{"title":"Beyond Visuals: Komunikasi Dakwah Ustazah Halimah Alaydrus di Instagram","authors":"Tamita Fatwana Yuna, Ahmad Tamrin Sikumbang","doi":"10.22373/jsai.v4i2.2766","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This article discusses the da’wah communication carried out by Ustazah Halimah Alaydrus on the social media platform Instagram. Although actively engaging in da’wah on the @halimahalaydrus account, Ustazah Halimah Alaydrus intriguingly chooses not to share any pictures or photos of herself. This raises questions regarding the da’wah communication that focuses on social interactions, considering that facial expression is a significant factor in shaping perceptions during communication. The article employs a qualitative descriptive approach. The findings of this study demonstrate that Ustazah Halimah Alaydrus adeptly performs social interactions, successfully establishing closeness with her followers on Instagram. She utilizes various available features such as live broadcasts, highlights, stories, and comment sections to interact with her mad'u (target audience for dakwah). This study concludes that not showing her face in da’wah communication on Instagram does not hinder the process of social interaction. Ustazah Halimah Alaydrus remains capable of fostering effective communication with her followers and achieving her da’wah objectives despite not sharing her pictures. \nAbstrak \nArtikel ini membahas mengenai komunikasi dakwah yang dilakukan oleh Ustazah Halimah Alaydrus di media sosial Instagram. Ustazah Halimah Alaydrus aktif berdakwah di akun @halimahalaydrus namun menariknya, dia memilih untuk tidak membagikan gambar atau foto dirinya. Hal ini menimbulkan pertanyaan seputar bagaimana komunikasi dakwahnya yang berfokus pada interaksi sosial, mengingat wajah merupakan faktor penting dalam pembentukan persepsi saat berkomunikasi. Artikel ini menggunakan pendekatan kualitatif model deskriptif. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa Ustazah Halimah Alaydrus mampu melakukan interaksi sosial dengan baik dan berhasil menciptakan kedekatan dengan para pengikutnya di Instagram. Dia memanfaatkan berbagai fitur yang tersedia, seperti siaran langsung, sorotan, cerita, dan kolom komentar, untuk berinteraksi dengan mad'u (target dakwah). Kajian ini menyimpulkan bahwa tidak menampilkan wajahnya dalam berkomunikasi dakwah di Instagram tidak menghambat terjadinya proses interaksi sosial. Ustazah Halimah Alaydrus tetap mampu membina komunikasi yang efektif dengan pengikutnya dan mencapai tujuan dakwahnya meskipun tidak membagikan gambar dirinya. \n \n \n ","PeriodicalId":433836,"journal":{"name":"Jurnal Sosiologi Agama Indonesia (JSAI)","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sosiologi Agama Indonesia (JSAI)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22373/jsai.v4i2.2766","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
This article discusses the da’wah communication carried out by Ustazah Halimah Alaydrus on the social media platform Instagram. Although actively engaging in da’wah on the @halimahalaydrus account, Ustazah Halimah Alaydrus intriguingly chooses not to share any pictures or photos of herself. This raises questions regarding the da’wah communication that focuses on social interactions, considering that facial expression is a significant factor in shaping perceptions during communication. The article employs a qualitative descriptive approach. The findings of this study demonstrate that Ustazah Halimah Alaydrus adeptly performs social interactions, successfully establishing closeness with her followers on Instagram. She utilizes various available features such as live broadcasts, highlights, stories, and comment sections to interact with her mad'u (target audience for dakwah). This study concludes that not showing her face in da’wah communication on Instagram does not hinder the process of social interaction. Ustazah Halimah Alaydrus remains capable of fostering effective communication with her followers and achieving her da’wah objectives despite not sharing her pictures.
Abstrak
Artikel ini membahas mengenai komunikasi dakwah yang dilakukan oleh Ustazah Halimah Alaydrus di media sosial Instagram. Ustazah Halimah Alaydrus aktif berdakwah di akun @halimahalaydrus namun menariknya, dia memilih untuk tidak membagikan gambar atau foto dirinya. Hal ini menimbulkan pertanyaan seputar bagaimana komunikasi dakwahnya yang berfokus pada interaksi sosial, mengingat wajah merupakan faktor penting dalam pembentukan persepsi saat berkomunikasi. Artikel ini menggunakan pendekatan kualitatif model deskriptif. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa Ustazah Halimah Alaydrus mampu melakukan interaksi sosial dengan baik dan berhasil menciptakan kedekatan dengan para pengikutnya di Instagram. Dia memanfaatkan berbagai fitur yang tersedia, seperti siaran langsung, sorotan, cerita, dan kolom komentar, untuk berinteraksi dengan mad'u (target dakwah). Kajian ini menyimpulkan bahwa tidak menampilkan wajahnya dalam berkomunikasi dakwah di Instagram tidak menghambat terjadinya proses interaksi sosial. Ustazah Halimah Alaydrus tetap mampu membina komunikasi yang efektif dengan pengikutnya dan mencapai tujuan dakwahnya meskipun tidak membagikan gambar dirinya.
本文讨论Ustazah Halimah Alaydrus在社交媒体平台Instagram上进行的da 'wah传播。尽管Ustazah Halimah Alaydrus在@halimahalaydrus账户上积极参与da 'wah,但有趣的是,Ustazah Halimah Alaydrus选择不分享任何自己的照片。考虑到面部表情是在交流过程中形成感知的一个重要因素,这就提出了关于注重社交互动的da 'wah交流的问题。这篇文章采用定性描述的方法。这项研究的结果表明,Ustazah Halimah Alaydrus擅长进行社交互动,成功地与Instagram上的粉丝建立了亲密关系。她利用各种可用的功能,如直播、亮点、故事和评论部分,与她的mad'u (dakwah的目标受众)进行互动。本研究得出的结论是,在Instagram上的大华交流中不露脸并不会阻碍社交互动的过程。Ustazah Halimah Alaydrus仍然能够与她的追随者进行有效的沟通,并实现她的da 'wah目标,尽管她没有分享她的照片。[摘要]Artikel ini成员的menmenai komunikasi dakwah yang dilakukan oleh Ustazah Halimah Alaydrus在媒体社交Instagram上。@halimahalaydrus namun menariknya,这是我的名字。Hal ini menimbulkan pertanyaan seputar bagaimana komunikasi dakwahnya yang berfus padinteraksi social, mengingat wajah merupakan faktor penting dalam pembentukan persepsi saat berkomunikasi。Artikel ini menggunakan pendekatan质量模型描述。Hasil kajian ini menunjukkan bahwa Ustazah Halimah Alaydrus mampu melakukan interaksi social dengan baik dan berhasil menciptakan kedekatan dengan para pengikutnya di Instagram。Dia memanfaatkan berbagai fitur yang tersedia, seperti siaran langsung, sorotan, cerita, dan kolom komentar, untuk berinteraksi dengan mad'u (target dakwah)。Kajian ini menypulkan bahwa tidak menampilkan wajahnya dalam berkomunikasi dakwah di Instagram tidak menghambat terjadinya处理interaksi social。杨Ustazah哈里马Alaydrus tetap mampu membina komunikasi efektif dengan pengikutnya丹mencapai tujuan dakwahnya meskipun有些membagikan gambar dirinya。