Wulan Dari Wulandari, Afrisawati Afrisawati, Febri Dristyan
{"title":"Penentuan Kelayakan Penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) Menggunakan Metode AHP","authors":"Wulan Dari Wulandari, Afrisawati Afrisawati, Febri Dristyan","doi":"10.59435/jocstec.v1i2.60","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract: Sipaku Area Village currently has a population of 1963 family cards with a density of 7423 people divided into 8 hamlets. Villages can still register people who do not have an Indonesia Smart Card with the concerned office by recording the data on the people who have KPS, PKH or SKTM, to get the Indonesia Smart Card (KIP) program, because many people submit applications and there are many criteria that must be taken into account. faced by the Sipaku Area Village Head Office in determining the priority of potential KIP recipients is very difficult, not transparent and inefficient. Therefore, to overcome this problem, it is necessary to have a system for determining the priority of potential KIP recipients by adding some more basic criteria. In this study a decision support system was designed using the AHP (Analitycal Hierarchy Process) method. The results of calculations using the pairwise comparison matrix for the use of criteria show that the most important priority is shown in the status of an active applicant of 0.391, the second priority is the completeness of the files of 0.406, the third priority is the orphanage of 0.095, the fourth priority is parental income of 0.066, and the priority the fifth is a dependent of 0.041. Meanwhile, for alternative use, the data obtained is that the highest value weight determines the recipient of Smart Indonesia Card Assistance (KIP), namely Rizky Amelia Ritonga with a value of 0.171, the second alternative is Rangga Pranata with a value of 0.141 and the third alternative is Elva Radis with a value of 0.124.\nKeywords: Smart Indonesian Card Recipients (KIP), AHP Method, PHP and MySQL.\n \nAbstrak: Desa Sipaku Area yang sekarang ini mempunyai jumlah penduduk 1963 kartu keluarga dengan kepadatan 7423 jiwa yang terbagi dalam 8 Dusun. Desa tetap bisa mendaftarkan masyarakat yang tidak memiliki Kartu Indonesia Pintar ke Dinas yang bersangkutan dengan mendata masyarakatnya yang memiliki KPS, PKH atau SKTM, untuk mendapat program Kartu Indonesia Pintar (KIP), karena banyaknya masyarakat mengajukan permohonan dan banyak kriteria yang harus diperhitungkan, sehingga Kendala yang dihadapi oleh pihak Kantor Kepala Desa Sipaku Area dalam menentukan prioritas calon penerima KIP sangat sulit, tidak transparan dan tidak efesien. Oleh Karena itu, untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu adanya sistem dalam menentukan prioritas calon penerima KIP dengan menambahkan beberapa kriteria yang lebih mendasar. Pada penelitian ini dirancang sistem pendukung keputusan menggunakan metode AHP (Analitycal Hierarchy Process). Hasil perhitungan menggunakan matrik perbandingan berpasangan untuk penggunaan kriteria menunjukkan bahwa prioritas yang paling utama ditunjukkan pada status Pemohon aktif sebesar 0.391, prioritas kedua yaitu Kelengkanpan Berkas sebesar 0.406, prioritas ketiga yaitu kondisi yatim piatu sebesar 0.095, prioritas keempat yaitu penghasilan orangtua sebesar 0.066, dan prioritas kelima yaitu tanggungan sebesar 0.041 Sedangkan untuk penggunaan alternatif diperoleh data yaitu bobot nilai paling tinggi menentukan Penerima Bantuan Kartu Indonesia Pintar (KIP) yaitu Rizky Amelia Ritonga dengan nilai 0.171, alternatif kedua Rangga Pranata dengan nilai 0.141 dan alternatif ketiga Elva Radis dengan nilai 0.124.\n \nKata kunci : Penerima Bantuan PIP, Metode AHP, PHP dan MySQL.","PeriodicalId":299582,"journal":{"name":"Journal Of Computer Science And Technology (JOCSTEC)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal Of Computer Science And Technology (JOCSTEC)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.59435/jocstec.v1i2.60","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Abstract: Sipaku Area Village currently has a population of 1963 family cards with a density of 7423 people divided into 8 hamlets. Villages can still register people who do not have an Indonesia Smart Card with the concerned office by recording the data on the people who have KPS, PKH or SKTM, to get the Indonesia Smart Card (KIP) program, because many people submit applications and there are many criteria that must be taken into account. faced by the Sipaku Area Village Head Office in determining the priority of potential KIP recipients is very difficult, not transparent and inefficient. Therefore, to overcome this problem, it is necessary to have a system for determining the priority of potential KIP recipients by adding some more basic criteria. In this study a decision support system was designed using the AHP (Analitycal Hierarchy Process) method. The results of calculations using the pairwise comparison matrix for the use of criteria show that the most important priority is shown in the status of an active applicant of 0.391, the second priority is the completeness of the files of 0.406, the third priority is the orphanage of 0.095, the fourth priority is parental income of 0.066, and the priority the fifth is a dependent of 0.041. Meanwhile, for alternative use, the data obtained is that the highest value weight determines the recipient of Smart Indonesia Card Assistance (KIP), namely Rizky Amelia Ritonga with a value of 0.171, the second alternative is Rangga Pranata with a value of 0.141 and the third alternative is Elva Radis with a value of 0.124.
Keywords: Smart Indonesian Card Recipients (KIP), AHP Method, PHP and MySQL.
Abstrak: Desa Sipaku Area yang sekarang ini mempunyai jumlah penduduk 1963 kartu keluarga dengan kepadatan 7423 jiwa yang terbagi dalam 8 Dusun. Desa tetap bisa mendaftarkan masyarakat yang tidak memiliki Kartu Indonesia Pintar ke Dinas yang bersangkutan dengan mendata masyarakatnya yang memiliki KPS, PKH atau SKTM, untuk mendapat program Kartu Indonesia Pintar (KIP), karena banyaknya masyarakat mengajukan permohonan dan banyak kriteria yang harus diperhitungkan, sehingga Kendala yang dihadapi oleh pihak Kantor Kepala Desa Sipaku Area dalam menentukan prioritas calon penerima KIP sangat sulit, tidak transparan dan tidak efesien. Oleh Karena itu, untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu adanya sistem dalam menentukan prioritas calon penerima KIP dengan menambahkan beberapa kriteria yang lebih mendasar. Pada penelitian ini dirancang sistem pendukung keputusan menggunakan metode AHP (Analitycal Hierarchy Process). Hasil perhitungan menggunakan matrik perbandingan berpasangan untuk penggunaan kriteria menunjukkan bahwa prioritas yang paling utama ditunjukkan pada status Pemohon aktif sebesar 0.391, prioritas kedua yaitu Kelengkanpan Berkas sebesar 0.406, prioritas ketiga yaitu kondisi yatim piatu sebesar 0.095, prioritas keempat yaitu penghasilan orangtua sebesar 0.066, dan prioritas kelima yaitu tanggungan sebesar 0.041 Sedangkan untuk penggunaan alternatif diperoleh data yaitu bobot nilai paling tinggi menentukan Penerima Bantuan Kartu Indonesia Pintar (KIP) yaitu Rizky Amelia Ritonga dengan nilai 0.171, alternatif kedua Rangga Pranata dengan nilai 0.141 dan alternatif ketiga Elva Radis dengan nilai 0.124.
Kata kunci : Penerima Bantuan PIP, Metode AHP, PHP dan MySQL.
摘要:司帕库片区村目前有户口卡人口1963人,密度7423人,分为8个小村。村庄仍然可以通过记录有KPS、PKH或SKTM的人的数据,向有关办事处登记没有印度尼西亚智能卡的人,以获得印度尼西亚智能卡(KIP)计划,因为许多人提交申请,必须考虑许多标准。Sipaku地区村总部在确定潜在的KIP接受者的优先次序方面面临着非常困难、不透明和效率低下的问题。因此,为了克服这个问题,有必要建立一个系统,通过增加一些基本标准来确定潜在的KIP接受者的优先级。本研究采用层次分析法(AHP)设计决策支持系统。使用两两比较矩阵计算标准的结果表明,最重要的优先级是积极申请人的状态,为0.391,第二优先级是文件的完整性,为0.406,第三优先级是孤儿院,为0.095,第四优先级是父母收入,为0.066,第五优先级是受抚养人,为0.041。同时,对于替代使用,得到的数据是,价值权重最高的决定了智能印尼卡援助(KIP)的接受者,即Rizky Amelia Ritonga,其值为0.171,第二选择是Rangga Pranata,其值为0.141,第三选择是Elva Radis,其值为0.124。关键词:印尼智能卡接收者(KIP), AHP方法,PHP和MySQL。摘要:Desa Sipaku Area yang sekarang ini mempunyai jumlah penduduk 1963 kartu keluarga dengan kepadatan 7423 jiwa yang terbagi dalam 8 Dusun。印尼国家卫生组织(KIP)、印尼国家卫生组织(KIP)、印尼国家卫生组织(KIP)、印尼国家卫生组织(KIP)、印尼国家卫生组织(KIP)、印尼国家卫生组织(KIP)、印尼国家卫生组织(KIP)、印尼国家卫生组织(KIP)、印尼国家卫生组织(KIP)、印尼国家卫生组织(KIP)、印尼国家卫生组织(KIP)、印尼国家卫生组织(KIP)、印尼国家卫生组织(KIP)、印尼国家卫生组织(KIP)、印尼国家卫生组织(KIP)、印尼国家卫生组织(KIP)、印尼国家卫生组织(KIP)、印尼国家卫生组织(KIP)。Oleh Karena, untuk mengatasi permasalahan,但perlu adanya系统dalam menentukan优先级calon penerima KIP, denan menambahkan beberapa标准yang lebih mendasar。分析层次分析法(AHP)。Hasil perhitungan menggunakan matrik perbandingan berpasangan untuk penggunaan kria menunjukkan bahwa prioritas kedua yitu Kelengkanpan Berkas sebesar 0.406, priitas ketiga yitu kondisi yatim piatu sebesar 0.095, priitas ketiga yitu penghasilan orangtua sebesar 0.066,丹优先级kelima yitu tanggungan sebesar 0.041 Sedangkan untuk penggunaan alternatiddiperoleh数据yitu bobot nilai paling tinggi menentukan Penerima Bantuan Kartu印度尼西亚Pintar (KIP) yitu Rizky Amelia Ritonga dengan nilai 0.171, alternate kedua Rangga Pranata dengan nilai 0.141, alternate ketiga Elva Radis dengan nilai 0.124。Kata kunci: Penerima Bantuan PIP, Metode AHP, PHP和MySQL。