{"title":"Penanganan dan Analisa Kegagalan Pada Bleed Air Leak Detection System Pesawat Airbus A330-300 di Hanggar 3 PT.GMF AEROASIA","authors":"A. Prakoso, R. Kurniawan, Farchan Mauluddin","doi":"10.30871/jatra.v3i2.3714","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sistem bleed air leak detection pada pesawat digunakan untuk mendeteksi adanya kebocoran pada bleed air duct. Sistem ini dapat mendeteksi over heat temperature di luar duct apabila terdapat kebocoran pada sekitar duct. Bleed air leak detection dilengkapi dengan sensing element yang berfungsi untuk mendeteksi kenaikan suhu apabila terjadi kebocoran disekitar bleed air duct. Sensing element ini dipasang pada engine pylon, wing, dan fuselage. Kenaikan suhu yang terdeteksi oleh sensing element dapat dimonitor di bleed monitoring computer (BMC) dan kemudian akan diteruskan ke engine bleed switch di cockpit. Troubleshooting Manual (TSM) Task 36-22-00-810-911-A digunakan untuk menyelesaikan permasalahan sistem bleed air leak detection. Metode fault tree analysis juga digunakan untuk mendapatkan kemungkinan-kemungkinan penyebab kegagalan pada sistem bleed air leak detection. Pada penelitian ini ditemukan kerusakan pada sensing element pada zone 71 HF. Sensing element tersebut telah mencapai usia 24 tahun 8 bulan dari yang ditetapkan oleh manufaktur yaitu 25 tahun, sehingga perlu dilakukan pergantian dengan sensing element yang baru. Berdasarkan hasil fault tree analysis di dapatkan beberapa kemungkinan penyebab kegagalan sistem bleed air leak detection yaitu electorstatic, short circuit, lost continuity, connector fault, control logic fault, thermistor disconnected, degradasi prestasi, dislokasi komponen, dan corrosion.","PeriodicalId":146905,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi dan Riset Terapan (JATRA)","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Teknologi dan Riset Terapan (JATRA)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30871/jatra.v3i2.3714","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Sistem bleed air leak detection pada pesawat digunakan untuk mendeteksi adanya kebocoran pada bleed air duct. Sistem ini dapat mendeteksi over heat temperature di luar duct apabila terdapat kebocoran pada sekitar duct. Bleed air leak detection dilengkapi dengan sensing element yang berfungsi untuk mendeteksi kenaikan suhu apabila terjadi kebocoran disekitar bleed air duct. Sensing element ini dipasang pada engine pylon, wing, dan fuselage. Kenaikan suhu yang terdeteksi oleh sensing element dapat dimonitor di bleed monitoring computer (BMC) dan kemudian akan diteruskan ke engine bleed switch di cockpit. Troubleshooting Manual (TSM) Task 36-22-00-810-911-A digunakan untuk menyelesaikan permasalahan sistem bleed air leak detection. Metode fault tree analysis juga digunakan untuk mendapatkan kemungkinan-kemungkinan penyebab kegagalan pada sistem bleed air leak detection. Pada penelitian ini ditemukan kerusakan pada sensing element pada zone 71 HF. Sensing element tersebut telah mencapai usia 24 tahun 8 bulan dari yang ditetapkan oleh manufaktur yaitu 25 tahun, sehingga perlu dilakukan pergantian dengan sensing element yang baru. Berdasarkan hasil fault tree analysis di dapatkan beberapa kemungkinan penyebab kegagalan sistem bleed air leak detection yaitu electorstatic, short circuit, lost continuity, connector fault, control logic fault, thermistor disconnected, degradasi prestasi, dislokasi komponen, dan corrosion.