{"title":"PERANCANGAN GAME TIMBANGAN BUKAN OTOMATIS ELEKTRONIK INTERVAL TUNGGAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN","authors":"Rifyan Nasution","doi":"10.55101/ppsdk.v1i1.549","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Dalam rangka mendukung proses pembelajaran pada pelatihan fungsional penera, pengembangan media pembelajaran diperlukan sebagai alternatif untuk praktikum. Banyak peserta pelatihan fungsional penera yang belum memiliki Unit Metrologi Legal (UML) sehingga kurang memiliki akses untuk melakukan latihan pada timbangan yang sesungguhnya setelah mengikuti pelatihan fungsional. Hal ini menjadi kendala karena peserta pelatihan diharuskan untuk mengikuti ujian kompetensi setelah lulus dari pelatihan fungsional. Adanya media pembelajaran edukasi ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan untuk melakukan peneraan timbangan bukan otomatis elektronik dalam persiapan menghadapi ujian kompetensi. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada referensi Luther dengan Multimedia Development Life Cycle (MDLC). Aplikasi yang digunakan untuk membuat media pembelajaran ini adalah construct 2. Penerapan media pembelajaran ini diharapkan dapat memfasilitasi peserta pelatihan setelah mengikuti pelatihan fungsional penera. Peserta pelatihan yang tidak memiliki akses alat praktikum di tempat asal peserta pelatihan tetap dapat berlatih kembali untuk menghadapi ujian kompetensi. Untuk penelitian lebih lanjut, media pembelajaran ini diharapkan dapat dikembangkan lagi dalam hal animasi, desain, fitur, serta peningkatan dari 2 Dimensi menjadi 3 Dimensi agar peserta pelatihan mendapatkan simulasi praktikum yang lebih baik. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada referensi Luther dengan Multimedia Development Life Cycle (MDLC). Aplikasi yang digunakan untuk membuat media pembelajaran ini adalah construct 2. Penerapan media pembelajaran ini diharapkan dapat memfasilitasi peserta pelatihan setelah mengikuti pelatihan fungsional penera. Peserta pelatihan yang tidak memiliki akses alat praktikum di tempat asal peserta pelatihan tetap dapat berlatih kembali untuk menghadapi ujian kompetensi. Untuk penelitian lebih lanjut, media pembelajaran ini diharapkan dapat dikembangkan lagi dalam hal animasi, desain, fitur, serta peningkatan dari 2 Dimensi menjadi 3 Dimensi agar peserta pelatihan mendapatkan simulasi praktikum yang lebih baik. \n \n \n \n \n \n \n \n","PeriodicalId":148919,"journal":{"name":"Insan Metrologi PPSDK","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Insan Metrologi PPSDK","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.55101/ppsdk.v1i1.549","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Dalam rangka mendukung proses pembelajaran pada pelatihan fungsional penera, pengembangan media pembelajaran diperlukan sebagai alternatif untuk praktikum. Banyak peserta pelatihan fungsional penera yang belum memiliki Unit Metrologi Legal (UML) sehingga kurang memiliki akses untuk melakukan latihan pada timbangan yang sesungguhnya setelah mengikuti pelatihan fungsional. Hal ini menjadi kendala karena peserta pelatihan diharuskan untuk mengikuti ujian kompetensi setelah lulus dari pelatihan fungsional. Adanya media pembelajaran edukasi ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan untuk melakukan peneraan timbangan bukan otomatis elektronik dalam persiapan menghadapi ujian kompetensi. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada referensi Luther dengan Multimedia Development Life Cycle (MDLC). Aplikasi yang digunakan untuk membuat media pembelajaran ini adalah construct 2. Penerapan media pembelajaran ini diharapkan dapat memfasilitasi peserta pelatihan setelah mengikuti pelatihan fungsional penera. Peserta pelatihan yang tidak memiliki akses alat praktikum di tempat asal peserta pelatihan tetap dapat berlatih kembali untuk menghadapi ujian kompetensi. Untuk penelitian lebih lanjut, media pembelajaran ini diharapkan dapat dikembangkan lagi dalam hal animasi, desain, fitur, serta peningkatan dari 2 Dimensi menjadi 3 Dimensi agar peserta pelatihan mendapatkan simulasi praktikum yang lebih baik. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada referensi Luther dengan Multimedia Development Life Cycle (MDLC). Aplikasi yang digunakan untuk membuat media pembelajaran ini adalah construct 2. Penerapan media pembelajaran ini diharapkan dapat memfasilitasi peserta pelatihan setelah mengikuti pelatihan fungsional penera. Peserta pelatihan yang tidak memiliki akses alat praktikum di tempat asal peserta pelatihan tetap dapat berlatih kembali untuk menghadapi ujian kompetensi. Untuk penelitian lebih lanjut, media pembelajaran ini diharapkan dapat dikembangkan lagi dalam hal animasi, desain, fitur, serta peningkatan dari 2 Dimensi menjadi 3 Dimensi agar peserta pelatihan mendapatkan simulasi praktikum yang lebih baik.