{"title":"KAFA’AH DI DUNIA PESANTREN","authors":"Fahmi Assulthoni","doi":"10.15642/alhukama.2018.8.1.28-52","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keharmonisan keluarga adalah kondisi keseimbangan antara calon suami dan calon istri. Fenomena di pesantren Pamekasan menunjukkan hal baru dalam penerapan sistem perkawinan sekufu. Banyak diantara para kyai menjodohkan dan menikahkan putra-putrinya dengan orang-orang terdekat ataupun dari anak keturunan kyai pula. \nPenelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi, interview, dan studi dokumentasi untuk memperoleh data. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu: dalam proses pemilihan jodoh terhadap putra-putrinya, para kyai sebagai orang tua lebih memilih dan menitik beratkan pada faktor nasab/keturunan kyai. Tujuannya adalah agar perjuangan pesantren terus berjalan, terciptanya hubungan kekeluargaan dengan kyai lainnya, seseorang yang bernasab kyai sedikit banyak akan sama dengan anak turunannya, dan sebagainya. \nMenurut perspektif maslahah, perkawinan semacam ini dapat dibenarkan. Pertama, karena ada dasar al-Qur’an dan hadis yang berafiliasi dengannya. Kedua, tujuan perkawinan dengan pertimbangan kesepadanan akan menimbulkan banyak kemaslahatan. Ketiga, konsep mas}lah}ah sendiri menghendaki agar manusia mendapat kemudahan dalam suatu hal, dan menghindari kesulitan-kesulitan yang menghalanginya kelak.","PeriodicalId":245959,"journal":{"name":"AL-HUKAMA'","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-07-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"AL-HUKAMA'","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15642/alhukama.2018.8.1.28-52","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keharmonisan keluarga adalah kondisi keseimbangan antara calon suami dan calon istri. Fenomena di pesantren Pamekasan menunjukkan hal baru dalam penerapan sistem perkawinan sekufu. Banyak diantara para kyai menjodohkan dan menikahkan putra-putrinya dengan orang-orang terdekat ataupun dari anak keturunan kyai pula.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi, interview, dan studi dokumentasi untuk memperoleh data. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu: dalam proses pemilihan jodoh terhadap putra-putrinya, para kyai sebagai orang tua lebih memilih dan menitik beratkan pada faktor nasab/keturunan kyai. Tujuannya adalah agar perjuangan pesantren terus berjalan, terciptanya hubungan kekeluargaan dengan kyai lainnya, seseorang yang bernasab kyai sedikit banyak akan sama dengan anak turunannya, dan sebagainya.
Menurut perspektif maslahah, perkawinan semacam ini dapat dibenarkan. Pertama, karena ada dasar al-Qur’an dan hadis yang berafiliasi dengannya. Kedua, tujuan perkawinan dengan pertimbangan kesepadanan akan menimbulkan banyak kemaslahatan. Ketiga, konsep mas}lah}ah sendiri menghendaki agar manusia mendapat kemudahan dalam suatu hal, dan menghindari kesulitan-kesulitan yang menghalanginya kelak.