PEMETAAN CADANGAN KARBON MENGGUNAKAN CITRA RESOLUSI TINGGI UNTUK PENGELOLAAN TAHURA WAN ABDUL RACHMAN LAMPUNG (Carbon Stock Mapping Using High Resolution Image For Management Of Tahura Wan Abdul Rachman Lampung)
{"title":"PEMETAAN CADANGAN KARBON MENGGUNAKAN CITRA RESOLUSI TINGGI UNTUK PENGELOLAAN TAHURA WAN ABDUL RACHMAN LAMPUNG (Carbon Stock Mapping Using High Resolution Image For Management Of Tahura Wan Abdul Rachman Lampung)","authors":"N. Simarmata, Y. Lisafitri, D. M. Hakim","doi":"10.31314/JSIG.V2I1.227","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Konversi lahan merupakan ancaman yang serius untuk kawasan TAHURA Wan Abdul Rachman dan berdasarkan peta citra landsat tahun 2010, kerusakan TAHURA mencapai 72%. Berdasarkan hasil perhitungan biofisik yang memungkinkanuntuk melakukan penilaian jasa pelayanan ekosistem terhadap hutan di kawasan TAHURA yang akan digunakan dalam pembangunan kawasan tersebut. Jasa pelayanan ekosistem hutan dapat dihitung melalui besaran biomassa dan serapan karbon yang hilang pada hutan tersebut. Estimasi kandungan biomassa dan karbon dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi penginderaan jauh, melalui analisis regresi dari nilai NDVI Citra SPOT 6/7 yang dapat dikorelasikan dengan biomassa aktual. Distribusi biomassa di atas permukaan terdiri atas dua model yaitu peta model 1 dan model 2 yang diklasifikasikan menjadi 5 kelas kerapatan biomassa yakni kelas biomassa 1 model 1 berkisar antara -2,03 – 763,72 ton/ha, kelas 2 antara 763.72 – 1.658,09 ton/ha, kelas 3 antara 1.658,09 – 2.431,60 ton/ha, kelas 4 antara 2.431,60 – 2.963,38 ton/ha dan kelas 5 antara 2.963,38 – 3857,75. Kerapatan biomassa model 2, kelas 1 antara -1,242 - -7,71 ton/ha, kelas 2 antara -7,71 – 352,02 ton/ha, kelas 3 antara 353,02 – 663,14 ton/ha, kelas 4 antara 663,14 – 877,04 ton/ha, dan kelas 5 antara 877,04 – 1.236,77 ton/ha. Berdasarkan hasil estimasi Stok karbon model 1 memiliki nilai maksimum yaitu 616,36. Sementara stok karbon model 2 terdapat sekitar 964,435 ton/ha.","PeriodicalId":378576,"journal":{"name":"Jurnal Sains Informasi Geografi","volume":"49 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-04-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sains Informasi Geografi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31314/JSIG.V2I1.227","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Konversi lahan merupakan ancaman yang serius untuk kawasan TAHURA Wan Abdul Rachman dan berdasarkan peta citra landsat tahun 2010, kerusakan TAHURA mencapai 72%. Berdasarkan hasil perhitungan biofisik yang memungkinkanuntuk melakukan penilaian jasa pelayanan ekosistem terhadap hutan di kawasan TAHURA yang akan digunakan dalam pembangunan kawasan tersebut. Jasa pelayanan ekosistem hutan dapat dihitung melalui besaran biomassa dan serapan karbon yang hilang pada hutan tersebut. Estimasi kandungan biomassa dan karbon dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi penginderaan jauh, melalui analisis regresi dari nilai NDVI Citra SPOT 6/7 yang dapat dikorelasikan dengan biomassa aktual. Distribusi biomassa di atas permukaan terdiri atas dua model yaitu peta model 1 dan model 2 yang diklasifikasikan menjadi 5 kelas kerapatan biomassa yakni kelas biomassa 1 model 1 berkisar antara -2,03 – 763,72 ton/ha, kelas 2 antara 763.72 – 1.658,09 ton/ha, kelas 3 antara 1.658,09 – 2.431,60 ton/ha, kelas 4 antara 2.431,60 – 2.963,38 ton/ha dan kelas 5 antara 2.963,38 – 3857,75. Kerapatan biomassa model 2, kelas 1 antara -1,242 - -7,71 ton/ha, kelas 2 antara -7,71 – 352,02 ton/ha, kelas 3 antara 353,02 – 663,14 ton/ha, kelas 4 antara 663,14 – 877,04 ton/ha, dan kelas 5 antara 877,04 – 1.236,77 ton/ha. Berdasarkan hasil estimasi Stok karbon model 1 memiliki nilai maksimum yaitu 616,36. Sementara stok karbon model 2 terdapat sekitar 964,435 ton/ha.