Pemetaan Kesiapan Penerapan Telemedika di Indonesia

Nora Dzulvawan, Setia Pramana
{"title":"Pemetaan Kesiapan Penerapan Telemedika di Indonesia","authors":"Nora Dzulvawan, Setia Pramana","doi":"10.47007/inohim.v10i2.436","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"AbstractTelemedicine is a form of technology development that allows people to conduct health consultations without having to physically visit the hospital. The COVID-19 pandemic that has spread throughout the world has increasingly limited human mobility and has implications for the application of technology. In addition, the vulnerability of public health during the pandemic has caused hospitals to treat patients with quite limited medical personnel. One of the solutions to overcome the crisis is to use technology in the health sector. However, Indonesia's diverse geographical situation presents its own challenges for the development of telemedicine. In addition, health facilities that are not evenly distributed also have a significant influence on the development of telemedicine. This study aims to prepare provinces in Indonesia for the development of telemedicine in terms of medical infrastructure and Information and Communications Technology (ICT). The K-Means Cluster is used as the primary method for grouping each province based on these two aspects. The result is 3 clusters of Indonesian provinces which are then defined as regions with a very ready status, ready, and not ready for the development of telemedicine in Indonesia. From the results of the analysis, it was found that the most influential variable in the development of telemedicine in Indonesia is the readiness of the ICT and health workers. Thus, it can be said to develop telemedicine or e-health in Indonesia, the improvement of Information and Communication Technology infrastructure, and the increment in natural resources and human resources in the medical field are needed, so the development of telemedicine can support improving the health status of Indonesian people.Keyword: digital health, K-Means cluster, ICT AbstrakTelemedika adalah bentuk pengembangan teknologi yang memungkinkan seseorang melakukan konsultasi kesehatan tanpa perlu mendatangi rumah sakit secara fisik. Pandemi COVID-19 yang menyebar di seluruh dunia semakin membatasi ruang gerak manusia dan berimplikasi pada pemanfaatan teknologi yang semakin tinggi. Selain itu rentannya kesehatan masyarakat di masa pandemi menyebabkan rumah sakit mengalami lonjakan pasien dengan tenaga medis yang cukup terbatas. Salah satu solusi untuk mengatasi krisis tersebut adalah dengan pemanfaatan tekonologi di bidang kesehatan. Namun keadaan geografis Indonesia yang cukup beragam memberikan tantangan tersendiri terhadap perkembangan telemedika. Selain itu, fasilitas kesehatan yang belum merata juga memberikan pengaruh cukup signifikan terhadap kemajuan telemedika. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan kesiapan provinsi di Indonesia dalam pengembangan telemedika dilihat dari aspek infrastruktur medis dan Information and Communications Technology (ICT). Metode K-Means Clustering dijadikan sebagai dasar pengelompokan provinsi berdasarkan kedua aspek tersebut. Hasilnya adalah didapatkan tiga klaster provinsi Indonesia yang kemudian didefinisikan menjadi wilayah dengan status sangat siap, siap, dan tidak siap dalam perkembangan telemedika di Indonesia. Dari hasil analisis didapatkan variabel yang paling berpengaruh terhadap perkembangan telemedika di Indonesia adalah kesiapan dari sisi ICT dan tenaga kesehatan. Dengan demikian dapat disimpulkan untuk melakukan pengembangan telemedika atau e-health di Indonesia, perbaikan infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi dan peningkatan SDA maupun SDM di bidang medis sangat dibutuhkan sehingga pengembangan telemedika dapat menjadi salah satu penunjang perbaikan status kesehatan masyarakat Indonesia.Kata Kunci: digital health, K-Means Cluster, ICT","PeriodicalId":191162,"journal":{"name":"Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM)","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47007/inohim.v10i2.436","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

AbstractTelemedicine is a form of technology development that allows people to conduct health consultations without having to physically visit the hospital. The COVID-19 pandemic that has spread throughout the world has increasingly limited human mobility and has implications for the application of technology. In addition, the vulnerability of public health during the pandemic has caused hospitals to treat patients with quite limited medical personnel. One of the solutions to overcome the crisis is to use technology in the health sector. However, Indonesia's diverse geographical situation presents its own challenges for the development of telemedicine. In addition, health facilities that are not evenly distributed also have a significant influence on the development of telemedicine. This study aims to prepare provinces in Indonesia for the development of telemedicine in terms of medical infrastructure and Information and Communications Technology (ICT). The K-Means Cluster is used as the primary method for grouping each province based on these two aspects. The result is 3 clusters of Indonesian provinces which are then defined as regions with a very ready status, ready, and not ready for the development of telemedicine in Indonesia. From the results of the analysis, it was found that the most influential variable in the development of telemedicine in Indonesia is the readiness of the ICT and health workers. Thus, it can be said to develop telemedicine or e-health in Indonesia, the improvement of Information and Communication Technology infrastructure, and the increment in natural resources and human resources in the medical field are needed, so the development of telemedicine can support improving the health status of Indonesian people.Keyword: digital health, K-Means cluster, ICT AbstrakTelemedika adalah bentuk pengembangan teknologi yang memungkinkan seseorang melakukan konsultasi kesehatan tanpa perlu mendatangi rumah sakit secara fisik. Pandemi COVID-19 yang menyebar di seluruh dunia semakin membatasi ruang gerak manusia dan berimplikasi pada pemanfaatan teknologi yang semakin tinggi. Selain itu rentannya kesehatan masyarakat di masa pandemi menyebabkan rumah sakit mengalami lonjakan pasien dengan tenaga medis yang cukup terbatas. Salah satu solusi untuk mengatasi krisis tersebut adalah dengan pemanfaatan tekonologi di bidang kesehatan. Namun keadaan geografis Indonesia yang cukup beragam memberikan tantangan tersendiri terhadap perkembangan telemedika. Selain itu, fasilitas kesehatan yang belum merata juga memberikan pengaruh cukup signifikan terhadap kemajuan telemedika. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan kesiapan provinsi di Indonesia dalam pengembangan telemedika dilihat dari aspek infrastruktur medis dan Information and Communications Technology (ICT). Metode K-Means Clustering dijadikan sebagai dasar pengelompokan provinsi berdasarkan kedua aspek tersebut. Hasilnya adalah didapatkan tiga klaster provinsi Indonesia yang kemudian didefinisikan menjadi wilayah dengan status sangat siap, siap, dan tidak siap dalam perkembangan telemedika di Indonesia. Dari hasil analisis didapatkan variabel yang paling berpengaruh terhadap perkembangan telemedika di Indonesia adalah kesiapan dari sisi ICT dan tenaga kesehatan. Dengan demikian dapat disimpulkan untuk melakukan pengembangan telemedika atau e-health di Indonesia, perbaikan infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi dan peningkatan SDA maupun SDM di bidang medis sangat dibutuhkan sehingga pengembangan telemedika dapat menjadi salah satu penunjang perbaikan status kesehatan masyarakat Indonesia.Kata Kunci: digital health, K-Means Cluster, ICT
电子医学是一种技术发展形式,它允许人们在不亲自去医院的情况下进行健康咨询。2019冠状病毒病(COVID-19)大流行在全球蔓延,日益限制了人类的流动性,并对技术应用产生了影响。此外,大流行期间公共卫生的脆弱性导致医院用相当有限的医务人员治疗病人。克服危机的解决办法之一是在卫生部门使用技术。然而,印度尼西亚多样化的地理环境为远程医疗的发展带来了自己的挑战。此外,卫生设施分布不均也对远程医疗的发展产生重大影响。这项研究旨在为印度尼西亚各省在医疗基础设施和信息与通信技术(ICT)方面发展远程医疗做好准备。k均值聚类是基于这两个方面对每个省进行分组的主要方法。结果形成了印度尼西亚三个省群,这些省群随后被定义为具有非常成熟状态、成熟和不成熟的地区,以发展印度尼西亚的远程医疗。从分析结果来看,在印度尼西亚发展远程医疗方面影响最大的变量是信通技术人员和卫生工作者的准备程度。因此,可以说,在印尼发展远程医疗或电子医疗,需要信息和通信技术基础设施的改善,需要医疗领域自然资源和人力资源的增加,因此远程医疗的发展可以支持改善印尼人民的健康状况。关键词:数字健康,K-Means集群,信息通信技术(ICT), telemedicka adalah bentuk pengembang and tech yang memungkinkan seseorang melakukan konsultasi kesehatan tanpa perlu mendatangi rumah sakit secarisk。新型冠状病毒肺炎(COVID-19)新冠肺炎大流行(pandemic - COVID-19)杨氏病毒(yang menyebar)是一种新型冠状病毒,是一种新型冠状病毒。Selain ititrentanya kesehatan masyarakat di masasa流行病,menyebabkan, rumah, sakit mengalami, lonjakan, denagan, tenaga media, yang cucuup terbatas。萨拉赫说:“萨拉赫说:‘我不知道我是谁。’”“我不知道我是谁。”Namun keadaan geografis印度尼西亚yang cuup beragam成员kan tantanangan tersendiri terhadap perkembangan telemedika。Selain itu, fasilitas kesehatan yang belum merata juga memberikan pengaruh cuup signfikan terhadap kemajuan telemedika。Penelitian ini bertujuan untuk memetakan kesiapan省在印度尼西亚dalam pengembangan telemedika dilihat dari谈到基础设施媒体和信息通信技术(ICT)。方法k -均值聚类dijadikan sebagai dasar penelompokan provinsi berdasarkan kedua speech terseet。Hasilnya adalah didapatkan tiga klaster省是印度尼西亚yang kemudian didefinisikan menjadi wilayah dengan status sangat siap, siap, dan tidak siap dalam perkembangan telemedika di Indonesia。darhail分析didapatkan变量yang paling berpengaruh terhadap perkembangan telemedika di Indonesia adalah kesiapan Dari sisi ICT dan tenaga kesehatan。Dengan demikian dapat dispulpulkan untuk melakukan pengembangan telemedika atau e-health(印尼),perbaikan基础设施技术信息,Komunikasi danpeningkatan SDA, maupun SDM, bidang mediis sangat dibutuhkan seinga penembangan telemedika dapat menjadi salah satu penunjang perbaikan状态,kesehatan masyarakat Indonesia。Kata Kunci:数字健康,K-Means集群,信息通信技术
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信