Hafizh Ahmad Dzul A.Y, Urip Mudjiono, Anggara Trisna Nugraha
{"title":"Rancang Bangun Prototipe Sistem Kontrol Suhu dan Ketinggian Air pada Mesin Extruder","authors":"Hafizh Ahmad Dzul A.Y, Urip Mudjiono, Anggara Trisna Nugraha","doi":"10.47709/elektriese.v12i02.1872","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pada penelitian ini, akan dibuat prototipe sistem kontrol suhu yang akan mendinginkan air menggunakan thermoelectrik cooler sebagai alternatif pendingin yang menggunakan freon dan ukuran yang relative besar. Pada penelitian ini selain menggunakan thermoelectrik cooler sebagai bahan utama pendingin tetapi juga menggunakan kipas untuk membuang kalor dari thermoelectrik cooler tersebut sehingga suhu dingin yang dihasilkan menjadi lebih maksimal. Selain itu, Arduino juga digunakan sebagai kontrol utama alat ini dan mengatur relay yang mana jika alat tersebut telah mencapai suhu yang diinginkan akan otomatis mati agar menghemat energi, menampilkan suhu yang terbaca oleh sensor suhu pada LCD. Kegiatan penelitian diawali dengan proses berpikir ilmiah untuk mendapatkan gambaran tentang masalah penelitian yang akan dilakukan. Selama proses berpikir, kegiatan identifikasi masalah dilakukan melalui wawancara dan observasi lapangan. Pada penelitian kali ini, terdapat masalah yang terjadi pada mesin extruder tali mono yang menyebabkan rusaknya hasil produksi untuk pembuatan tali dan dan jaring. Rusaknya hasil produksi terletak pada proses pengkondisian suhu yang terdapat pada wadah bak air dingin yang suhunya juga panas akibat dari benang senar yang melewati tahap sebelumnya, hal ini menyebabkan hasil benang senar mudah putus dan menumpuk pada bak air dingin saat mesin beroperasi lama. Untuk menjaga kestabilan suhu pada bak air mesin extruder, diperlukan sirkulasi air yang tepat tanpa membuang air lama yang telah panas dengan yang baru, yaitu dengan melewati sistem pendinginan pada tangki pendingin yang telah dirancang dengan baik. Dengan menjaga kestabilan suhu pada air, maka air yang seharusnya dapat mencapai suhu <70?C dan dapat merusak hasil produksi bahan dasar pembuatan tali dan jaring ini dapat distabilkan hingga hampir sama dengan suhu air normal yaitu <27?C didaerah Surabaya dan sekitarnya.","PeriodicalId":134558,"journal":{"name":"Elektriese: Jurnal Sains dan Teknologi Elektro","volume":"196 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-11-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Elektriese: Jurnal Sains dan Teknologi Elektro","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47709/elektriese.v12i02.1872","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pada penelitian ini, akan dibuat prototipe sistem kontrol suhu yang akan mendinginkan air menggunakan thermoelectrik cooler sebagai alternatif pendingin yang menggunakan freon dan ukuran yang relative besar. Pada penelitian ini selain menggunakan thermoelectrik cooler sebagai bahan utama pendingin tetapi juga menggunakan kipas untuk membuang kalor dari thermoelectrik cooler tersebut sehingga suhu dingin yang dihasilkan menjadi lebih maksimal. Selain itu, Arduino juga digunakan sebagai kontrol utama alat ini dan mengatur relay yang mana jika alat tersebut telah mencapai suhu yang diinginkan akan otomatis mati agar menghemat energi, menampilkan suhu yang terbaca oleh sensor suhu pada LCD. Kegiatan penelitian diawali dengan proses berpikir ilmiah untuk mendapatkan gambaran tentang masalah penelitian yang akan dilakukan. Selama proses berpikir, kegiatan identifikasi masalah dilakukan melalui wawancara dan observasi lapangan. Pada penelitian kali ini, terdapat masalah yang terjadi pada mesin extruder tali mono yang menyebabkan rusaknya hasil produksi untuk pembuatan tali dan dan jaring. Rusaknya hasil produksi terletak pada proses pengkondisian suhu yang terdapat pada wadah bak air dingin yang suhunya juga panas akibat dari benang senar yang melewati tahap sebelumnya, hal ini menyebabkan hasil benang senar mudah putus dan menumpuk pada bak air dingin saat mesin beroperasi lama. Untuk menjaga kestabilan suhu pada bak air mesin extruder, diperlukan sirkulasi air yang tepat tanpa membuang air lama yang telah panas dengan yang baru, yaitu dengan melewati sistem pendinginan pada tangki pendingin yang telah dirancang dengan baik. Dengan menjaga kestabilan suhu pada air, maka air yang seharusnya dapat mencapai suhu <70?C dan dapat merusak hasil produksi bahan dasar pembuatan tali dan jaring ini dapat distabilkan hingga hampir sama dengan suhu air normal yaitu <27?C didaerah Surabaya dan sekitarnya.