{"title":"Monitoring Shoreline Changes for Evaluation of Regional Spatial Plans Using Google Earth Engine in West Wawonii District","authors":"S. Aldiansyah, R. Saputra","doi":"10.15294/jg.v20i1.36768","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abrasi merupakan salah satu fenomena alam yang biasanya terjadi di wilayah pantai. Fenomena ini menjadi serius ketika terus mengalami tren penurunan dan mengganggu kawasan permukiman di pesisir pantai. Kecamatan Wawonii Barat merupakan salah satu kecamatan yang wilayah pesisirnya mengalami abrasi dan akresi. Namun, kajian mengenai perubahan garis pantai belum dikaji berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah. Tujuan penelitian ini ada untuk memantau, menganalisis serta mengevaluasi laju perubahan garis pantai sesuai rencana tata ruang wilayah Kecamatan Wawonii Barat yang tertuang dalam pola ruang Kabupaten Konawe Kepulauan tahun 2021-2040. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif teknik Digital Shoreline Analysis System (DSAS) yang diintegrasikan dengan Google Earth Engine (GEE) untuk indentifikasi abrasi dan akresi. Analisis penyebab, dampak dan rekomendasi dilakukan secara deskriptif kualitatif. Overall Accuracy dan Kappa Coefficient dari semua peta masing-masing 0,93 dan 0,86. Garis pantai telah mundur hingga -10,58 m/tahun dengan kemunduruan tertinggi sebesar -264,2 m/tahun. Rekomendari yang diusulkan adalah mengevaluasi kembali RTRW khususnya terkait rencana sistem jaringan prasarana jalan dan kawasan ekosistem mangrove, membuat telud dan teluk pemecah gelombang pada kawasan pesisir yang berhubungan langsung dengan permukiman dan penanaman mangrove di sepanjang pesisir pantai.","PeriodicalId":204573,"journal":{"name":"Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian","volume":"86 2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-01-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15294/jg.v20i1.36768","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Abrasi merupakan salah satu fenomena alam yang biasanya terjadi di wilayah pantai. Fenomena ini menjadi serius ketika terus mengalami tren penurunan dan mengganggu kawasan permukiman di pesisir pantai. Kecamatan Wawonii Barat merupakan salah satu kecamatan yang wilayah pesisirnya mengalami abrasi dan akresi. Namun, kajian mengenai perubahan garis pantai belum dikaji berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah. Tujuan penelitian ini ada untuk memantau, menganalisis serta mengevaluasi laju perubahan garis pantai sesuai rencana tata ruang wilayah Kecamatan Wawonii Barat yang tertuang dalam pola ruang Kabupaten Konawe Kepulauan tahun 2021-2040. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif teknik Digital Shoreline Analysis System (DSAS) yang diintegrasikan dengan Google Earth Engine (GEE) untuk indentifikasi abrasi dan akresi. Analisis penyebab, dampak dan rekomendasi dilakukan secara deskriptif kualitatif. Overall Accuracy dan Kappa Coefficient dari semua peta masing-masing 0,93 dan 0,86. Garis pantai telah mundur hingga -10,58 m/tahun dengan kemunduruan tertinggi sebesar -264,2 m/tahun. Rekomendari yang diusulkan adalah mengevaluasi kembali RTRW khususnya terkait rencana sistem jaringan prasarana jalan dan kawasan ekosistem mangrove, membuat telud dan teluk pemecah gelombang pada kawasan pesisir yang berhubungan langsung dengan permukiman dan penanaman mangrove di sepanjang pesisir pantai.
磨蚀是沿海地区常见的自然现象之一。这一现象在持续下降和扰乱沿海定居点时变得严重。西部Wawonii地区是其沿海地区正在发生亚伯拉罕和阿克瑞西的一个省。然而,关于海岸线变化的研究还没有根据地区规划进行。该研究的目的是监控、分析和评估海岸线变化的速度,以适应2021-2040年科纳威群岛区(Konawe island area conawe)西街道规划的空间变化。使用的方法是一种定性技术技术分析系统(DSAS),它与谷歌地球引擎(GEE)结合,用于识别abrasi和akresi。病因、影响和建议的分析是描述性质的。准确和卡帕咖啡记录了每一张0.93和0.86张地图。海岸线一直追溯到- 1058米/年,其高峰期为- 264.2米/年。建议的建议是重新评估RTRW,特别是关于计划的道路基础设施和红树林生态系统系统,在与沿海地区直接相关的泰卢德和破冰船,以及沿海沿海的红树林。