{"title":"ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENENTUKAN IDE POKOK SUATU PARAGRAF DALAM PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SDN PONDOK JAGUNG 01 SERPONG UTARA","authors":"Ushwah Nurhsliza, Habudin Habudin, M. Mansur","doi":"10.32678/ibtidai.v6i01.2493","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kesulitan siswa dalam menetukan ide pokok suatu paragraf dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab kesulitan siswa dalam menentukan ide pokok suatu paragraf ada dua yaitu faktor internal dan eksternal, faktor internal meliputi, 1) siswa kurang memahami apa yang dimaksud dengan ide pokok suatu paragraf; 2) siswa belum bisa membedakan antara kalimat utama dan kalimat penjelas; 3) siswa kurang menyukai pelajaran Bahasa Indonesia; 4) kurangnya minat membaca dalam diri siswa. Faktor eksternal meliputi, 1) kurangnya dukungan dan motivasi dari orang tua siswa; 2) kurangnya metode dan strategi guru dalam materi ide pokok sehingga siswa kurang menyukai materi ide pokok; 3) pengaruh telepon genggam dan televisi membuat minat baca siswa beralih ke menonton. Jenis kesulitan yang dihadapi siswa yaitu, 1) kurangnya kesiapan psikologi siswa dalam pembelajaran materi ide pokok; 2) pikiran negatif siswa bahwa materi ide pokok merupakan materi yang membosankan; 3) sikap acuh siswa dalam proses pembelajaran, 4) minimnya minat membaca dan menulis dalam diri siswa, 5) kurangnya arahan dan motivasi dari orang tua siswa sehingga siswa tidak mempunyai semangat dalam proses belajar mengajar; 6) pemberian fasilitas telepon genggam tanpa adanya batasan dalam pemakaiannya, sehingga siswa lebih tertarik untuk bermain dengan telepon genggamnya dibanding untuk berlatih belajar di rumah; 7) kurangnya batasan dalam menonton televisi di rumah; 8) orang tua tidak memberi budaya membaca sejak dini kepada anak","PeriodicalId":119693,"journal":{"name":"Ibtida’i : Jurnal Kependidikan Dasar","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Ibtida’i : Jurnal Kependidikan Dasar","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32678/ibtidai.v6i01.2493","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kesulitan siswa dalam menetukan ide pokok suatu paragraf dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab kesulitan siswa dalam menentukan ide pokok suatu paragraf ada dua yaitu faktor internal dan eksternal, faktor internal meliputi, 1) siswa kurang memahami apa yang dimaksud dengan ide pokok suatu paragraf; 2) siswa belum bisa membedakan antara kalimat utama dan kalimat penjelas; 3) siswa kurang menyukai pelajaran Bahasa Indonesia; 4) kurangnya minat membaca dalam diri siswa. Faktor eksternal meliputi, 1) kurangnya dukungan dan motivasi dari orang tua siswa; 2) kurangnya metode dan strategi guru dalam materi ide pokok sehingga siswa kurang menyukai materi ide pokok; 3) pengaruh telepon genggam dan televisi membuat minat baca siswa beralih ke menonton. Jenis kesulitan yang dihadapi siswa yaitu, 1) kurangnya kesiapan psikologi siswa dalam pembelajaran materi ide pokok; 2) pikiran negatif siswa bahwa materi ide pokok merupakan materi yang membosankan; 3) sikap acuh siswa dalam proses pembelajaran, 4) minimnya minat membaca dan menulis dalam diri siswa, 5) kurangnya arahan dan motivasi dari orang tua siswa sehingga siswa tidak mempunyai semangat dalam proses belajar mengajar; 6) pemberian fasilitas telepon genggam tanpa adanya batasan dalam pemakaiannya, sehingga siswa lebih tertarik untuk bermain dengan telepon genggamnya dibanding untuk berlatih belajar di rumah; 7) kurangnya batasan dalam menonton televisi di rumah; 8) orang tua tidak memberi budaya membaca sejak dini kepada anak