EKSISTENSI KOMUNITAS PENENUN BUGIS (Sebuah Refleksi Sosio-Kultural Masyarakat Wajo)

Andi Ima Kesuma
{"title":"EKSISTENSI KOMUNITAS PENENUN BUGIS (Sebuah Refleksi Sosio-Kultural Masyarakat Wajo)","authors":"Andi Ima Kesuma","doi":"10.36869/wjsb.v9i2.47","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang sistem ekonomi lokal yang dikembangkan oleh masyarakat penenun di Wajo atas dasar kearifan lokal serta proses transformasi yang dilalui penenun agar dapat bertahan. Hal ini ditunjang oleh adanya kelekatan tindakan penenun pada struktur sosial masyarakat Bugis-Wajo dan jaringan sosial yang dimiliki. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi yang berusaha memberikan gambaran secara komprehensif mengenai lokalitas tertentu yang berbeda di tempat lain. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Tanasitolo, Kabupaten Wajo sebagai pusat pengembangan kegiatan pertenunan di Provinsi Sulawesi Selatan. Sasaran penelitian adalah masyarakat yang terlibat dalam kegiatan usaha tenun yang bermukim di lokasi penelitian pada saat penelitian ini dilaksanakan, baik penenun gedogan, penenun ATBM skala rumah tangga, maupun pengusaha tenun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan menenun bagi masyarakat Bugis-Wajo merupakan sebuah kearifan lokal (local wisdom) yang dapat dipahami sebagai gagasan-gagasan setempat (lokal) yang bersifat bijaksana, bernilai baik dan melekat (embedded) dalam kehidupan masyarakat Bugis. Berbagai kearifan lokal yang terkandung dalam fungsi kain tenun bagi masyarakat Bugis adalah (1) kain tenun sebagai pakaian keseharian atau sebagai alat untuk menutup tubuh dalam menahan pengaruh dari alam sekitar; (2) kain tenun sebagai hadiah; (3) kain tenun sebagai simbol status dan gengsi yang dianggap suci; dan (4) kain tenun sebagai benda yang digunakan dalam upacara adat.","PeriodicalId":374972,"journal":{"name":"Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya","volume":"47 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36869/wjsb.v9i2.47","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang sistem ekonomi lokal yang dikembangkan oleh masyarakat penenun di Wajo atas dasar kearifan lokal serta proses transformasi yang dilalui penenun agar dapat bertahan. Hal ini ditunjang oleh adanya kelekatan tindakan penenun pada struktur sosial masyarakat Bugis-Wajo dan jaringan sosial yang dimiliki. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi yang berusaha memberikan gambaran secara komprehensif mengenai lokalitas tertentu yang berbeda di tempat lain. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Tanasitolo, Kabupaten Wajo sebagai pusat pengembangan kegiatan pertenunan di Provinsi Sulawesi Selatan. Sasaran penelitian adalah masyarakat yang terlibat dalam kegiatan usaha tenun yang bermukim di lokasi penelitian pada saat penelitian ini dilaksanakan, baik penenun gedogan, penenun ATBM skala rumah tangga, maupun pengusaha tenun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan menenun bagi masyarakat Bugis-Wajo merupakan sebuah kearifan lokal (local wisdom) yang dapat dipahami sebagai gagasan-gagasan setempat (lokal) yang bersifat bijaksana, bernilai baik dan melekat (embedded) dalam kehidupan masyarakat Bugis. Berbagai kearifan lokal yang terkandung dalam fungsi kain tenun bagi masyarakat Bugis adalah (1) kain tenun sebagai pakaian keseharian atau sebagai alat untuk menutup tubuh dalam menahan pengaruh dari alam sekitar; (2) kain tenun sebagai hadiah; (3) kain tenun sebagai simbol status dan gengsi yang dianggap suci; dan (4) kain tenun sebagai benda yang digunakan dalam upacara adat.
布吉斯织布社会的存在(瓦霍社会的社会文化反映)
本研究旨在概述瓦霍织布机社区在当地种植的经济体系,以及织布机生存所经历的转型过程。它是由布基兹-瓦霍人的社会结构和现有的社会网络上的编织行动支持的。该研究采用一种定性的、民族志法的方法,试图全面描述一种不同地方的局部情况。这项研究是在苏拉威西省南苏拉威西省瓦霍省的塔坦西托洛地区进行的,当时是编织活动的中心。研究的目标是从事织布业活动的社区,这些社区在进行这项研究时存在于该研究的地点,无论是编织工盖多根、编织工ATBM还是编织工。研究结果表明,为布吉斯-瓦霍人编织活动是一种当地的智慧,可以理解为布基人生活中明智、有价值和根深蒂固的地方思想。布吉斯社会的织布机功能中体现的当地智慧包括(1)织布布作为日常服装或作为遮盖身体以抵御自然影响的工具;(2)织布作为礼物;(3)织物是一种地位和威望的象征,被认为是神圣的;(4)织布是传统仪式中使用的物品。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信