PEMANFAATAN SUMBER PEMBELAJARAN DIGITAL UNTUK PENGEMBANGAN DIRI GURU DAN PEMBELAJARAN DI SD TANGERANG SELATAN TAHUN 2022

Amalia Sapriati, Sendi Ramdhani, Sri Dewi Nirmala, Suciati, Tian Belawati, Siti Julaeha, Kristanti Ambar Puspitasari, Maximus Gorky Sembiring, Isti Rokhiyah, Tita Rosita, Maulida Intan Akmala, Neng Elis Seri Lestari, Dian Amilawati, Yani Rohaeni
{"title":"PEMANFAATAN SUMBER PEMBELAJARAN DIGITAL UNTUK PENGEMBANGAN DIRI GURU DAN PEMBELAJARAN DI SD TANGERANG SELATAN TAHUN 2022","authors":"Amalia Sapriati, Sendi Ramdhani, Sri Dewi Nirmala, Suciati, Tian Belawati, Siti Julaeha, Kristanti Ambar Puspitasari, Maximus Gorky Sembiring, Isti Rokhiyah, Tita Rosita, Maulida Intan Akmala, Neng Elis Seri Lestari, Dian Amilawati, Yani Rohaeni","doi":"10.33830/prosidingsenmaster.v2i1.697","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kondisi pandemi Covid-19 dan pasca-pandemi menuntut  sekolah, para guru, siswa dan orang tua siswa memiliki kemampuan literasi digital agar keterampilan abad 21 dapat dikembangkan melalui pembelajaran.  Pada saat ini, di internet, sudah cukup banyak bahan-bahan pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru. Dalam penggunaannya guru perlu memahami lisensi Copyright, Copyleft, atau Creative Commons yang melekat pada  bahan pembelajaran tersebut.  Tantangan yang dihadapi adalah peningkatan kompetensi guru dan siswa, termasuk pada level seolah dasar, dalam memanfaatkan teknologi, materi, dan media pembelajaran digital.  Kegiata PkM dilakukan untuk  adalah meningkatkan kompetensi literasi digital para guru, (b) kemampuan pemanfaatan sumber pembelajaran digital oleh para guru, dan (c) kemampuan  guru dalam perancangan pembelajaran.  Langkah-langkah yang dilakukan Tim PkM melakukan analisis kebutuhan dan situasi mitra, menyusun/merevisi mater, mengidentifikasi kebutuhan alat baik perangkat keras maupu perangkat lunak, berkoordinasi untuk penjadwalan dengan berbagai pihak terkait untuk  pelaksanaan kegiatan.  Metode pelaksanaan PkM berupa pelatihan, diskusi, dan penugasan yang dilakukan sebanyak 5 kali pertemuan dari bulan Juni sampai dengan Agustus 2022.  Pelaksanaan kegiatan menggunakan modus luring dan daring.  Kegiatan luring dilaksanakan di SMPN 11 Tangerang Selatan.  Kegiatan daring dilakukan dari Kantor Pusat Universitas Terbuka, di Gedung Pascasarjana.  Peserta berjumlah 18 orang dari SD yang ada di lingkungan kota Tangerang Selatan Materi yang diberikan terdiri atas  Pengenalan Sumber Belajar Digital (luring, 24 Juni 2022),  Etika Pemanfaatan Sumber Belajar Digital (daring, 1 Juli 2022),  Materi:  Sumber Belajar Digital untuk Pembelajaran dan Sumber Belajar Digital dalam Rencana Pembelajaran (daring, 8 Juli 2022),  Materi: Diskusi dan Penyelesaian Tugas (daring, 5 Agustustus dan luring 19 Agustus 2022).  Narasumber dan Fasilitator adalah Dosen Program Magister dan Dosen Prodi lainnya di FKIP.  Dampak yang diharapkan adalah adanya peningkatan meningkatkan pemahaman terhadap  literasi digital, tentang pemanfaatan sumber pembelajaran digital oleh para guru, dan  kemampuan  guru dalam perancangan pembelajaran.  Tingkat kehadiran peserta pada pertemuan 1-3 adalah 70 persen, sedangkan pada pertemuan 4-5 sekitar 30%.   Peserta yang menyelesaikan tugas individu berupa menentukan jenis lisensi bahan pembelajaran dari sumber belajar digital; adalah 50%, pesereta yang menyelesaikan tugas kelompok berupa mencari bahan pembelajaran dari sumber digital adalah 20%, dan peserta yang membuat RPP dengan mengintegrasikan bahan pembelajaran dari sumber belajar digital sebanyak 40%.  Instrumen persepsi pemahaman digital dibagikan kepada peserta (14 orang peserta mengisi). Instrumen tersebut  memiliki lima dimensi yaitu (1) Literasi Informasi (6 butir instrumen), (2) Literasi internet (6 butir instrumen),  (3) Mengenal Sumber Belajar (5 butir instrumen),  (4) Membuat Konten Digital (6 butir instrumen),  dan (5) Integritas Digital (7 butir instrumen).  Hasil analisis persepsi peserta terhadap pemahaman digital tersebut menunjukkan bahwa peserta memiliki persepsi atau merasa : (1) mengalami kesulitan memperoleh konten pembelajaran yang berbahasa Indonesia, (2) belum dapat mengedit konten yang dibuat orang lain (walaupun hanya basic editing), (3) belum dapat menyajikan materi dalam berbagai cara (seperti ppt, website, blog), dan (4) belum memahami aturan Creative Common dalam penggunaan informasi digital.","PeriodicalId":405943,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Terbuka","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Terbuka","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33830/prosidingsenmaster.v2i1.697","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Kondisi pandemi Covid-19 dan pasca-pandemi menuntut  sekolah, para guru, siswa dan orang tua siswa memiliki kemampuan literasi digital agar keterampilan abad 21 dapat dikembangkan melalui pembelajaran.  Pada saat ini, di internet, sudah cukup banyak bahan-bahan pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru. Dalam penggunaannya guru perlu memahami lisensi Copyright, Copyleft, atau Creative Commons yang melekat pada  bahan pembelajaran tersebut.  Tantangan yang dihadapi adalah peningkatan kompetensi guru dan siswa, termasuk pada level seolah dasar, dalam memanfaatkan teknologi, materi, dan media pembelajaran digital.  Kegiata PkM dilakukan untuk  adalah meningkatkan kompetensi literasi digital para guru, (b) kemampuan pemanfaatan sumber pembelajaran digital oleh para guru, dan (c) kemampuan  guru dalam perancangan pembelajaran.  Langkah-langkah yang dilakukan Tim PkM melakukan analisis kebutuhan dan situasi mitra, menyusun/merevisi mater, mengidentifikasi kebutuhan alat baik perangkat keras maupu perangkat lunak, berkoordinasi untuk penjadwalan dengan berbagai pihak terkait untuk  pelaksanaan kegiatan.  Metode pelaksanaan PkM berupa pelatihan, diskusi, dan penugasan yang dilakukan sebanyak 5 kali pertemuan dari bulan Juni sampai dengan Agustus 2022.  Pelaksanaan kegiatan menggunakan modus luring dan daring.  Kegiatan luring dilaksanakan di SMPN 11 Tangerang Selatan.  Kegiatan daring dilakukan dari Kantor Pusat Universitas Terbuka, di Gedung Pascasarjana.  Peserta berjumlah 18 orang dari SD yang ada di lingkungan kota Tangerang Selatan Materi yang diberikan terdiri atas  Pengenalan Sumber Belajar Digital (luring, 24 Juni 2022),  Etika Pemanfaatan Sumber Belajar Digital (daring, 1 Juli 2022),  Materi:  Sumber Belajar Digital untuk Pembelajaran dan Sumber Belajar Digital dalam Rencana Pembelajaran (daring, 8 Juli 2022),  Materi: Diskusi dan Penyelesaian Tugas (daring, 5 Agustustus dan luring 19 Agustus 2022).  Narasumber dan Fasilitator adalah Dosen Program Magister dan Dosen Prodi lainnya di FKIP.  Dampak yang diharapkan adalah adanya peningkatan meningkatkan pemahaman terhadap  literasi digital, tentang pemanfaatan sumber pembelajaran digital oleh para guru, dan  kemampuan  guru dalam perancangan pembelajaran.  Tingkat kehadiran peserta pada pertemuan 1-3 adalah 70 persen, sedangkan pada pertemuan 4-5 sekitar 30%.   Peserta yang menyelesaikan tugas individu berupa menentukan jenis lisensi bahan pembelajaran dari sumber belajar digital; adalah 50%, pesereta yang menyelesaikan tugas kelompok berupa mencari bahan pembelajaran dari sumber digital adalah 20%, dan peserta yang membuat RPP dengan mengintegrasikan bahan pembelajaran dari sumber belajar digital sebanyak 40%.  Instrumen persepsi pemahaman digital dibagikan kepada peserta (14 orang peserta mengisi). Instrumen tersebut  memiliki lima dimensi yaitu (1) Literasi Informasi (6 butir instrumen), (2) Literasi internet (6 butir instrumen),  (3) Mengenal Sumber Belajar (5 butir instrumen),  (4) Membuat Konten Digital (6 butir instrumen),  dan (5) Integritas Digital (7 butir instrumen).  Hasil analisis persepsi peserta terhadap pemahaman digital tersebut menunjukkan bahwa peserta memiliki persepsi atau merasa : (1) mengalami kesulitan memperoleh konten pembelajaran yang berbahasa Indonesia, (2) belum dapat mengedit konten yang dibuat orang lain (walaupun hanya basic editing), (3) belum dapat menyajikan materi dalam berbagai cara (seperti ppt, website, blog), dan (4) belum memahami aturan Creative Common dalam penggunaan informasi digital.
2022年在TANGERANG小学教师发展和学习的数字学习资源
Covid-19大流行和大流行后的情况要求学校、教师、学生和家长具有数字识字能力,以便21世纪的技能可以通过学习来发展。到目前为止,在互联网上有足够的学习材料供老师使用。在使用中,教师需要了解伴随学习材料而来的版权、副本或知识共享许可。面临的挑战是提高教师和学生的能力,包括在基本水平上,利用技术、材料和数字学习媒介。PkM的目的是提高教师的数字识字能力,(b)教师对数字学习资源的利用能力,以及(c)教师的学习设计能力。PkM团队对合作伙伴的需求和情况进行分析,编写/修改板牙,确定软件maupu硬件的需求,协调安排不同各方进行活动。实施PkM的方法包括从6月到2022年8月的5次会议的培训、讨论和任务。通过离线和在线执行活动。在SMPN 11南部发生离线活动。在研究生院开放的大学总部进行在线活动。小学的18名参与者在唐人南方城市物质环境的数字化学习资源(离线识别所组成的伦理,2022年6月24日),利用数字化学习资源(2022年)7月1日,材料:在线学习资源数字化学习和数字化学习资源计划中(2022年)7月8日,在线学习材料:讨论和任务(结业证书,5 Agustustus在线和离线2022年8月19日)。线人和主持人是FKIP计划的教授和其他Prodi教授。预计影响将是对数字识字、教师对数字学习资源的利用以及教师的学习设计能力的增加。参加会议的人数为1-3人,参加会议的人数为4-5人,约为30%。完成个人任务的参与者从数字学习资源中确定学习许可证类型;在50%的情况下,完成了从数字来源获取学习材料的小组任务的人是20%,而完成从数字学习资源整合学习材料的参与者是40%。数字感知工具分发给参与者(14人填写)。它有五个维度:(1)信息素养(6个仪器),(2)互联网素养(6个仪器),(4)对学习资源(5个仪器),(5)数字内容(6个仪器),(7个仪器完整性)。参与者感知分析对理解这些数字表明,参与者有感知或觉得:(1)很难获得印度尼西亚语的学习内容,(2)还可以编辑制作的内容别人(虽然只是basic编辑),(3)还可以以不同的方式呈现材料(如ppt、网站、博客)和(4)还没有理解知识共同规则中使用数字信息。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信