Stereotipe Tentang Muslim Indonesia Dalam Pemberitaan Media Asing (Analisis Framing Terkait Pemberitaan Aksi 212 di Media Online Time dan Al Jazeera)

Dini Wahdiyati, Said Romadlan
{"title":"Stereotipe Tentang Muslim Indonesia Dalam Pemberitaan Media Asing (Analisis Framing Terkait Pemberitaan Aksi 212 di Media Online Time dan Al Jazeera)","authors":"Dini Wahdiyati, Said Romadlan","doi":"10.30596/INTERAKSI.V5I2.6878","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini fokus pada pemberitaan di media online asing tentang stereotipe muslim Indonesia yang dimunculkan dalam teks pemberitaan. Penelitian ini mencoba menguraikan teks pemberitaan melalui analisis teks media dengan menggunakan analisis framing. Inti dari framing adalah bagaimana sebuah fakta ditonjolkan dan dikaburkan. Pemberitaan media asing di antaranya dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti sentimen agama, ideologi, dan stereotipe yang tajam terhadap kelompok tertentu. Islam di Indonesia selalu menjadi sorotan media asing. Sorot mata media asing semua tertuju saat terjadinya aksi demo besar-besaran umat Islam sebagai respon penistaan agama yang dilakukan Ahok beberapa tahun silam yang dikenal dengan Aksi 212. Momen pemberitaan asing ini menjadi hal yang tercatat sejarah sebagai pemberitaan yang terintens diperhatikan pihak asing sepanjang isu terkait Islam di Indonesia Banyak sekali media asing turut memberitakan termasuk juga Time dan AL JAzeera turut memberitakan Aksi Damai Umat Islam tersebut. Namun pemberitaan-pemberitaan media tersebut muncul sarat dengan muatan yang mengarah pada stereotiping dan tendensi. Hasil penelitian ini menemukan adanya beberapa stereotipe tentang kelompok Islam dalam pemberitaan media asing tersebut; Time dalam bingkai pemberitaannya ditemukan memuat stereotipe yang kuat terhadap umat muslim Indonesia yaitu menyebut Islam mengacu pada; Kelompok muslim (konservatif, ultra konservatif, garis keras): rasis, intoleran dan jahat (berlaku tidak adil yang melampaui batas) terhadap Ahok. Dalam bingkai Time ditemukan memuat pernyataan-pernyataan tendensius yang mengarah kepada umat muslim. Al Jazeera ditemukan membingkai pemberitaan dengan menonjolkan nuansa politis yang dilakukan kelompok Islam adalah politik yang kotor, yakni semacam konspirasi yang diarahkan/dilakukan oleh kelompok umat muslim di Indonesia untuk mencekal kemenangan Ahok sebagai gubernur. Secara umum bingkai yang digunakan Al Jazeera lebih banyak menonjokan intrik-intrik yang disinyalir dilakukan kelompok muslim untuk mencekal Ahok terpilih menjadi gubernur. Hal ini ditemukan yaitu dalam frame Kelompok Muslim (Moderat, Konservatif, Radikal): Mempolitisir Isu Penghujatan Agama untuk Mencekal Ahok. Time maupun Al Jazeera memiliki kesamaan dalam menggunakan beberapa sebutan terhadap kelompok muslim di Indonesia yaitu Time menyebut kelompok muslim dengan konservatif, ultra konservatif dan garis keras. Sedangkan sebutan terhadap umat muslim dalam pemberitaan Al Jazeera ditemui sebutan moderat, konservatif dan radikal. Kedua media asing tersebut sama-sama mengidentifikasi kelompok Islam yakni  semua kalangan Muslim baik yang konservatif (ordinary), ultra konservatif (abangan/tradisionalis), moderat (modernis/menengah), garis keras (radikal) semua memerangi Ahok.","PeriodicalId":168688,"journal":{"name":"Jurnal Interaksi : Jurnal Ilmu Komunikasi","volume":"89 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Interaksi : Jurnal Ilmu Komunikasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30596/INTERAKSI.V5I2.6878","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Penelitian ini fokus pada pemberitaan di media online asing tentang stereotipe muslim Indonesia yang dimunculkan dalam teks pemberitaan. Penelitian ini mencoba menguraikan teks pemberitaan melalui analisis teks media dengan menggunakan analisis framing. Inti dari framing adalah bagaimana sebuah fakta ditonjolkan dan dikaburkan. Pemberitaan media asing di antaranya dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti sentimen agama, ideologi, dan stereotipe yang tajam terhadap kelompok tertentu. Islam di Indonesia selalu menjadi sorotan media asing. Sorot mata media asing semua tertuju saat terjadinya aksi demo besar-besaran umat Islam sebagai respon penistaan agama yang dilakukan Ahok beberapa tahun silam yang dikenal dengan Aksi 212. Momen pemberitaan asing ini menjadi hal yang tercatat sejarah sebagai pemberitaan yang terintens diperhatikan pihak asing sepanjang isu terkait Islam di Indonesia Banyak sekali media asing turut memberitakan termasuk juga Time dan AL JAzeera turut memberitakan Aksi Damai Umat Islam tersebut. Namun pemberitaan-pemberitaan media tersebut muncul sarat dengan muatan yang mengarah pada stereotiping dan tendensi. Hasil penelitian ini menemukan adanya beberapa stereotipe tentang kelompok Islam dalam pemberitaan media asing tersebut; Time dalam bingkai pemberitaannya ditemukan memuat stereotipe yang kuat terhadap umat muslim Indonesia yaitu menyebut Islam mengacu pada; Kelompok muslim (konservatif, ultra konservatif, garis keras): rasis, intoleran dan jahat (berlaku tidak adil yang melampaui batas) terhadap Ahok. Dalam bingkai Time ditemukan memuat pernyataan-pernyataan tendensius yang mengarah kepada umat muslim. Al Jazeera ditemukan membingkai pemberitaan dengan menonjolkan nuansa politis yang dilakukan kelompok Islam adalah politik yang kotor, yakni semacam konspirasi yang diarahkan/dilakukan oleh kelompok umat muslim di Indonesia untuk mencekal kemenangan Ahok sebagai gubernur. Secara umum bingkai yang digunakan Al Jazeera lebih banyak menonjokan intrik-intrik yang disinyalir dilakukan kelompok muslim untuk mencekal Ahok terpilih menjadi gubernur. Hal ini ditemukan yaitu dalam frame Kelompok Muslim (Moderat, Konservatif, Radikal): Mempolitisir Isu Penghujatan Agama untuk Mencekal Ahok. Time maupun Al Jazeera memiliki kesamaan dalam menggunakan beberapa sebutan terhadap kelompok muslim di Indonesia yaitu Time menyebut kelompok muslim dengan konservatif, ultra konservatif dan garis keras. Sedangkan sebutan terhadap umat muslim dalam pemberitaan Al Jazeera ditemui sebutan moderat, konservatif dan radikal. Kedua media asing tersebut sama-sama mengidentifikasi kelompok Islam yakni  semua kalangan Muslim baik yang konservatif (ordinary), ultra konservatif (abangan/tradisionalis), moderat (modernis/menengah), garis keras (radikal) semua memerangi Ahok.
印尼穆斯林对外宣传的刻板印象(对网络时间和半岛电视台有关新闻报道的框架分析)
这项研究的重点是在外国媒体上对新闻文本中出现的印尼穆斯林刻板印象的报道。本研究试图通过使用框架分析来定义新闻文本。框架的本质是如何突出和模糊一个事实。外国媒体的宣传受到特定群体的宗教情绪、意识形态和刻板印象等因素的影响。印尼的伊斯兰教一直是外国媒体的焦点。外国媒体的目光都集中在穆斯林的大规模集会上,这是几年前Ahok对212行动的亵渎反应。这次外国新闻事件在印尼伊斯兰相关问题上被记录为有记录以来最强烈的报道,包括时代和半岛电视台(Time)以及穆斯林的和平行为。然而,媒体上的公告却充斥着导致刻板印象和倾向的内容。本研究发现,在外国媒体中对伊斯兰组织存在一些刻板印象;新闻框架内的时间被发现包含了对印尼穆斯林称为伊斯兰教的强烈刻板印象;穆斯林团体(保守、极端保守、强硬派):种族主义、不宽容和邪恶(对阿霍克的不公正)。在所谓的时间框架内,人们发现了tendensius的声明,提到了穆斯林。半岛电视台以伊斯兰组织的政治特点为特色,这是一种肮脏的政治,是印尼穆斯林组织旨在阻止阿肖克当选州长的阴谋。半岛电视台(Al Jazeera)使用的框架主要强调了穆斯林组织阻止Ahok当选州长的阴谋。在穆斯林群体(温和派、保守派、激进分子)的框架内发现:政治迫害宗教耻辱问题。时代和半岛电视台在使用一些针对印尼穆斯林群体的标签时有相似之处,即时代将穆斯林群体称为保守、极端保守和强硬派。在半岛电视台对穆斯林的称呼中,出现了温和、保守和激进的称呼。这两种外国媒体都明确指出,伊斯兰组织是所有保守派、极端保守主义者、温和派(温和派/中型)、所有反战的强硬派。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信