H. Pamungkas, Iit Adhitia, Laila Mardlotillah Yogaswara
{"title":"PEMETAAN LAHAN KRITIS PADA KAWASAN LINDUNG DI LUAR KAWASAN HUTAN (Studi Kasus di Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor)","authors":"H. Pamungkas, Iit Adhitia, Laila Mardlotillah Yogaswara","doi":"10.24895/SNG.2018.3-0.1014","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kota Bogor mengalami perubahan penggunaan lahan dari lahan budidaya menjadi lahan terbangun sehingga luas lahan produktif dan budidaya berkurang, kualitas akan lahan menjadi rendah, dan menyebabkan lahan menjadi kritis. Salah satu indikator lahan kritis dapat dilihat dari kejadian tanah longsor. Maka dari itu perlu adanya pemetaan lahan kritis agar dapat dikelola dengan baik pada lahan-lahan yang sudah mengalami lahan kritis. Tujuan dari penelitian adalah melakukan pemetaan lahan kritis (jumlah dan distribusinya). Lokasi pemetaan lahan kritis berada di Kecamatan Bogor Tengah pada kawasan lindung di luar kawasan hutan. Metode penelitian lahan kritis di Kecamatan Bogor Tengah mengacu pada pada Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.32/Menhut-II/2009 tentang Tata Cara Penyusunan Teknis Rehabilitasi Hutan dan Lahan Daerah Aliran Sungai (RTkRHL-DAS). Hasil analisis spasial dan survey, luas lahan kritis di Kecamatan Bogor Tengah dalam kawasan lindung di luar kawasan hutan didominasi oleh lahan kategori kritis, dengan lahan terluas berada di Kelurahan Paledang 3,43 ha sekitar 0,41% dari luas keseluruhan lahan kritis pada kawasan ini. Kemudian lahan dengan kategori sangat kritis memilki luas 1,28 ha dan Kelurahan Kebon Kelapa memiliki area sangat kritis terluas yaitu 0,64 ha.","PeriodicalId":307659,"journal":{"name":"Seminar Nasional Geomatika","volume":"47 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-02-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Seminar Nasional Geomatika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24895/SNG.2018.3-0.1014","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Kota Bogor mengalami perubahan penggunaan lahan dari lahan budidaya menjadi lahan terbangun sehingga luas lahan produktif dan budidaya berkurang, kualitas akan lahan menjadi rendah, dan menyebabkan lahan menjadi kritis. Salah satu indikator lahan kritis dapat dilihat dari kejadian tanah longsor. Maka dari itu perlu adanya pemetaan lahan kritis agar dapat dikelola dengan baik pada lahan-lahan yang sudah mengalami lahan kritis. Tujuan dari penelitian adalah melakukan pemetaan lahan kritis (jumlah dan distribusinya). Lokasi pemetaan lahan kritis berada di Kecamatan Bogor Tengah pada kawasan lindung di luar kawasan hutan. Metode penelitian lahan kritis di Kecamatan Bogor Tengah mengacu pada pada Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.32/Menhut-II/2009 tentang Tata Cara Penyusunan Teknis Rehabilitasi Hutan dan Lahan Daerah Aliran Sungai (RTkRHL-DAS). Hasil analisis spasial dan survey, luas lahan kritis di Kecamatan Bogor Tengah dalam kawasan lindung di luar kawasan hutan didominasi oleh lahan kategori kritis, dengan lahan terluas berada di Kelurahan Paledang 3,43 ha sekitar 0,41% dari luas keseluruhan lahan kritis pada kawasan ini. Kemudian lahan dengan kategori sangat kritis memilki luas 1,28 ha dan Kelurahan Kebon Kelapa memiliki area sangat kritis terluas yaitu 0,64 ha.