ANALISIS KESULITAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DALAM MENERAPKAN PEMBELAJARAN TAPPS (THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING) DI SMA IT NUUR AR RADHIYYAH
Nur Hasanah, Humuntal . Banjarnahor, Yulita Molliq
{"title":"ANALISIS KESULITAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DALAM MENERAPKAN PEMBELAJARAN TAPPS (THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING) DI SMA IT NUUR AR RADHIYYAH","authors":"Nur Hasanah, Humuntal . Banjarnahor, Yulita Molliq","doi":"10.24114/paradikma.v14i2.31662","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui: (1) tingkat kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dalam Pembelajaran TAPPS; (2) Kesulitan proses pemecahan masalah matematis siswa dalam pembelajaran TAPPS. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini adalah siswa SMA Ar Radhiyyah Kelas XI-A yang berjumlah 32 orang, kemudian diangkat subjek wawancara berdasarkan tingkat kemampuan pemecahan masalah, proses jawaban siswa berdasarkan indikator dan aspek kesalahan. Adapun hasil penelitian sebagai berikut : (1) Hasil penelitian pada kemampuan pemecahan masalah dengan interpretasi tingkat tinggi pada indikator memahami masalah sebesar 59%, pada indikator merencanakan masalah sebesar 44% , pada indikator melaksanakan masalah sebesar 19% dan. Pada interpretasi tingkat sedang indikator memahami masalah sebesar 28%, indikator merencanakan masalah sebesar 34%, indikator mengenal dan melaksanak masalah sebesar 50%. Pada interpretasi tingkat rendah indikator memahami masalah sebesar 13%, indikator merencanakan masalah sebesar 22%, indikator melaksanakan masalah sebesar 31%. (2) Kesulitan dalam pemecahan masalah (a) pada kategori tinggi siswa tidak mengalami kesulitan; (b) pada kategori sedang siswa mengalami kesulitan memahami konsep dan mengoperasikan pertidaksamaan linear matematika; (c) pada kategori rendah siswa mengalami kesulitan mensintesiskan ide, siswa kesulitan memahami konsep dan siswa kesulitan prinsip dalam pemecahan masalah.","PeriodicalId":300356,"journal":{"name":"Paradikma: Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Paradikma: Jurnal Pendidikan Matematika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24114/paradikma.v14i2.31662","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui: (1) tingkat kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dalam Pembelajaran TAPPS; (2) Kesulitan proses pemecahan masalah matematis siswa dalam pembelajaran TAPPS. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini adalah siswa SMA Ar Radhiyyah Kelas XI-A yang berjumlah 32 orang, kemudian diangkat subjek wawancara berdasarkan tingkat kemampuan pemecahan masalah, proses jawaban siswa berdasarkan indikator dan aspek kesalahan. Adapun hasil penelitian sebagai berikut : (1) Hasil penelitian pada kemampuan pemecahan masalah dengan interpretasi tingkat tinggi pada indikator memahami masalah sebesar 59%, pada indikator merencanakan masalah sebesar 44% , pada indikator melaksanakan masalah sebesar 19% dan. Pada interpretasi tingkat sedang indikator memahami masalah sebesar 28%, indikator merencanakan masalah sebesar 34%, indikator mengenal dan melaksanak masalah sebesar 50%. Pada interpretasi tingkat rendah indikator memahami masalah sebesar 13%, indikator merencanakan masalah sebesar 22%, indikator melaksanakan masalah sebesar 31%. (2) Kesulitan dalam pemecahan masalah (a) pada kategori tinggi siswa tidak mengalami kesulitan; (b) pada kategori sedang siswa mengalami kesulitan memahami konsep dan mengoperasikan pertidaksamaan linear matematika; (c) pada kategori rendah siswa mengalami kesulitan mensintesiskan ide, siswa kesulitan memahami konsep dan siswa kesulitan prinsip dalam pemecahan masalah.