{"title":"Nationalism and Islam in Religious Learning: Optimization of Insan Kamil Character Building","authors":"Yulia Rahman, Abdul R Ritonga","doi":"10.30983/islam_realitas.v7i1.4517","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This study aims to explain that religious learning held in public schools is able to instill the values of nationalism and Islam, thus forming the character of students of insan kamil. This theory refutes the opinion which states that religious education creates civic conflict and cannot be a complement to civic education. This research complements several previous studies by adding research on Rohis (spiritual learning program) as part of religious learning in public schools. The research method used is a mix-method research with qualitative analysis and a sociological approach. The conclusion of this study is that religious learning, both in terms of material and methodology, is able to instill the value of religious-nationalism. The internalization of the values of nationalism-religion is applied in PAI (Islamic) learning in the classroom which is guided by teachers, and religious learning in Rohis which is guided by mentorsPenelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bahwa pembelajaran agama yang diselenggarakan di sekolah umum mampu menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan Islam, sehingga membentuk karakter peserta didik yang insan kamil. Teori ini membantah pendapat yang menyatakan bahwa pendidikan agama berpotensi melahirkan konflik kewarganegaraan dan tidak mampu menjadi komplemen pendidikan kewarganegaraan. Penelitian ini melengkapi beberapa penelitian terdahulu dengan menambahkan penelitian pada pembelajaran Rohis sebagai bagian dari pembelajaran agama di sekolah umum. Metode penelitian yang digunakan adalah mix-method research dengan analisis kualitatif dan pendekatan sosiologi pendidikan. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa pembelajaran agama, baik dari segi materi dan metodologinya mampu menanamkan nilai nasionalisme-religius. Internalisasi nilai nasionalisme-religius ini diterapkan dalam pembelajaran PAI di kelas yang dibimbing oleh guru dan pembelajaran agama di Rohis yang dibimbing oleh para mentor","PeriodicalId":342561,"journal":{"name":"Islam Realitas: Journal of Islamic and Social Studies","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Islam Realitas: Journal of Islamic and Social Studies","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30983/islam_realitas.v7i1.4517","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
This study aims to explain that religious learning held in public schools is able to instill the values of nationalism and Islam, thus forming the character of students of insan kamil. This theory refutes the opinion which states that religious education creates civic conflict and cannot be a complement to civic education. This research complements several previous studies by adding research on Rohis (spiritual learning program) as part of religious learning in public schools. The research method used is a mix-method research with qualitative analysis and a sociological approach. The conclusion of this study is that religious learning, both in terms of material and methodology, is able to instill the value of religious-nationalism. The internalization of the values of nationalism-religion is applied in PAI (Islamic) learning in the classroom which is guided by teachers, and religious learning in Rohis which is guided by mentorsPenelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bahwa pembelajaran agama yang diselenggarakan di sekolah umum mampu menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan Islam, sehingga membentuk karakter peserta didik yang insan kamil. Teori ini membantah pendapat yang menyatakan bahwa pendidikan agama berpotensi melahirkan konflik kewarganegaraan dan tidak mampu menjadi komplemen pendidikan kewarganegaraan. Penelitian ini melengkapi beberapa penelitian terdahulu dengan menambahkan penelitian pada pembelajaran Rohis sebagai bagian dari pembelajaran agama di sekolah umum. Metode penelitian yang digunakan adalah mix-method research dengan analisis kualitatif dan pendekatan sosiologi pendidikan. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa pembelajaran agama, baik dari segi materi dan metodologinya mampu menanamkan nilai nasionalisme-religius. Internalisasi nilai nasionalisme-religius ini diterapkan dalam pembelajaran PAI di kelas yang dibimbing oleh guru dan pembelajaran agama di Rohis yang dibimbing oleh para mentor
本研究旨在解释公立学校的宗教学习能够灌输民族主义和伊斯兰教的价值观,从而形成insan kamil学生的性格。这一理论驳斥了宗教教育造成公民冲突、不能作为公民教育补充的观点。这项研究补充了之前的几项研究,增加了对罗希斯(精神学习计划)的研究,作为公立学校宗教学习的一部分。研究方法采用定性分析和社会学方法相结合的混合研究方法。本研究的结论是,宗教学习无论是在材料上还是在方法上,都能够灌输宗教民族主义的价值。民族主义-宗教价值观的内化应用于由教师指导的课堂上的PAI(伊斯兰教)学习,以及由导师指导的Rohis宗教学习。spenelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bahwa pembelajaran agama yang diselenggarakan di sekolah umum mampu menanamkan nilai-nilai民族主义-伊斯兰教,sehinga membentuk karakter peserta didik yang insan kamil。这是我的第一个女儿,她是我的第一个女儿,她是我的第一个女儿,她是我的第一个女儿。Penelitian ini melengkapi beberapa Penelitian terdahulu dengan menambahkan Penelitian ppenbelajan Rohis sebagai bagian dari penbelajan agama di sekolah umum。方法、研究方法、分析方法、质量分析方法、生理分析方法。民族主义是一种宗教主义,是一种宗教主义。内部的isisasi nilai民族主义-宗教ini diiterapkan dalam pembelajaran PAI di kelas yang dibiming oleh guru dan pembelajaran agama di Rohis yang dibiming oleh para mentor