Profil Koagulasi Pasien COVID-19 yang Mendapat Terapi Antikoagulan di ICU

M. Yunus, Syamsul Hilal Salam, Haizah Nurdin, Syafruddin Gaus, Faisal Muchtar, Andi Adil, M. Ahmad
{"title":"Profil Koagulasi Pasien COVID-19 yang Mendapat Terapi Antikoagulan di ICU","authors":"M. Yunus, Syamsul Hilal Salam, Haizah Nurdin, Syafruddin Gaus, Faisal Muchtar, Andi Adil, M. Ahmad","doi":"10.14710/jai.v0i0.37236","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang: Penyakit coronavirus 2019 (COVID-19) melibatkan banyak sistem termasuk kardiovaskular, pernapasan, gastrointestinal, neurologis, hematopoietik dan imun. Gangguan koagulasi pada pasien COVID-19 telah dilaporkan pada beberapa penelitian. Di Indonesia, penelitian mengenai profil koagulasi pada pasien sakit kritis dengan COVID-19 yang bertahan hidup dan tidak bertahan hidup dan mendapat terapi antikoagulan masih belum diteliti secara luas, sementara jumlah penderita dan mortalitas terus bertambah.Tujuan: Mengetahui perbandingan profil koagulasi pasien COVID-19 yang bertahan hidup dan yang tidak bertahan hidup yang mendapatkan terapi antikoagulan di intensive care unit (ICU) Infection Centre RS Wahidin Sudirohusodo, Makassar.Metode: Desain penelitian retrospektif menggunakan data rekam medis pasien COVID-19 yang mendapatkan terapi antikoagulan di ICU Infection Centre RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar mulai tanggal Maret hingga November 2020. Data yang diambil mencakup identitas, usia, jenis kelamin, dan indeks massa tubuh. Hasil pemeriksaan penunjang mencakup trombosit, prothrombin time (PT), activated partial thromboplastin time (APTT), international normalised ratio (INR) dan D-dimer. Hasil pemeriksaan didapatkan dari data saat pasien dirawat di ICU sebelum diberikan antikoagulan dan 5-7 hari sesudah pemberian antikoagulan.Hasil: Dari 106 subjek, 58 subjek bertahan hidup dan 48 subjek tidak bertahan hidup. Pada kelompok tidak bertahan hidup, rerata kadar D-dimer di hari ketujuh perawatan ICU meningkat secara signifikan dan lebih tinggi dibandingkan kelompok bertahan hidup. Perbandingan rerata PT, aPTT, INR, dan trombosit saat masuk ICU dan pada hari ketujuh tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan secara statistik.Kesimpulan: Profil koagulasi pasien COVID-19 yang mendapat terapi antikoagulan sebanding antara kelompok yang bertahan hidup dan yang tidak bertahan hidup kecuali kadar D-dimer yang lebih baik pada kelompok yang bertahan hidup.","PeriodicalId":446295,"journal":{"name":"JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-03-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14710/jai.v0i0.37236","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Latar Belakang: Penyakit coronavirus 2019 (COVID-19) melibatkan banyak sistem termasuk kardiovaskular, pernapasan, gastrointestinal, neurologis, hematopoietik dan imun. Gangguan koagulasi pada pasien COVID-19 telah dilaporkan pada beberapa penelitian. Di Indonesia, penelitian mengenai profil koagulasi pada pasien sakit kritis dengan COVID-19 yang bertahan hidup dan tidak bertahan hidup dan mendapat terapi antikoagulan masih belum diteliti secara luas, sementara jumlah penderita dan mortalitas terus bertambah.Tujuan: Mengetahui perbandingan profil koagulasi pasien COVID-19 yang bertahan hidup dan yang tidak bertahan hidup yang mendapatkan terapi antikoagulan di intensive care unit (ICU) Infection Centre RS Wahidin Sudirohusodo, Makassar.Metode: Desain penelitian retrospektif menggunakan data rekam medis pasien COVID-19 yang mendapatkan terapi antikoagulan di ICU Infection Centre RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar mulai tanggal Maret hingga November 2020. Data yang diambil mencakup identitas, usia, jenis kelamin, dan indeks massa tubuh. Hasil pemeriksaan penunjang mencakup trombosit, prothrombin time (PT), activated partial thromboplastin time (APTT), international normalised ratio (INR) dan D-dimer. Hasil pemeriksaan didapatkan dari data saat pasien dirawat di ICU sebelum diberikan antikoagulan dan 5-7 hari sesudah pemberian antikoagulan.Hasil: Dari 106 subjek, 58 subjek bertahan hidup dan 48 subjek tidak bertahan hidup. Pada kelompok tidak bertahan hidup, rerata kadar D-dimer di hari ketujuh perawatan ICU meningkat secara signifikan dan lebih tinggi dibandingkan kelompok bertahan hidup. Perbandingan rerata PT, aPTT, INR, dan trombosit saat masuk ICU dan pada hari ketujuh tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan secara statistik.Kesimpulan: Profil koagulasi pasien COVID-19 yang mendapat terapi antikoagulan sebanding antara kelompok yang bertahan hidup dan yang tidak bertahan hidup kecuali kadar D-dimer yang lebih baik pada kelompok yang bertahan hidup.
她在重症监护室接受抗凝治疗
背景:冠状动脉病毒2019 (COVID-19)涉及许多系统,包括心血管、呼吸、胃、神经系统、血液学和免疫系统。19号病人的凝结问题报告了一些研究。在印度尼西亚,一项名为COVID-19的危重病人的凝血化合物研究尚未广泛研究,患者和死亡率仍在增加。目的:了解在马卡萨瓦丁-苏德罗索多医院接受抗凝治疗的19名幸存者和非幸存者的结扎情况。方法:利用柯维德-19患者的医疗记录设计,他们在重症监护室接受抗凝治疗。检索的数据包括身份、年龄、性别和身体质量指数。支持检查结果包括血小板、前列腺素时间(PT)、组织性腺周期时间(APTT)、国际常规ratio (INR)和D-dimer。在抗凝剂治疗前和抗凝剂注射后5-7天,我们得到了诊断。结果:106名受试者中,58名受试者存活,48名受试者死亡。在那些无法生存的群体中,重症监护室第七天的D-dimer浓度显著增加,比幸存者群体还高。在重症监护室和第7天,PT、aPTT、INR和血小板的比例没有显示出明显的统计差异。结论:在幸存者群体中获得抗凝治疗的COVID-19患者的体内进行了类似的抗凝治疗。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信