Hoax dan Literasi Media Internet di Era Covid-19

Teddy Dyatmika, Syamsul Bakhri, M. Kamal
{"title":"Hoax dan Literasi Media Internet di Era Covid-19","authors":"Teddy Dyatmika, Syamsul Bakhri, M. Kamal","doi":"10.20414/sangkep.v4i1.2336","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tingginya informasi hoax pada saat pendemi covid-19 semakin mengkhawatirkan. Meskipun kampanye sosial terkait hoaxsudah sangat sering dilakukan. Penelitian ini mencari tahu kenapa informasi hoax masih tinggi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif eksplanatif dengan menggunakan teori Science and Human Behaviour Skinner. Sampel dalam penelitian ini adalah 499 mahasiswa. Analisis data menggunakan analisis regresi linier yaitu uji t dan uji f. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang signifikan dari individual competence framework (X1) dan kampanye sosial hoax (X2) terhadap perilaku mahasiswa dalam berinternet (Y); Besarnya pengaruh yang ditimbulkan sebesar 35,3% dan pengaruh bersifat positif. Ini menunjukkan bahwa semakin besar nilai dari dua variabel independent maka semakin baik pula perilaku mahasiswa dalam berinternet; Masih ada 64,7% pengaruh dari variabel independent lain terhadap perilaku mahasiswa dalam berinternet; Sebagian besar mahasiswa setuju bahwa orang yang melaporkan hoax, tidak membuat konten hoax dan tidak menyebarkan konten hoax mendapatkan hadiah materiil; Meskipun sebagian besar mahasiswa setuju terkait reinforcement positif dari aspek materiil, ternyata reinforcement positif dari segi agama berupa mendapatkan pahala ada diurutan pertama;kedua,reinforcement dari segisosial yaitu mendapatkan pengakuan sebagai orang yang kredibel atau jujur; ketiga reinforcement dari segi hukum yaitu tidak mendapatkan pidana dan yang terakhir adalah reinforcement dari segi materiil. Begitu juga reinforcement negatifnya yaitu reinforcement dari segi agama, sosial dan hukum","PeriodicalId":119908,"journal":{"name":"SANGKéP: Jurnal Kajian Sosial Keagamaan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-05-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"SANGKéP: Jurnal Kajian Sosial Keagamaan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20414/sangkep.v4i1.2336","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2

Abstract

Tingginya informasi hoax pada saat pendemi covid-19 semakin mengkhawatirkan. Meskipun kampanye sosial terkait hoaxsudah sangat sering dilakukan. Penelitian ini mencari tahu kenapa informasi hoax masih tinggi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif eksplanatif dengan menggunakan teori Science and Human Behaviour Skinner. Sampel dalam penelitian ini adalah 499 mahasiswa. Analisis data menggunakan analisis regresi linier yaitu uji t dan uji f. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang signifikan dari individual competence framework (X1) dan kampanye sosial hoax (X2) terhadap perilaku mahasiswa dalam berinternet (Y); Besarnya pengaruh yang ditimbulkan sebesar 35,3% dan pengaruh bersifat positif. Ini menunjukkan bahwa semakin besar nilai dari dua variabel independent maka semakin baik pula perilaku mahasiswa dalam berinternet; Masih ada 64,7% pengaruh dari variabel independent lain terhadap perilaku mahasiswa dalam berinternet; Sebagian besar mahasiswa setuju bahwa orang yang melaporkan hoax, tidak membuat konten hoax dan tidak menyebarkan konten hoax mendapatkan hadiah materiil; Meskipun sebagian besar mahasiswa setuju terkait reinforcement positif dari aspek materiil, ternyata reinforcement positif dari segi agama berupa mendapatkan pahala ada diurutan pertama;kedua,reinforcement dari segisosial yaitu mendapatkan pengakuan sebagai orang yang kredibel atau jujur; ketiga reinforcement dari segi hukum yaitu tidak mendapatkan pidana dan yang terakhir adalah reinforcement dari segi materiil. Begitu juga reinforcement negatifnya yaitu reinforcement dari segi agama, sosial dan hukum
彭加德19号的高信息恶作剧越来越令人担忧。尽管与hoaxs相关的社交活动非常频繁。研究发现,为什么恶作剧信息仍然很高。该研究采用了科学与人类行为理论斯金纳的定量曝光方法。本研究的样本为499名学生。通过线性回归分析,研究结果表明,个人强迫框架(X1)和社交活动(X2)对学生网络行为(Y)的巨大影响;影响是353%是正面的。这表明,两个独立变量的价值越大,学生在互联网上的行为就越好;仍然有64.7%的其他独立变量对学生在互联网上的行为的影响;大多数学生同意,那些报道恶作剧的人,不制造虚假内容,不传播内容欺骗,获得材料奖励;虽然大多数学生同意在材料方面进行积极的改革,但事实证明,在宗教方面获得奖励的积极强化是第一位的;三种合法的再投资是不获得犯罪,最后一种是再投资于材料。同样,负面的再投资也包括宗教、社会和法律方面的再投资
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信