{"title":"Kampanye Moderasi Beragama di Era Digital Sebagai Upaya Preventif Millenial Mereduksi Kasus Intoleransi di Indonesia","authors":"Sigit Hardiyanto, Khoirul Fahmi, W. Wahyuni, Abrar Adhani, Fadhil Pahlevi Hidayat","doi":"10.33506/jn.v8i2.1933","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Problematika kasus intoleransi antar umat beragama dapat dilihat dari beberapa kasus, seperti pembakaran tempat ibadah di Tanjung Balai, penyerangan Klenteng di Kediri dan mobilisasi massa untuk memprotes mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (BTP) yang merendahkan QS. Al-Maidah ayat 51 pada tahun 2017, kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Pendeta Saifuddin Ibrahim terkait pernyataan menghapus 300 ayat Alquran dan beberapa kasus lainnya menggambarkan tren intoleransi yang semakin meluas di masyarakat Indonesia. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kampanye moderasi beragama di era digital sebagai upaya preventif millenial mereduksi kasus intoleransi di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi dengan melakukan telaah dari berbagai sumber baik dari Al-Quran, Hadits, buku ilmiah, jurnal, dokumen dan tulisan-tulisan lain sebagai pembanding dan penunjang yang digunakan untuk memperoleh data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kampanye moderasi beragama yang dilakukan oleh kaum milenial dapat dilakukan melalui dunia maya. Melalui aksi moderasi beragama di lapangan kemudian mengekspos kegiatan tersebut di media sosial, serta melakukan semarak kampanye moderasi beragama melalui podcast di Youtube dan Instagram serta beberapa media sosial lainnya, penggunaan theory agenda setting sebagai upaya kampanye moderasi beragama di era digital dapat menjadi solusi jitu tindakan preventif kasus intoleransi di Indonesia","PeriodicalId":445272,"journal":{"name":"Jurnal Noken: Ilmu-Ilmu Sosial","volume":"47 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Noken: Ilmu-Ilmu Sosial","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33506/jn.v8i2.1933","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Abstract
Problematika kasus intoleransi antar umat beragama dapat dilihat dari beberapa kasus, seperti pembakaran tempat ibadah di Tanjung Balai, penyerangan Klenteng di Kediri dan mobilisasi massa untuk memprotes mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (BTP) yang merendahkan QS. Al-Maidah ayat 51 pada tahun 2017, kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Pendeta Saifuddin Ibrahim terkait pernyataan menghapus 300 ayat Alquran dan beberapa kasus lainnya menggambarkan tren intoleransi yang semakin meluas di masyarakat Indonesia. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kampanye moderasi beragama di era digital sebagai upaya preventif millenial mereduksi kasus intoleransi di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi dengan melakukan telaah dari berbagai sumber baik dari Al-Quran, Hadits, buku ilmiah, jurnal, dokumen dan tulisan-tulisan lain sebagai pembanding dan penunjang yang digunakan untuk memperoleh data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kampanye moderasi beragama yang dilakukan oleh kaum milenial dapat dilakukan melalui dunia maya. Melalui aksi moderasi beragama di lapangan kemudian mengekspos kegiatan tersebut di media sosial, serta melakukan semarak kampanye moderasi beragama melalui podcast di Youtube dan Instagram serta beberapa media sosial lainnya, penggunaan theory agenda setting sebagai upaya kampanye moderasi beragama di era digital dapat menjadi solusi jitu tindakan preventif kasus intoleransi di Indonesia