Evaluasi Pengadaan Obat Secara E-Purchasing Berdasarkan E-Katalog Menggunakan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di Puskesmas Sekampung Kabupaten Lampung Timur
{"title":"Evaluasi Pengadaan Obat Secara E-Purchasing Berdasarkan E-Katalog Menggunakan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di Puskesmas Sekampung Kabupaten Lampung Timur","authors":"Restina Sapta Risa, D. Nuryani, Agung Aji Perdana","doi":"10.33024/JDK.V9I2.2974","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Permasalahan yang terjadi di Puskesmas Sekampung yaitu jumlah realisasi obat yang tidak sesuai dengan Rencana Kebutuhan Obat yang telah diajukan dimana pada tahun 2017 hanya terealisasi sebanyak 38,7% dan tahun 2018 hanya terealisasi sebanyak 26,3%. Hal ini berdampak pada pasien karena akan terjadi kekosongan obat. Kesenjangan antara perencanaan dan realisasi pengadaan obat tersebut yang menyebabkan peneliti merasa tertarik melakukan penelitian dengan tujuan mengevaluasi proses pengadaan obat secara e-purchasing berdasarkan e-katalog menggunakan dana kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di Puskesmas Sekampung Kabupaten Lampung Timur. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan informan penelitian meliputi pejabat Pengadaan Barang, Pejabat Pembuat Komitmen, dan Apoteker dan triangulasi sumber berupa dokumentasi pengadana obat. Analisis data menggunakan analisis isi.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyebab terjadinya kesenjangan antara jumlah obat yang didapatkan dibandingkan dengan obat yang telah diajukan melalui RKO diantranya yaitu: 1) proses pengeluaran Surat Keputusan untuk setiap pihak yang terlibat dalam proses e-purchasing yang terlalu lama, 2) proses approve yang cukup panjang, 3) waktu pemasanan yang dilakukan diakhir tahun dan bersamaan oleh seluruh puskesmas yang membuat distributor tidak dapat memenuhi semua pesanan yang masuk berkaitan dengan stock barang yang sudah mulai habis. Penelitian ini menyarankan agar pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Timur untuk dapat mempercepat proses pengeluaran Surat Keputusan tugas bagi pihak-pihak yang terkait dengan proses e-purchasing.","PeriodicalId":118658,"journal":{"name":"JURNAL DUNIA KESMAS","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-05-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL DUNIA KESMAS","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33024/JDK.V9I2.2974","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Permasalahan yang terjadi di Puskesmas Sekampung yaitu jumlah realisasi obat yang tidak sesuai dengan Rencana Kebutuhan Obat yang telah diajukan dimana pada tahun 2017 hanya terealisasi sebanyak 38,7% dan tahun 2018 hanya terealisasi sebanyak 26,3%. Hal ini berdampak pada pasien karena akan terjadi kekosongan obat. Kesenjangan antara perencanaan dan realisasi pengadaan obat tersebut yang menyebabkan peneliti merasa tertarik melakukan penelitian dengan tujuan mengevaluasi proses pengadaan obat secara e-purchasing berdasarkan e-katalog menggunakan dana kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di Puskesmas Sekampung Kabupaten Lampung Timur. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan informan penelitian meliputi pejabat Pengadaan Barang, Pejabat Pembuat Komitmen, dan Apoteker dan triangulasi sumber berupa dokumentasi pengadana obat. Analisis data menggunakan analisis isi.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyebab terjadinya kesenjangan antara jumlah obat yang didapatkan dibandingkan dengan obat yang telah diajukan melalui RKO diantranya yaitu: 1) proses pengeluaran Surat Keputusan untuk setiap pihak yang terlibat dalam proses e-purchasing yang terlalu lama, 2) proses approve yang cukup panjang, 3) waktu pemasanan yang dilakukan diakhir tahun dan bersamaan oleh seluruh puskesmas yang membuat distributor tidak dapat memenuhi semua pesanan yang masuk berkaitan dengan stock barang yang sudah mulai habis. Penelitian ini menyarankan agar pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Timur untuk dapat mempercepat proses pengeluaran Surat Keputusan tugas bagi pihak-pihak yang terkait dengan proses e-purchasing.