{"title":"PENGARUH ORIENTASI DAN VOLUMETRIK GLASS FIBER NON DENTAL TERHADAP KEKUATAN PERLEKATAN GESER FIBER REINFORCED COMPOSITES UNTUK SPLINTING PERIODONTAL","authors":"D. Sumantri, Siti Sunarintyas, Dahlia Herawati","doi":"10.33854/jbdjbd.5","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Fiber Reinforced Composite (FRC) menggunakan E-glass fiber dental dalam bidang kedokteran gigi telah banyak diaplikasikan secara klinis, salah satunya dalam aplikasi splinting periodontal. Ketersediaan E-glass fiber dental di Indonesia masih terbatas dengan harga relatif mahal. Terdapat glass fiber non dental di Indonesia yang banyak digunakan bidang teknik, dengan harga terjangkau. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh orientasi dan volumetrik glass fiber non dental terhadap kekuatan perlekatan geser FRC pada splinting periodontal. Bahan penelitian berupa glass fiber non dental yang terdiri dari tiga jenis yaitu glass fiber mats (LT, China), glass fiber roving (CMAX, China), dan glass fiber woven roving (HJ, China), serta E-glass fiber dental (Fiber-Splint, Polidentia SA, Switzerland). Objek dibagi menjadi 8 kelompok, masing-masing kelompok terdiri atas 4 sampel. Kelompok I (kontrol) tanpa penambahan glass fiber non dental, kelompok II E-glass fiber dental 2,8 vol%, dan kelompok III - VIII terdiri dari glass fiber non dental mats, glass fiber non dental roving, dan glass fiber non dental woven roving, dengan fraksi volumetrik 2,8 dan 5,4 vol%. Seluruh sampel direndam dalam air destilasi selama 24 jam pada suhu 37o C. Pengujian kekuatan perlekatan geser menggunakan Universal Testing Machine. Data dianalisis menggunakan ANAVA dua jalur, uji t dan LSD. Hasil penelitian menunjukkan rerata kekuatan perlekatan geser (MPa) terendah pada kelompok tanpa fiber (kontrol) (8,95 ± 0,95) dan tertinggi pada 5,4 vol% glass fiber non dental woven roving (14,11 ± 0,35). Hasil analisis ANAVA dua jalur menunjukkan variabel orientasi dan volumetrik glass fiber non dental memberikan pengaruh signifikan (p<0,05). Uji post hoc LSD dan uji t menunjukkan perbedaan signifikan (p<0,05) pada seluruh kelompok perlakuan untuk variabel orientasi dan volumetrik. Kesimpulan penelitian ini adalah orientasi dan volumetrik glass fiber non dental memberikan pengaruh terhadap peningkatan kekuatan perlekatan geser FRC.","PeriodicalId":431866,"journal":{"name":"B-Dent, Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-11-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"B-Dent, Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33854/jbdjbd.5","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Fiber Reinforced Composite (FRC) menggunakan E-glass fiber dental dalam bidang kedokteran gigi telah banyak diaplikasikan secara klinis, salah satunya dalam aplikasi splinting periodontal. Ketersediaan E-glass fiber dental di Indonesia masih terbatas dengan harga relatif mahal. Terdapat glass fiber non dental di Indonesia yang banyak digunakan bidang teknik, dengan harga terjangkau. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh orientasi dan volumetrik glass fiber non dental terhadap kekuatan perlekatan geser FRC pada splinting periodontal. Bahan penelitian berupa glass fiber non dental yang terdiri dari tiga jenis yaitu glass fiber mats (LT, China), glass fiber roving (CMAX, China), dan glass fiber woven roving (HJ, China), serta E-glass fiber dental (Fiber-Splint, Polidentia SA, Switzerland). Objek dibagi menjadi 8 kelompok, masing-masing kelompok terdiri atas 4 sampel. Kelompok I (kontrol) tanpa penambahan glass fiber non dental, kelompok II E-glass fiber dental 2,8 vol%, dan kelompok III - VIII terdiri dari glass fiber non dental mats, glass fiber non dental roving, dan glass fiber non dental woven roving, dengan fraksi volumetrik 2,8 dan 5,4 vol%. Seluruh sampel direndam dalam air destilasi selama 24 jam pada suhu 37o C. Pengujian kekuatan perlekatan geser menggunakan Universal Testing Machine. Data dianalisis menggunakan ANAVA dua jalur, uji t dan LSD. Hasil penelitian menunjukkan rerata kekuatan perlekatan geser (MPa) terendah pada kelompok tanpa fiber (kontrol) (8,95 ± 0,95) dan tertinggi pada 5,4 vol% glass fiber non dental woven roving (14,11 ± 0,35). Hasil analisis ANAVA dua jalur menunjukkan variabel orientasi dan volumetrik glass fiber non dental memberikan pengaruh signifikan (p<0,05). Uji post hoc LSD dan uji t menunjukkan perbedaan signifikan (p<0,05) pada seluruh kelompok perlakuan untuk variabel orientasi dan volumetrik. Kesimpulan penelitian ini adalah orientasi dan volumetrik glass fiber non dental memberikan pengaruh terhadap peningkatan kekuatan perlekatan geser FRC.