{"title":"Kajian Pengaruh Penggantian Ukuran Agregat Maksimum Terhadap Sifat Fisik Dan Mekanik Beton","authors":"Hermawati","doi":"10.31851/deformasi.v8i1.11299","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Ukuran agregat dalam campuran beton dapat mempengaruhi sifat fisik dan mekanik beton. Penggantian ukuran agregat kasar maksimum sangat berpengaruh kepada luas permukaan spesifik agregat kasar maksimum. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental di laboratorium, dengan benda uji silinder sebanyak 72 buah dan kuat tekan karakteristik rencana f’c 35 Mpa. variasi perencanaan campuran yang digunakan yaitu ukuran agregat kasar maksimum 25 mm dan 9,5 mm. Hasil penelitian kuat tekan ukuran agregat kasar maksimum 25 mm sebesar 33,97 MPa, maksimum 19 mm sebesar 35,99 MPa, maksimum 12,5 mm sebesar 28,96 MPa, maksimum 9,5 mm sebesar 26,37 MPa. Persentase penurunan akibat perubahan ukuran agregat kasar maksimum diganti dengan 19 mm sebesar 5,95 %, 12,5 mm sebesar 14,73 %, 9,5 sebesar 22,39 % terhadap rencana campuran yang menggunakan agregat maksimum 25 mm. Dan kuat tekan menggunakan ukuran agregat maksimum 25 mm sebesar 25,40 MPa, maksimum 19 mm sebesar 29,64 MPa, maksimum 12,5 mm sebesar 32,62 MPa, maksimum 9,5 mm sebesar 35,51 MPa. Persentase kenaikan akibat perubahan ukuran agregat kasar diganti dengan 25 mm sebesar 28,46 %, 19 mm sebesar 16,53 %, 12,5 sebesar 8,13 % terhadap rencana campuran yang menggunakan agregat maksimum 9,5 mm. Berat isi beton berkisar 2351,5 – 2315,6 kg/m³ pada beton dengan rencana campuran agregat maksimum 25 mm dan dengan rencana campuran agregat maksimum 9,5 mm berkisar antara 2204 – 2272 kg/m³. Persentase peningkatan luas permukaan agregat maksimum pada rencana campuran dengan ukuran agregat maksimum 25 mm dilakukan perubahan ukuran agregat maksimum 19 mm, 12,5 mm, 9,5 mm yang digunakan berkisar 33%, 59%, 123%","PeriodicalId":403329,"journal":{"name":"Jurnal Deformasi","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Deformasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31851/deformasi.v8i1.11299","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Ukuran agregat dalam campuran beton dapat mempengaruhi sifat fisik dan mekanik beton. Penggantian ukuran agregat kasar maksimum sangat berpengaruh kepada luas permukaan spesifik agregat kasar maksimum. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental di laboratorium, dengan benda uji silinder sebanyak 72 buah dan kuat tekan karakteristik rencana f’c 35 Mpa. variasi perencanaan campuran yang digunakan yaitu ukuran agregat kasar maksimum 25 mm dan 9,5 mm. Hasil penelitian kuat tekan ukuran agregat kasar maksimum 25 mm sebesar 33,97 MPa, maksimum 19 mm sebesar 35,99 MPa, maksimum 12,5 mm sebesar 28,96 MPa, maksimum 9,5 mm sebesar 26,37 MPa. Persentase penurunan akibat perubahan ukuran agregat kasar maksimum diganti dengan 19 mm sebesar 5,95 %, 12,5 mm sebesar 14,73 %, 9,5 sebesar 22,39 % terhadap rencana campuran yang menggunakan agregat maksimum 25 mm. Dan kuat tekan menggunakan ukuran agregat maksimum 25 mm sebesar 25,40 MPa, maksimum 19 mm sebesar 29,64 MPa, maksimum 12,5 mm sebesar 32,62 MPa, maksimum 9,5 mm sebesar 35,51 MPa. Persentase kenaikan akibat perubahan ukuran agregat kasar diganti dengan 25 mm sebesar 28,46 %, 19 mm sebesar 16,53 %, 12,5 sebesar 8,13 % terhadap rencana campuran yang menggunakan agregat maksimum 9,5 mm. Berat isi beton berkisar 2351,5 – 2315,6 kg/m³ pada beton dengan rencana campuran agregat maksimum 25 mm dan dengan rencana campuran agregat maksimum 9,5 mm berkisar antara 2204 – 2272 kg/m³. Persentase peningkatan luas permukaan agregat maksimum pada rencana campuran dengan ukuran agregat maksimum 25 mm dilakukan perubahan ukuran agregat maksimum 19 mm, 12,5 mm, 9,5 mm yang digunakan berkisar 33%, 59%, 123%