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan juga terganggu. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan akses layanan kesehatan terkait kesehatan reproduksi pada anak dan remaja laki-laki di kecamatan Sambikerep Surabaya. Metode yang kami gunakan untuk meningkatkan pengetahuan adalah memberikan penyuluhan materi, pemberian brosur, dan tanya jawab terkait masalah kesehatan reproduksi anak laki-laki. Sedangkan untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan reproduksi, kami mengadakan khitan gratis (oleh tim dokter yang kompeten) dan evaluasi luka operasi. Kegiatan diikuti oleh 75 orang (25 anak dan kedua orang tuanya) dan dilaksanakan di Universitas Ciputra Surabaya. Antusiasme peserta dan orang tua saat pemaparan materi dan sesi tanya jawab sangat baik. Orang tua semakin memahami pentingnya Pendidikan kesehatan reproduksi untuk anak. Kegiatan khitan gratis berjalan dengan lancer. Tidak didapatkan komplikasi selama Tindakan khitan ataupun saat evaluasi luka operasi (4 hari setelahnya). Kegiatan ini selain bermanfaat dalam memudahkan akses pelayanan kesehatan serta meningkatkan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi anak dan remaja. Peningkatan pengetahuan akan kesehatan reproduksi juga menjadi bekal dalam menghindari kekerasan seksual dan membangun sumber daya manusia yang sehat secara fisik dan mental yang merupakan modal utama bagi pembangunan bangsa dan negara di masa yang akan datang.","PeriodicalId":156977,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36085/jpmbr.v5i2.3697","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Indonesia memiliki demografi penduduk usia 10-19 tahun mencapai 16,47% dari total populasi. Berdasarakan data nasional, angka kekerasan seksual terhadap anak usia sekolah dan remaja masih tinggi. Selain itu, pandemi COVID-19 menyebabkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan juga terganggu. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan akses layanan kesehatan terkait kesehatan reproduksi pada anak dan remaja laki-laki di kecamatan Sambikerep Surabaya. Metode yang kami gunakan untuk meningkatkan pengetahuan adalah memberikan penyuluhan materi, pemberian brosur, dan tanya jawab terkait masalah kesehatan reproduksi anak laki-laki. Sedangkan untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan reproduksi, kami mengadakan khitan gratis (oleh tim dokter yang kompeten) dan evaluasi luka operasi. Kegiatan diikuti oleh 75 orang (25 anak dan kedua orang tuanya) dan dilaksanakan di Universitas Ciputra Surabaya. Antusiasme peserta dan orang tua saat pemaparan materi dan sesi tanya jawab sangat baik. Orang tua semakin memahami pentingnya Pendidikan kesehatan reproduksi untuk anak. Kegiatan khitan gratis berjalan dengan lancer. Tidak didapatkan komplikasi selama Tindakan khitan ataupun saat evaluasi luka operasi (4 hari setelahnya). Kegiatan ini selain bermanfaat dalam memudahkan akses pelayanan kesehatan serta meningkatkan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi anak dan remaja. Peningkatan pengetahuan akan kesehatan reproduksi juga menjadi bekal dalam menghindari kekerasan seksual dan membangun sumber daya manusia yang sehat secara fisik dan mental yang merupakan modal utama bagi pembangunan bangsa dan negara di masa yang akan datang.