{"title":"PENENTUAN POTENSI BATUAN INDUK MENGGUNAKAN SEKUEN STRATIGRAFI DAERAH PENAJAM, KALIMANTAN TIMUR","authors":"Clara Rhema Sukma Hikari","doi":"10.25105/jek.v1i1.7880","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini difokuskan pada penyebaran batuan sedimen di daerah Penajam dan sekitarnya, Provinsi Kalimantan Timur yang merupakan bagian dari Cekungan Kutai. Cekungan Kutai terdiri atas beberapa formasi. Setiap formasi memiliki karakteristik batuan dan lingkungan pengendapan yang berbeda. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lingkungan pengendapan secara lateral dan vertikal melalui analisis fasies dan sekuen stratigrafi yang menghasilkan suatu model paleogeografi, serta untuk menentukan potensi batuan induk melalui analisis kualitas dan kuantitasnya. Objek penelitian meliputi data permukaan dan data sumur. Pengambilan data dipermukaan dilakukan secara mandiri dan berfokus pada pengamatan tekstur, struktur, mineral pada singkapan batuan sehingga menghasilkan resolusi yang tinggi. Sedangkan analisis geokimia dilakukan dengan mengetahui kehadiran material organik, tipe kerogen batuan induk, dan tingkat kematangan material organik. Karakteristik tersebut didukung oleh data-data berupa TOC, rock-eval pyrolysis, dan vitrinite reflectance. Berdasarkan hasil korelasi sekuen stratigrafi permukaan dan sumur yang dibatasi oleh marker biostratigrafi pada N3, menunjukkan lingkungan pengendapan yang berubah dari laut menuju darat. Terdapat 4 fasies yang berkembang pada daerah penelitian ini yaitu fasies upper shoreface, middle shoreface, sub-marine channel, basin plain. Berdasarkan kisaran material organik dan tipe kerogen dari data geokimia, pada permukaan menunjukkan sedang dengan tipe kerogen IV (inert), pada bawah permukaan sedang sampai baik dengan tipe kerogen III (gas). Daerah potensi batuan induk terdapat pada Formasi Pamaluan yang ekivalen dengan Oligosen Awal sampai Miosen Awal dengan lingkungan pengendapan basin plain. Lingkungan basin plain yang terdiri dari litologi dominan berupa batulempung, dimana menjadi zona yang baik untuk berkembangnya suatu batuan induk.","PeriodicalId":414487,"journal":{"name":"Jurnal Eksakta Kebumian","volume":"77 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-11-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Eksakta Kebumian","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.25105/jek.v1i1.7880","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penelitian ini difokuskan pada penyebaran batuan sedimen di daerah Penajam dan sekitarnya, Provinsi Kalimantan Timur yang merupakan bagian dari Cekungan Kutai. Cekungan Kutai terdiri atas beberapa formasi. Setiap formasi memiliki karakteristik batuan dan lingkungan pengendapan yang berbeda. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lingkungan pengendapan secara lateral dan vertikal melalui analisis fasies dan sekuen stratigrafi yang menghasilkan suatu model paleogeografi, serta untuk menentukan potensi batuan induk melalui analisis kualitas dan kuantitasnya. Objek penelitian meliputi data permukaan dan data sumur. Pengambilan data dipermukaan dilakukan secara mandiri dan berfokus pada pengamatan tekstur, struktur, mineral pada singkapan batuan sehingga menghasilkan resolusi yang tinggi. Sedangkan analisis geokimia dilakukan dengan mengetahui kehadiran material organik, tipe kerogen batuan induk, dan tingkat kematangan material organik. Karakteristik tersebut didukung oleh data-data berupa TOC, rock-eval pyrolysis, dan vitrinite reflectance. Berdasarkan hasil korelasi sekuen stratigrafi permukaan dan sumur yang dibatasi oleh marker biostratigrafi pada N3, menunjukkan lingkungan pengendapan yang berubah dari laut menuju darat. Terdapat 4 fasies yang berkembang pada daerah penelitian ini yaitu fasies upper shoreface, middle shoreface, sub-marine channel, basin plain. Berdasarkan kisaran material organik dan tipe kerogen dari data geokimia, pada permukaan menunjukkan sedang dengan tipe kerogen IV (inert), pada bawah permukaan sedang sampai baik dengan tipe kerogen III (gas). Daerah potensi batuan induk terdapat pada Formasi Pamaluan yang ekivalen dengan Oligosen Awal sampai Miosen Awal dengan lingkungan pengendapan basin plain. Lingkungan basin plain yang terdiri dari litologi dominan berupa batulempung, dimana menjadi zona yang baik untuk berkembangnya suatu batuan induk.
这项研究的重点是沉积岩在保护伞区域及其周边加里曼丹省的扩散,该省是Kutai盆地的一部分。Kutai盆地由几个队列组成。每个构造都有不同的岩石特征和沉积环境。因此,这项研究的目的是通过对古地理学模型的顺相和正谱分析来确定远边和垂直控制环境之间的关系,并通过对其质量和数量的分析来确定母岩的可能性。研究对象包括表面数据和井口数据。收集表面数据是独立的,重点是观察岩石露头上的纹理、结构和矿物,从而产生高分辨率。而地球化学分析是通过确定有机材料、母岩石多孔类型和有机材料的成熟度来进行的。托克、燧石和维里反射等数据支持了这一特性。基于基于N3上生物分层标记对地表和水井的一系列分层关系,显示了从海洋到陆地的沉积环境。在这个研究区域有4个蓬勃发展的设施,那就是上短面、中央短面、水下通道、平原盆地。根据有机材料和地球化学数据的多孔和多孔类型,表面表现为温和的kerogen IV (inert),表面表现为温和的kerogen III(气体)。母岩的潜在区域是由最初的橄榄山到中原的中转站形成的。普通盆地的环境由主要岩层粘土构成,为母岩的生长提供了良好的发展空间。