{"title":"ANALISIS INOVASI PEMERINTAHAN DIGITAL VILLAGE DALAM PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK DI NUSA TENGGARA TIMUR","authors":"Gerry I. S. Banabera","doi":"10.33701/JIPWP.V45I2.667","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penilitian terfokuskan pada analisis inovasi pemerintahan digital village dalam peningkatan pelayanan publik di Kelurahan Naikoten II, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang. Tujuan penilitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pelaksanaan inovasi digital village, faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya, dan strategi yang dilakukan dalam mengatasi faktor penghambat pelaksanaan inovasi pemerintah digital village .Teori yang digunakan adalah teori karateristik inovasi yang dikemukakan oleh Everett M. Roger. Desain penilitian yang digunakan adalah penilitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil penilitian menunjukan bahwa pelaksanaan inovasi pemerintahan digital village di Kelurahan Naikoten II sejauh ini sudah bisa dikatakan dapat meningkatkan pelayanan publik dengan memanfaatkan sarana, prasarana dan teknologi sehingga dapat menciptakan efektifitas dan efisiensi dalam memberikan pelayanan. Adapun faktor penghambat dalam pelaksanaan inovasi pemerintah digital village dalam meningkatkan pelayanan publik adalah kebergantungan pada 1 (satu) staf/operator komputer untuk mengoperasikan komputer server; sering tering terjadi kerusakan jaringan dan kegagalan pada server yang mengganggu aktivitas pelayanan; masih kurangnya penyesuaian oleh sebagian masyarakat sehingga masih dilayani secara manual; belum adanya anggaran khusus dari Pemerintah Daerah yang; sering terjadi rotasi atau mutasi pegawai yang akan mempengarauhi proses pelayanan; dan menurunnya tingkat disiplin pegawai karena menurunnya beban kerja dengan adanya inovasi ini. Oleh karena itu strategi yang perlu dilakukan oleh pemeritah daerah adalah membangun kerja sama antara Pemerintah Daerah dan pihak ketiga untuk pengambangan inovasi digital village di Kelurahan Naikoten II serta penerapannya di kelurahan lain lingkup pemerintah Kota Kupang dan menyusun rencana penetapan inovasi digital village untuk menjadi program tetap pemerintah sebagai standar pelakasanaan pelayanan kelurahan lingkup pemerintah Kota Kupang.","PeriodicalId":228963,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Pemerintahan Widya Praja","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-10-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmu Pemerintahan Widya Praja","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33701/JIPWP.V45I2.667","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Abstract
Penilitian terfokuskan pada analisis inovasi pemerintahan digital village dalam peningkatan pelayanan publik di Kelurahan Naikoten II, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang. Tujuan penilitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pelaksanaan inovasi digital village, faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya, dan strategi yang dilakukan dalam mengatasi faktor penghambat pelaksanaan inovasi pemerintah digital village .Teori yang digunakan adalah teori karateristik inovasi yang dikemukakan oleh Everett M. Roger. Desain penilitian yang digunakan adalah penilitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil penilitian menunjukan bahwa pelaksanaan inovasi pemerintahan digital village di Kelurahan Naikoten II sejauh ini sudah bisa dikatakan dapat meningkatkan pelayanan publik dengan memanfaatkan sarana, prasarana dan teknologi sehingga dapat menciptakan efektifitas dan efisiensi dalam memberikan pelayanan. Adapun faktor penghambat dalam pelaksanaan inovasi pemerintah digital village dalam meningkatkan pelayanan publik adalah kebergantungan pada 1 (satu) staf/operator komputer untuk mengoperasikan komputer server; sering tering terjadi kerusakan jaringan dan kegagalan pada server yang mengganggu aktivitas pelayanan; masih kurangnya penyesuaian oleh sebagian masyarakat sehingga masih dilayani secara manual; belum adanya anggaran khusus dari Pemerintah Daerah yang; sering terjadi rotasi atau mutasi pegawai yang akan mempengarauhi proses pelayanan; dan menurunnya tingkat disiplin pegawai karena menurunnya beban kerja dengan adanya inovasi ini. Oleh karena itu strategi yang perlu dilakukan oleh pemeritah daerah adalah membangun kerja sama antara Pemerintah Daerah dan pihak ketiga untuk pengambangan inovasi digital village di Kelurahan Naikoten II serta penerapannya di kelurahan lain lingkup pemerintah Kota Kupang dan menyusun rencana penetapan inovasi digital village untuk menjadi program tetap pemerintah sebagai standar pelakasanaan pelayanan kelurahan lingkup pemerintah Kota Kupang.