Analisis Efektivitas Lajur Overlap dan Lajur Silang Sebagai Kontrol Kualitas Data Batimetri Multibeam Echosounder

Eska Yosep Wiratama, Danar Guruh, A. P. Adi
{"title":"Analisis Efektivitas Lajur Overlap dan Lajur Silang Sebagai Kontrol Kualitas Data Batimetri Multibeam Echosounder","authors":"Eska Yosep Wiratama, Danar Guruh, A. P. Adi","doi":"10.37875/CHARTDATUM.V6I1.172","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Survei batimetri dengan menggunakan Multibeam Echosounder (MBES) sangat umum digunakan pada saat ini, berbeda dengan survei menggunakan Singlebeam Echosounder (SBES). MBES merupakan hasil pengembangan dari alat SBES yang menggunakan gelombang suara/akustik yang dapat menghasilkan data batimetri dengan resolusi tinggi, MBES menggunakan overlap antar lajur yang sesuai dengan IHO S-44 edisi 5 tahun 2008. Untuk mendapatkan data dengan kualitas yang tinggi, diperlukan adanya penjaminan kualitas atau Quality Assurance (QA) dan kontrol kualitas atau Quality Control (QC) yang diterapkan sejak perencanaan survei batimetri sampai dengan visualisasi data survei. Prosedur QA dan QC diterapkan untuk memberikan kepercayaan kepada pengguna atas data yang diambil. Standar minimal  yang  dipergunakan  dalam  pengujian  kualitas  data  batimetri  mengacu kepada standar IHO S-44 edisi 5 tahun 2008. Pada penelitian ini digunakan pendekatan dengan metode mixing kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan ini digunakan dalam menentukan proses penelitian dilaksanakan dalam beberapa tahapan diantaranya penelitian mixing kualitatif dan kuantitatif dengan menentukan instrumen pengambilan data, penentuan sampel, pengumpulan data, serta analisa data. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan suatu metode yang efektif dalam survei batimetri dengan menggunakan MBES. Dimana survei tersebut dapat dipertanggungjawabkan tingkat kepercayaannya. \nBerdasarkan  hasil  pengolahan  data  dan  analisa  yang  telah  dilakukan,  terdapat beberapa  hal  yang  dapat  disimpulkan,  pada  pengujian  lajur  overlap  200%  dan \n100%, di perairan Tanjung Priok (data primer) memiliki tingkat kepercayaan tinggi, hal ini dibuktikan pada hasil ordo tiap-tiap overlap yang mencapai prosentase ordo spesial 99,9%, sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan lajur silang tidak diperlukan. Hal ini didukung dengan kondisi cuaca terang dan ombak tenang. Untuk pengujian lajur overlap 50% dan 25%, dari pengambilan data batimetri pada area yang sama perairan (Tanjung Priok), tingkat kepercayaan mulai menurun sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan lajur silang diperlukan, ditunjukkan dari hasil penelitian terdapat data yang masuk pada ordo 2 serta beberapa data dinyatakan tidak memenuhi ordo (undefined). Semakin besar overlap antar lajur membuat kualitas lajur yang diuji akan lebih bagus (overlap 100% dan overlap 200%). Pada \ndasarnya yang mempengaruhi kualitas data terlepas dari hal-hal teknis adalah faktor spasial yang meliputi kondisi geografis, topografi dasar laut dan area survei (laut lepas atau teluk yang terlindung dari ombak) juga  faktor temporal (suhu, curah hujan, kecepatan angin, cuaca) yang dapat berubah sewaktu-waktu.","PeriodicalId":367041,"journal":{"name":"Jurnal Chart Datum","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-01-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Chart Datum","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37875/CHARTDATUM.V6I1.172","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2

Abstract

Survei batimetri dengan menggunakan Multibeam Echosounder (MBES) sangat umum digunakan pada saat ini, berbeda dengan survei menggunakan Singlebeam Echosounder (SBES). MBES merupakan hasil pengembangan dari alat SBES yang menggunakan gelombang suara/akustik yang dapat menghasilkan data batimetri dengan resolusi tinggi, MBES menggunakan overlap antar lajur yang sesuai dengan IHO S-44 edisi 5 tahun 2008. Untuk mendapatkan data dengan kualitas yang tinggi, diperlukan adanya penjaminan kualitas atau Quality Assurance (QA) dan kontrol kualitas atau Quality Control (QC) yang diterapkan sejak perencanaan survei batimetri sampai dengan visualisasi data survei. Prosedur QA dan QC diterapkan untuk memberikan kepercayaan kepada pengguna atas data yang diambil. Standar minimal  yang  dipergunakan  dalam  pengujian  kualitas  data  batimetri  mengacu kepada standar IHO S-44 edisi 5 tahun 2008. Pada penelitian ini digunakan pendekatan dengan metode mixing kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan ini digunakan dalam menentukan proses penelitian dilaksanakan dalam beberapa tahapan diantaranya penelitian mixing kualitatif dan kuantitatif dengan menentukan instrumen pengambilan data, penentuan sampel, pengumpulan data, serta analisa data. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan suatu metode yang efektif dalam survei batimetri dengan menggunakan MBES. Dimana survei tersebut dapat dipertanggungjawabkan tingkat kepercayaannya. Berdasarkan  hasil  pengolahan  data  dan  analisa  yang  telah  dilakukan,  terdapat beberapa  hal  yang  dapat  disimpulkan,  pada  pengujian  lajur  overlap  200%  dan 100%, di perairan Tanjung Priok (data primer) memiliki tingkat kepercayaan tinggi, hal ini dibuktikan pada hasil ordo tiap-tiap overlap yang mencapai prosentase ordo spesial 99,9%, sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan lajur silang tidak diperlukan. Hal ini didukung dengan kondisi cuaca terang dan ombak tenang. Untuk pengujian lajur overlap 50% dan 25%, dari pengambilan data batimetri pada area yang sama perairan (Tanjung Priok), tingkat kepercayaan mulai menurun sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan lajur silang diperlukan, ditunjukkan dari hasil penelitian terdapat data yang masuk pada ordo 2 serta beberapa data dinyatakan tidak memenuhi ordo (undefined). Semakin besar overlap antar lajur membuat kualitas lajur yang diuji akan lebih bagus (overlap 100% dan overlap 200%). Pada dasarnya yang mempengaruhi kualitas data terlepas dari hal-hal teknis adalah faktor spasial yang meliputi kondisi geografis, topografi dasar laut dan area survei (laut lepas atau teluk yang terlindung dari ombak) juga  faktor temporal (suhu, curah hujan, kecepatan angin, cuaca) yang dapat berubah sewaktu-waktu.
分析串行接口和交叉跟踪的有效性,作为多射线回波分析数据的质量控制
使用多线束回声回声探测(MBES)的复合体测量在今天是非常普遍的,与使用回声回声探测(SBES)的复合体调查不同。MBES是一种使用声波/声学设备的发展,该设备可以产生高分辨率的分析数据,MBES使用了与IHO S-44版相匹配的跨行数据。要获得高质量的数据,需要质量保证或质量保证(QA)和质量控制(QC)的质量保证或质量控制(QC),这是从蒂法学测量计划到数据可视化的开始实施的。QA和QC的程序是用来信任用户检索的数据的。测试杂交数据质量的最低标准是2008年5月5日版的IHO S-44。在这项研究中,采用了定性和定量方法。这种方法被用于确定研究过程的几个阶段,通过确定数据提取工具、样本选择、数据收集和数据分析。本研究的目的是利用MBES获得有效的测试方法。调查可以解释他的信任度。根据所做的数据处理和分析的结果,有几件事可以推断,在长条行车测试200%和100%,初级Tanjung Priok水域(数据)的信任水平很高,这证明在体制中,结果每个长条的特殊体制的比例达到99.9%,所以能够推断交叉使用行车没有必要。它以晴朗的天气和平静的海浪为动力。为了测试同一水域的高于50%和25%的异常数据,我们的信心水平开始下降,这可能会得出结论,使用交叉跟踪是必要的,研究表明,该命令2的输入数据和一些所谓不符合该命令的数据。越持续的跟踪覆盖使测试的跟踪质量更好(100%覆盖和200%覆盖)。影响数据质量而不受技术影响的基本上是空间因素,包括地理条件、海底地形和测量区域(受海浪保护的海湾),以及时间因素(温度、降雨、风速、天气),这些都可以改变时间。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信