{"title":"Hubungan asupan gula dalam minuman bersoda terhadap obesitas pada dewasa usia 20-45 tahun di Puskesmas Kecamatan Jakarta Barat","authors":"Helen Limarda, Alexander Halim Santoso","doi":"10.24912/tmj.v4i2.16335","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Prevalensi obesitas mengalami peningkatan setiap tahunnya dan diduga berhubungan dengan konsumsi asupan gula dalam minuman bersoda yang berlebihan. Kandungan gula dalam 1 kaleng minuman bersoda 350 mL mencapai 40 hingga 50 gram. Sejauh ini belom ada data yang melihat asupan gula dalam minuman bersoda terhadap obesitas pada kelompok usia reproduktif di Jakarta. Studi ini merupakan studi analitik dengan desain potong lintang yang dilakukan di Puskesmas Kecamatan Jakarta Barat pada bulan Januari hingga Febuari 2020. Pengambilan responden dilakukan dengan teknik consecutive sampling. Jumlah asupan gula didapatkan dengan menggunakan semi-quantitative food frequentcy questionaire (SQ-FFQ) sedangkan status gizi dilakukan dengan data pengukuran tinggi badan dan berat badan. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji statistic chi-square dengan batas kemaknaan p<0.05. Jumlah responden pada studi ini sebanyak 188 orang dengan jumlah responden laki-laki sebanyak 95 orang dan perempuan sebanyak 93 orang. Sebanyak 109 (57.9%) responden memiliki status gizi lebih sampai obesitas dan 93 (49,5%) responden mengonsumsi asupan gula berlebih dalam minuman bersoda. Pada studi ini didapatkan hubungan yang bermakna antara asupan gula berlebih dalam minuman bersoda terhadap kejadian obesitas pada usia 20-45 tahun (p 0,01) dengan nilai PRR 1,87. Hasil ini menunjukkan bahwa asupan gula berlebih dalam minuman bersoda merupakan faktor risiko terjadinya obesitas.","PeriodicalId":416279,"journal":{"name":"Tarumanagara Medical Journal","volume":"60 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Tarumanagara Medical Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24912/tmj.v4i2.16335","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Prevalensi obesitas mengalami peningkatan setiap tahunnya dan diduga berhubungan dengan konsumsi asupan gula dalam minuman bersoda yang berlebihan. Kandungan gula dalam 1 kaleng minuman bersoda 350 mL mencapai 40 hingga 50 gram. Sejauh ini belom ada data yang melihat asupan gula dalam minuman bersoda terhadap obesitas pada kelompok usia reproduktif di Jakarta. Studi ini merupakan studi analitik dengan desain potong lintang yang dilakukan di Puskesmas Kecamatan Jakarta Barat pada bulan Januari hingga Febuari 2020. Pengambilan responden dilakukan dengan teknik consecutive sampling. Jumlah asupan gula didapatkan dengan menggunakan semi-quantitative food frequentcy questionaire (SQ-FFQ) sedangkan status gizi dilakukan dengan data pengukuran tinggi badan dan berat badan. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji statistic chi-square dengan batas kemaknaan p<0.05. Jumlah responden pada studi ini sebanyak 188 orang dengan jumlah responden laki-laki sebanyak 95 orang dan perempuan sebanyak 93 orang. Sebanyak 109 (57.9%) responden memiliki status gizi lebih sampai obesitas dan 93 (49,5%) responden mengonsumsi asupan gula berlebih dalam minuman bersoda. Pada studi ini didapatkan hubungan yang bermakna antara asupan gula berlebih dalam minuman bersoda terhadap kejadian obesitas pada usia 20-45 tahun (p 0,01) dengan nilai PRR 1,87. Hasil ini menunjukkan bahwa asupan gula berlebih dalam minuman bersoda merupakan faktor risiko terjadinya obesitas.