Bagus Tripama, Abdul Jalil, Ferdian Agung Wahyudi, A. Wahyudi, Pio Tivar Ananda, Alvan Maulana Azzaini
{"title":"Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Home Industri Besek Ikan Di Desa Pekem Kabupaten Bondowoso","authors":"Bagus Tripama, Abdul Jalil, Ferdian Agung Wahyudi, A. Wahyudi, Pio Tivar Ananda, Alvan Maulana Azzaini","doi":"10.37849/mipi.v6i1.341","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Desa Pakem merupakan salah satu Desa di Kecamatan Pakem yang termasuk dari bagian Kabupaten Bondowoso. Masyarakat desa Pakem mayoritas masih dalam kategori miskin yang memerlukan sebuah penanganan serius agar lebih sejahtera. Adanya kerajinan Besek ikan cukup membantu masyarakat khususnya dalam peningkatan perekonomian. Ketersediaan bahan baku berupa bambu sangatlah melimpah di desa pakem karena desa pakem merupakan daerah penghasil bambu, namun yang seringkali menjadi masalah adalah modal untuk membeli bahan baku bambu serta alat yang digunakan untuk membuat besek ikan seringkali menjadi penghambat dalam proses pembuatan besek ikan karena harga dan modal untuk membeli bambu dan alat berupa pisau dan gergaji seringkali habis terpakai untuk biaya hidup sehari hari. Solusi permasalahan mitra yakni dengan diadakan sosialisasi menajemen permodalan dan memeribantuan modal dan peralatan Home Industri Besek Ikan. Untuk mengukur keberhasilan kegiatan, maka dilakukan pretest sebelum dimulai pelaksanaan program dan postest setelah kegiatan. Kegiatan Peningakatan pengetahunan masyarakat menegenai mananjemen permodalan berjalan dengan baik dan lancar, tidak ada kendala yang berarti, bahkan terdapat peningkatan pengetuahan tentang manajemen permodalan dalam berwirausaha agar usaha yang dijalankan dapat berkelanjutan. Dari 24 peserta yang hadir di bagi menajdi 2 kelompok KUBE dan draf kepenguruan di serahkan kepada kepala desa untuk ditindaklanjuti dangan legalitas tingkat desa. Pemberian alat dan bahan besek ikan sebagai modal penunjang kesejahtraan mayarakat berhasil karena dari bantuan tersebut memperoleh pendapatan sebesar Rp. 200.000 – 240.000 per orang, perolehan tersebut 50% untuk kebutuhan pokok sehari dan 50% untuk tabungan sebagai modal selanjutnya. Artinya model awal akan terus berkelanjutan dan dapat dijadikan pengasilan untuk kebutuhan sehari hari sehingga dapat tercipta kesejahtraan masyarakat","PeriodicalId":247045,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Pelita Ilmu","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Majalah Ilmiah Pelita Ilmu","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37849/mipi.v6i1.341","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Desa Pakem merupakan salah satu Desa di Kecamatan Pakem yang termasuk dari bagian Kabupaten Bondowoso. Masyarakat desa Pakem mayoritas masih dalam kategori miskin yang memerlukan sebuah penanganan serius agar lebih sejahtera. Adanya kerajinan Besek ikan cukup membantu masyarakat khususnya dalam peningkatan perekonomian. Ketersediaan bahan baku berupa bambu sangatlah melimpah di desa pakem karena desa pakem merupakan daerah penghasil bambu, namun yang seringkali menjadi masalah adalah modal untuk membeli bahan baku bambu serta alat yang digunakan untuk membuat besek ikan seringkali menjadi penghambat dalam proses pembuatan besek ikan karena harga dan modal untuk membeli bambu dan alat berupa pisau dan gergaji seringkali habis terpakai untuk biaya hidup sehari hari. Solusi permasalahan mitra yakni dengan diadakan sosialisasi menajemen permodalan dan memeribantuan modal dan peralatan Home Industri Besek Ikan. Untuk mengukur keberhasilan kegiatan, maka dilakukan pretest sebelum dimulai pelaksanaan program dan postest setelah kegiatan. Kegiatan Peningakatan pengetahunan masyarakat menegenai mananjemen permodalan berjalan dengan baik dan lancar, tidak ada kendala yang berarti, bahkan terdapat peningkatan pengetuahan tentang manajemen permodalan dalam berwirausaha agar usaha yang dijalankan dapat berkelanjutan. Dari 24 peserta yang hadir di bagi menajdi 2 kelompok KUBE dan draf kepenguruan di serahkan kepada kepala desa untuk ditindaklanjuti dangan legalitas tingkat desa. Pemberian alat dan bahan besek ikan sebagai modal penunjang kesejahtraan mayarakat berhasil karena dari bantuan tersebut memperoleh pendapatan sebesar Rp. 200.000 – 240.000 per orang, perolehan tersebut 50% untuk kebutuhan pokok sehari dan 50% untuk tabungan sebagai modal selanjutnya. Artinya model awal akan terus berkelanjutan dan dapat dijadikan pengasilan untuk kebutuhan sehari hari sehingga dapat tercipta kesejahtraan masyarakat