Optimalisasi Peran Komunitas Muda Peduli Pencegahan Pernikanan Dini Pasca Covid-19

Vidya Yanti Utami, S. Y. M. Yusuf, Johan Mashuri
{"title":"Optimalisasi Peran Komunitas Muda Peduli Pencegahan Pernikanan Dini Pasca Covid-19","authors":"Vidya Yanti Utami, S. Y. M. Yusuf, Johan Mashuri","doi":"10.55182/jpm.v3i1.233","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pernikahan dini yang dialami remaja dibawah 19 tahun masih menjadi fenomena dibeberapa daerah di Indonesia. Pernikahan dini lebih rentang terjadi di desa dibanding di kota. Desa golong merupakan salah satu desa yang angka kasus pernikahan dininya cukup tinggi dan mengalami peningkatan setelah pandemi covid-19. Hal ini perlu dicegah dengan segala tindakan, kegiatan, atau upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah, masyarakat, Keluarga, dan Orang Tua serta seluruh stakeholder untuk menurunkan angka pernikahan dini. Pengabdian masyarakat oleh tim STIA Mataram bertujuan untuk memberikan edukasi tentang bahaya/dampak pernikahan dini serta tentang regulasi-regulasi terkait pencegahan pernikahan dini. Kegiatan ini dilakukan di Kantor Desa Golong, Kec. Narmada, Kab. Lombok Barat dan dihadiri oleh 50 orang peserta yang terdiri dari Kepala Desa dan perangkat desa, tokoh agama, komunitas remaja, tokoh masyarakat, orang tua hingga anak SMA. Sosialisasi ini sangat penting untuk dilakukan agar kasus pernikahan dini bisa diminimalisir mengingat banyak dampak negatifnya. Bahkan diharapkan dengan adanya sosialisasi ini para remaja dan orang tua sadar bahwa pernikahan dini bukanlah solusi dari masalah ekonomi (kemiskinan) yang dialami, namun sebaliknya malah akan menjadi masalah baru dan merugikan banyak pihak. Dengan memiliki pikiran yang positif, berpendidikan, menjauhi pergaulan bebas dan memiliki motivasi atau tujuan untuk menggapai mimpi maka pernikahan dini dapat diminimalisir. \nKata Kunci: Pernikahan Dini, Peran Komunitas Muda, Regulasi Pencegahan Pernikahan Dini","PeriodicalId":126849,"journal":{"name":"Jurnal Peradaban Masyarakat","volume":"77 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-01-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Peradaban Masyarakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.55182/jpm.v3i1.233","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Pernikahan dini yang dialami remaja dibawah 19 tahun masih menjadi fenomena dibeberapa daerah di Indonesia. Pernikahan dini lebih rentang terjadi di desa dibanding di kota. Desa golong merupakan salah satu desa yang angka kasus pernikahan dininya cukup tinggi dan mengalami peningkatan setelah pandemi covid-19. Hal ini perlu dicegah dengan segala tindakan, kegiatan, atau upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah, masyarakat, Keluarga, dan Orang Tua serta seluruh stakeholder untuk menurunkan angka pernikahan dini. Pengabdian masyarakat oleh tim STIA Mataram bertujuan untuk memberikan edukasi tentang bahaya/dampak pernikahan dini serta tentang regulasi-regulasi terkait pencegahan pernikahan dini. Kegiatan ini dilakukan di Kantor Desa Golong, Kec. Narmada, Kab. Lombok Barat dan dihadiri oleh 50 orang peserta yang terdiri dari Kepala Desa dan perangkat desa, tokoh agama, komunitas remaja, tokoh masyarakat, orang tua hingga anak SMA. Sosialisasi ini sangat penting untuk dilakukan agar kasus pernikahan dini bisa diminimalisir mengingat banyak dampak negatifnya. Bahkan diharapkan dengan adanya sosialisasi ini para remaja dan orang tua sadar bahwa pernikahan dini bukanlah solusi dari masalah ekonomi (kemiskinan) yang dialami, namun sebaliknya malah akan menjadi masalah baru dan merugikan banyak pihak. Dengan memiliki pikiran yang positif, berpendidikan, menjauhi pergaulan bebas dan memiliki motivasi atau tujuan untuk menggapai mimpi maka pernikahan dini dapat diminimalisir. Kata Kunci: Pernikahan Dini, Peran Komunitas Muda, Regulasi Pencegahan Pernikahan Dini
在19国集团早期预防商业活动后,年轻社区的积极作用得到充分利用
19岁以下青少年早婚在印尼的一些地区仍然是一种现象。在乡下举行早婚的时间比在城里要长。golong村是一个村庄,在covid-19大流行之后,那里的婚姻发病率很高,而且呈上升趋势。为了降低早婚率,地方政府、社区、家庭、父母和所有利益相关者的任何行动、活动或努力都应该阻止这一点。tia Mataram团队的社区奉献旨在教育早婚的危险/影响以及有关预防早婚的规定。活动在Kec Golong村的办公室进行。纳,Kab。50名与会者包括村长和设备、宗教人物、青年社区、社区成员、家长和高中生。考虑到许多负面影响,这些社会化对于及早结婚是至关重要的。甚至在这种社会化下,年轻人和父母也认识到,早婚并不是真正的经济问题(贫困)的解决方案,而是一个新的、对许多人有害的问题。通过拥有积极的思想,接受教育,远离滥交,有动力或目标实现梦想,早婚将被最小化。关键词:早期婚姻,年轻社区角色,早期婚姻预防规定
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信