{"title":"Metode Tafsir Aminah Wadud Untuk Pemberdayaan Perempuan Dalam Ekonomi","authors":"S. Syaifuddin","doi":"10.46339/al-wardah.v13i1.154","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Studi Ekonomi pada masyarakat bertumpu pada entitas keluarga sebagai unit terkecil. Tujuan dari sebuah sistem ekonomi berorientasi pada falah atau kesejahteraan individu. Karena individu sebagai tujuan ahir dari kesejahteraan maka ketimpangan ekonomi berdasarkan gender pasti terjadi dalam masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah menafsir ulang keadilan ekonomi untuk pemberdayaan ekonomi perempuan melalui metode tafsir Aminah Wadud.Amina Wadud dalam kajiannya mengungkapkan masalah ketimpangan pemaknaan atau penafsiran ayat-ayat perempuan dan produk fiqh. Dilanjutkan dengan penjelasan fenomena relasi fungsional laki-laki dan perempuan dengan budaya partiarki yang berpengaruh pada penafsiran. Kemudian dalam mengkaji atau menganalisis dan memahami sebuah ayat-ayat tentang perempuan, dengan kontek turunnya ayat (histories) yang ada dalam rangka mencari pemahaman yang tepat (komprehenshif). Pada penafsiran metode Aminah Wadud tiga kalimat yang mengalami pemaknaan ulang digunakan sebagai metode analisis terhadap beberapa ayat ekonomi yaitu Islam, tauhid dan taqwa. Pembaruan metode tafsir Aminah Wadud digunakan untuk menyegarkan kembali tafsir yang berkeadilan dalam bidang ekonomi, utamanya untuk pemberdayaan perempuan.Tafsir Aminah wadud yang sangat peduli dengan keadilan gender, terutama untuk perempuan sesuai untuk merekonstruksi sistem ekonomi. Pendekatan tafsir Aminah Wadud juga sangat sesuai dengan pendekatan maqashid syariah dalam merekonstruksi hukum ekonomi syariah. Tafsir Aminah Wadud dan Maqashid Syariah Jasser Audah menyediakan perangkat yang sesuai untuk merekonstruksi hukum ekonomi syariah, untuk tercapainya keadilan ekonomi.","PeriodicalId":353216,"journal":{"name":"AL-WARDAH","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"AL-WARDAH","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.46339/al-wardah.v13i1.154","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Studi Ekonomi pada masyarakat bertumpu pada entitas keluarga sebagai unit terkecil. Tujuan dari sebuah sistem ekonomi berorientasi pada falah atau kesejahteraan individu. Karena individu sebagai tujuan ahir dari kesejahteraan maka ketimpangan ekonomi berdasarkan gender pasti terjadi dalam masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah menafsir ulang keadilan ekonomi untuk pemberdayaan ekonomi perempuan melalui metode tafsir Aminah Wadud.Amina Wadud dalam kajiannya mengungkapkan masalah ketimpangan pemaknaan atau penafsiran ayat-ayat perempuan dan produk fiqh. Dilanjutkan dengan penjelasan fenomena relasi fungsional laki-laki dan perempuan dengan budaya partiarki yang berpengaruh pada penafsiran. Kemudian dalam mengkaji atau menganalisis dan memahami sebuah ayat-ayat tentang perempuan, dengan kontek turunnya ayat (histories) yang ada dalam rangka mencari pemahaman yang tepat (komprehenshif). Pada penafsiran metode Aminah Wadud tiga kalimat yang mengalami pemaknaan ulang digunakan sebagai metode analisis terhadap beberapa ayat ekonomi yaitu Islam, tauhid dan taqwa. Pembaruan metode tafsir Aminah Wadud digunakan untuk menyegarkan kembali tafsir yang berkeadilan dalam bidang ekonomi, utamanya untuk pemberdayaan perempuan.Tafsir Aminah wadud yang sangat peduli dengan keadilan gender, terutama untuk perempuan sesuai untuk merekonstruksi sistem ekonomi. Pendekatan tafsir Aminah Wadud juga sangat sesuai dengan pendekatan maqashid syariah dalam merekonstruksi hukum ekonomi syariah. Tafsir Aminah Wadud dan Maqashid Syariah Jasser Audah menyediakan perangkat yang sesuai untuk merekonstruksi hukum ekonomi syariah, untuk tercapainya keadilan ekonomi.