{"title":"Studi Perbandingan Konsep Iman dan Perbuatan Menurut Paulus dan Yakobus","authors":"Yusup Heri Harianto","doi":"10.55097/sabda.v3i2.51","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"In Christianity, the understanding of salvation is final, that salvation is a gift from God, not because of good deeds by any human. Everyone who believes in Jesus experiences justification before God through the sacrifice of Jesus on the cross. In his theology, Paul explains that humans are justified by faith, not by good deeds. However, James stated that a man's works justify him. These two theologians seem to contradict the concepts of faith and works. That is why the writer tries to make a comparative study of the concept of faith and works according to Paul and James. The method that the writer uses is qualitative research with literature and Bible study. From the results of the discussion of faith and works, according to Paul, humans are justified before God only by faith, not by deeds in obeying the law. Meanwhile, James sees the deeds here as acts of love to prove his faith. It means that true faith must be followed by acts of love. According to both Paul and James, a comparative study of faith and works reveals that nothing contradicts, but rather complements each other. AbstrakDalam kekristenan pemahaman keselamatan sudah final bahwa keselamatan itu adalah anugerah Allah, bukan karena perbuatan baik manusia. Melalui pengorbanan Yesus di kayu salib untuk menebus dosa manusia, maka setiap orang yang percaya kepadaNya mengalami pembenaran di hadapan Allah. Paulus dalam teologinya memaparkan bahwa manusia dibenarkan karena iman, bukan karena perbuatan. Tetapi Yakobus mengatakan bahwa manusia dibenarkan karena perbuatannya. Dua tokoh teolog ini nampak seperti bertentangan mengenai konsep iman dan perbuatan. Itu sebabnya penulis mencoba membuat studi perbandingan konsep iman dan perbuatan menurut Paulus dan Yakobus. Metode yang penulis gunakan adalah penelitian kualitatif dengan studi pustaka dan kajian Alkitab. Dari hasil pembahasan iman dan perbuatan, menurut Paulus, manusia dibenarkan dihadapan Allah hanya karena iman, bukan karena perbuatan dalam mentaati hukum Taurat. Sedangkan Yakobus melihat perbuatan di sini sebagai perbuatan kasih untuk membuktikan imannya. Artinya bahwa iman yang sejati itu harus diikuti dengan perbuatan kasih. Dari studi perbandingan tentang iman dan perbuatan, baik menurut Paulus maupun Yakobus tidak ada yang bertentangan, sebaliknya saling melengkapi. Kata kunci: iman, perbuatan, pembenaran, hukum Taurat","PeriodicalId":149726,"journal":{"name":"Sabda: Jurnal Teologi Kristen","volume":"49 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Sabda: Jurnal Teologi Kristen","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.55097/sabda.v3i2.51","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
In Christianity, the understanding of salvation is final, that salvation is a gift from God, not because of good deeds by any human. Everyone who believes in Jesus experiences justification before God through the sacrifice of Jesus on the cross. In his theology, Paul explains that humans are justified by faith, not by good deeds. However, James stated that a man's works justify him. These two theologians seem to contradict the concepts of faith and works. That is why the writer tries to make a comparative study of the concept of faith and works according to Paul and James. The method that the writer uses is qualitative research with literature and Bible study. From the results of the discussion of faith and works, according to Paul, humans are justified before God only by faith, not by deeds in obeying the law. Meanwhile, James sees the deeds here as acts of love to prove his faith. It means that true faith must be followed by acts of love. According to both Paul and James, a comparative study of faith and works reveals that nothing contradicts, but rather complements each other. AbstrakDalam kekristenan pemahaman keselamatan sudah final bahwa keselamatan itu adalah anugerah Allah, bukan karena perbuatan baik manusia. Melalui pengorbanan Yesus di kayu salib untuk menebus dosa manusia, maka setiap orang yang percaya kepadaNya mengalami pembenaran di hadapan Allah. Paulus dalam teologinya memaparkan bahwa manusia dibenarkan karena iman, bukan karena perbuatan. Tetapi Yakobus mengatakan bahwa manusia dibenarkan karena perbuatannya. Dua tokoh teolog ini nampak seperti bertentangan mengenai konsep iman dan perbuatan. Itu sebabnya penulis mencoba membuat studi perbandingan konsep iman dan perbuatan menurut Paulus dan Yakobus. Metode yang penulis gunakan adalah penelitian kualitatif dengan studi pustaka dan kajian Alkitab. Dari hasil pembahasan iman dan perbuatan, menurut Paulus, manusia dibenarkan dihadapan Allah hanya karena iman, bukan karena perbuatan dalam mentaati hukum Taurat. Sedangkan Yakobus melihat perbuatan di sini sebagai perbuatan kasih untuk membuktikan imannya. Artinya bahwa iman yang sejati itu harus diikuti dengan perbuatan kasih. Dari studi perbandingan tentang iman dan perbuatan, baik menurut Paulus maupun Yakobus tidak ada yang bertentangan, sebaliknya saling melengkapi. Kata kunci: iman, perbuatan, pembenaran, hukum Taurat
在基督教中,对救赎的理解是最终的,救赎是上帝的礼物,而不是因为任何人的善行。每个相信耶稣的人都通过耶稣在十字架上的牺牲而在神面前经历称义。在他的神学中,保罗解释说,人因信称义,而不是因善行。然而,雅各说,一个人的行为称他为义。这两位神学家似乎在信仰和行为的概念上存在矛盾。这就是为什么作者试图根据保罗和雅各的观点,对信心和行为的概念进行比较研究。作者采用的方法是定性研究,结合文献和圣经研究。从信心和行为的讨论结果来看,保罗认为,人在神面前称义,只是因着信心,不是因着行守律法。与此同时,雅各认为这些行为是爱的行为,以证明他的信仰。这意味着真正的信仰必须伴随着爱的行为。根据保罗和雅各的说法,对信仰和行为的比较研究表明,没有什么是矛盾的,而是相辅相成的。[摘要]dalam kekristenan pemahaman keselamatan sudah final bahwa keselamatan itu adalah anugerah Allah, bukan karena perbuatan baik manusia。Melalui pengorbanan Yesus di kayu salib untuk menebus dosa manusia, maka setap orang yang peraya kepadya mengalami pembenaran di hadapan Allah。保卢斯dalam teologinya memaparkan bahwa manusia dibenarkan karena iman, bukan karena perbuatan。Tetapi Yakobus mengatakan bahwa manusia dibenarkan karena perbuatannya。在南巴基斯坦,有一种特殊的技术,它可以帮助人们更好地了解南巴基斯坦的情况。在此基础上,我们研究了一种新的研究方法,即对一种新的研究方法进行了研究。方法:阳平、阳平、阳平、阳平、阳平、阳平、阳平、阳平等。尊敬的上帝,尊敬的上帝,尊敬的上帝,尊敬的上帝,尊敬的上帝,尊敬的上帝,尊敬的上帝。Sedangkan Yakobus melihat perbuatan di sini sebagai perbuatan kasih untuk membuktikan imannya。Artinya bahwa iman yang sejati it harus diikuti dengan perbuatan kasih。Dari studi perbandingan和tentenmandanperbuatan, baik menurut Paulus maupun Yakobus tidak ada ada yang bertentangan, sebaliknya salingmelengkapi。Kata kunci: iman, perbuatan, pembenaran, hukum Taurat