Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan, Naqsyabandi, Program Studi, Analis Kesehatan, Akademi Analis, Kesehatan Pekalongan, Kata Kunci — Tinea, Petani Unguium, Kuku Padi, Kaki
{"title":"Identifikasi Fungi Penyebab Tinea Unguium pada Kuku Kaki Petani Padi di Dusun Sekarum Desa Gandarum Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan","authors":"Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan, Naqsyabandi, Program Studi, Analis Kesehatan, Akademi Analis, Kesehatan Pekalongan, Kata Kunci — Tinea, Petani Unguium, Kuku Padi, Kaki","doi":"10.59744/jumeha.v1i2.18","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tinea unguium yaitu suatu keadaan secara umum yang ditandai dengan adanya kehancuran atau menguning dibagian bawah ujung kuku jari kaki. Kuku dapat menghitam dan menebal. Tinea unguium merupakan suatu infeksi pada kuku yang di sebabkan oleh jenis jamur Dermatophyta. Penyebab munculnya Tinea unguium pada kuku kaki petani padi diakibatkan oleh faktor kelembaban, suhu dan nutrisi. Dusun sekarum merupakan desa yang penduduknya bermatapencaharian sebagai petani padi. Petani bekerja tidak menggunakan alat pelindung kaki sehingga kuku para petani padi di Dusun Sekarum dapat terkena oleh infeksi jamur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis fungi penyebab Tinea unguium pada Kuku Kaki Petani Padi di Dusun Sekarum Desa Gandarum Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan. Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan populasi sebanyak 50 orang dan metode total sampling dengan toleransi kesalahan 0,2 sehingga sampel yang digunakan berjumlah 16 sampel. Hasil penelitian menunjukkan 8 sampel (50 %) terdapat jamur Trichophyton rubrum dan Trichophyton mentagrophytes, 4 sampel (25%) terdapat jamur Trichophyton mentagrophytes dan 4 sampel (25%) terdapat jamur Trichophyton rubrum. Trichophyton rubrum memiliki ciri koloni berwarna putih, memiliki tekstur seperti bludru, konsisteni lembak, berbentuk bulat. Secara mikroskopis memiliki hifa yang halus, berdinding tipis, mikrokonidia berbentuk seperti tetesan air mata. Trichophyton mentagrophytes secara makroskopis memiliki ciri koloni berwarna putih kekuningan, memiliki tekstur seperti bludru. Secara mikroskopis mikrokonidia berbentuk bulat bergerombol seperti buah anggur. \n ","PeriodicalId":171946,"journal":{"name":"Jurnal Medika Husada","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-10-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Medika Husada","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.59744/jumeha.v1i2.18","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Tinea unguium yaitu suatu keadaan secara umum yang ditandai dengan adanya kehancuran atau menguning dibagian bawah ujung kuku jari kaki. Kuku dapat menghitam dan menebal. Tinea unguium merupakan suatu infeksi pada kuku yang di sebabkan oleh jenis jamur Dermatophyta. Penyebab munculnya Tinea unguium pada kuku kaki petani padi diakibatkan oleh faktor kelembaban, suhu dan nutrisi. Dusun sekarum merupakan desa yang penduduknya bermatapencaharian sebagai petani padi. Petani bekerja tidak menggunakan alat pelindung kaki sehingga kuku para petani padi di Dusun Sekarum dapat terkena oleh infeksi jamur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis fungi penyebab Tinea unguium pada Kuku Kaki Petani Padi di Dusun Sekarum Desa Gandarum Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan. Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan populasi sebanyak 50 orang dan metode total sampling dengan toleransi kesalahan 0,2 sehingga sampel yang digunakan berjumlah 16 sampel. Hasil penelitian menunjukkan 8 sampel (50 %) terdapat jamur Trichophyton rubrum dan Trichophyton mentagrophytes, 4 sampel (25%) terdapat jamur Trichophyton mentagrophytes dan 4 sampel (25%) terdapat jamur Trichophyton rubrum. Trichophyton rubrum memiliki ciri koloni berwarna putih, memiliki tekstur seperti bludru, konsisteni lembak, berbentuk bulat. Secara mikroskopis memiliki hifa yang halus, berdinding tipis, mikrokonidia berbentuk seperti tetesan air mata. Trichophyton mentagrophytes secara makroskopis memiliki ciri koloni berwarna putih kekuningan, memiliki tekstur seperti bludru. Secara mikroskopis mikrokonidia berbentuk bulat bergerombol seperti buah anggur.