POTENSI KONFLIK DI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT

Deri Ciciria, Ketut Akeh, Magrilisa Magrilisa
{"title":"POTENSI KONFLIK DI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT","authors":"Deri Ciciria, Ketut Akeh, Magrilisa Magrilisa","doi":"10.32332/social-pedagogy.v3i1.4989","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Masyarakat kabupaten Tulang Bawang Barat memiliki keanekaragaman suku dan agama yang juga sangat dipengaruhi daerah disekitarnya. Setiap suku yang berada di kabupaten ini berjejaring sosial dan terkoneksi secara primordial dengan suku di wilayah lain khususnya yang wilayah perbatasan kabupaten Tulang Bawang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi konflik di kabupaten Tulang Bawang Barat. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode telaah informasi melalui wawancara, observasi langsung dan dokumentasi serta ditunjang dengan studi kepustakaan. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan Analysis Interactive Model dari Miles dan Huberman. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat kabupaten Tulang Bawang Barat, sedangkan sampel terdiri dari 8 Kampung/ Tiyuh. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa potensi konflik di kabupaten Tulang Bawang Barat meliputi: 1) potensi konflik berdasar atas kegiatan ekonomi, dimana pengelolaan lahan HTI yang melibatkan masyarakat antar suku telah memicu tumpang tindih pengelolaan sehingga berpotensi menimbulkan konflik berbasis SARA. 2) potensi konflik berdasar agama dan sosial budaya, fenomena ini seperti gunung es dimana mayoritas agama yang di anut masyarakat kabupaten Tulang Bawang Barat adalah Muslim, namun masyarakat yang beragama lain memiliki basis di sekitar wilayah perbatasan kabupaten. Perbedaan agama mengakibatkan perbedaan tuntunan teknis dalam kehidupan masyarakat yang sangat rentan terhadap potensi konflik. Perbedaan adat dan budaya antar suku dalam masyarakat juga mengakibatkan perbedaan pola dan aturan kehidupan, sehingga memicu terjadinya berbagai macam persinggungan. Pendidikan di masyarakat menjadi jalur penting dalam meresolusi konflik, karena hanya melalui pendidikanlah keterbukaan pemikiran dibangun sehingga membuka cakrawala toleransi dalam keberagaman.","PeriodicalId":120645,"journal":{"name":"SOCIAL PEDAGOGY: Journal of Social Science Education","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"SOCIAL PEDAGOGY: Journal of Social Science Education","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32332/social-pedagogy.v3i1.4989","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Masyarakat kabupaten Tulang Bawang Barat memiliki keanekaragaman suku dan agama yang juga sangat dipengaruhi daerah disekitarnya. Setiap suku yang berada di kabupaten ini berjejaring sosial dan terkoneksi secara primordial dengan suku di wilayah lain khususnya yang wilayah perbatasan kabupaten Tulang Bawang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi konflik di kabupaten Tulang Bawang Barat. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode telaah informasi melalui wawancara, observasi langsung dan dokumentasi serta ditunjang dengan studi kepustakaan. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan Analysis Interactive Model dari Miles dan Huberman. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat kabupaten Tulang Bawang Barat, sedangkan sampel terdiri dari 8 Kampung/ Tiyuh. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa potensi konflik di kabupaten Tulang Bawang Barat meliputi: 1) potensi konflik berdasar atas kegiatan ekonomi, dimana pengelolaan lahan HTI yang melibatkan masyarakat antar suku telah memicu tumpang tindih pengelolaan sehingga berpotensi menimbulkan konflik berbasis SARA. 2) potensi konflik berdasar agama dan sosial budaya, fenomena ini seperti gunung es dimana mayoritas agama yang di anut masyarakat kabupaten Tulang Bawang Barat adalah Muslim, namun masyarakat yang beragama lain memiliki basis di sekitar wilayah perbatasan kabupaten. Perbedaan agama mengakibatkan perbedaan tuntunan teknis dalam kehidupan masyarakat yang sangat rentan terhadap potensi konflik. Perbedaan adat dan budaya antar suku dalam masyarakat juga mengakibatkan perbedaan pola dan aturan kehidupan, sehingga memicu terjadinya berbagai macam persinggungan. Pendidikan di masyarakat menjadi jalur penting dalam meresolusi konflik, karena hanya melalui pendidikanlah keterbukaan pemikiran dibangun sehingga membuka cakrawala toleransi dalam keberagaman.
西洋葱区人民有着部落和宗教的多样性,这也受到周围地区的影响。这个地区的每个部落都有一个社交网络,与其他地区的部落有原始的联系,尤其是毗邻的洋葱骨区。本研究旨在确定西洋葱骨区可能发生冲突。本研究采用定性描述性方法,通过采访、直接观察、文档和基础研究来研究信息。本研究的数据分析技术采用了迈尔斯和胡伯曼的相互作用分析模型。这项研究的人口是整个西洋葱骨区,样本由8个村庄/ Tiyuh组成。根据这项研究,西马龙区的潜在冲突可能包括:1)基于经济活动的潜在冲突,在这些活动中,涉及部落关系的HTI土地管理引发了管理重叠,可能导致基于SARA的冲突。2)潜在的宗教和社会文化冲突,比如冰山,西布利乌斯摄政中占多数的宗教都是穆斯林,但其他宗教社区在摄政边境附近有一个基地。宗教差异在人们的生活中造成技术指导差异,这些差异很容易受到潜在冲突的影响。社会不同的文化和部落文化也导致了不同的模式和规则,引发了不同的冲突。社区教育成为解决冲突的重要道路,只有通过灌输开放的思想,才能在不同的领域开放宽容的视野。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信