{"title":"FITOREMEDIASI TANAMAN ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes.sp) DALAM MENURUNKAN KADAR WARNA PADA LIMBAH BATIK “X”","authors":"Saly Fazaya, Suparmin Suparmin, Teguh Widiyanto","doi":"10.31983/keslingmas.v40i4.6058","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar belakang Industri batik merupakan salah satu industri yang berkembang pesat di Indonesia. Industri batik selalu menghasilkan air limbah yang dapat mencemari lingkungan dari penggunaan zat pewarna kain. Limbah batik mengandung bahan kimia yang dapat mencemari lingkungan. Proses pewarnaan kain batik menggunakan bahan pewarna kimia yang menimbulkan dampak berupa limbah cair organik dengan volume yang besar, warna yang pekat, berbau menyengat dan memiliki suhu dan keasaman yang tinggi. Pencemaran ini dapat terjadi apabila limbah yang dihasilkan langsung dibuang dibadan air tanpa dilakukan pengolahan terlebih dahulu. Salah satu cara mengatasi permasalahan pencemaran tersebut yaitu dengan fitoremediasi, keunggulan dari fitoremediasi yaitu biaya operasional relatif murah dan cara remediasi yang aman, jenis tanaman yang digunakan tanaman eceng gondok (Eichhornia crassipes.sp). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efisiensi eceng gondok (Eichhornia crassipes.sp) dalam menurunkan kadar warna air pada limbah batik di Pekalongan tahun 2020. Metode Jenis penelitian adalah penelitian pre eksperimen dengan bentuk pretest-posttest. Variabel yang diteliti yaitu kadar warna. Terdapat 3 perlakuan dan 3 replikasi. Jumlah sampel 15 diantaranya 3 sampel pretest, 3 sampel kontrol, 9 sampel kelompok perlakuan. Hasil penelitian efisiensi tertinggi pada replikasi 1 dengan jumlah 6 tanaman sebesar 65,55%, sedangkan efisiensi terendah pada replikasi 3 dengan jumlah 4 tanaman sebesar 32,83%. Uji statistik menggunakan uji paired t-test diperoleh hasil bahwa perlakuan 2 tanaman sig = 0,021 α = 0,05, 4 tanaman sig = 0,030 α = 0,05, 6 tanaman = 0,014 α = 0,05 dan kontrol sig = 0,025 α = 0,05, sehingga dapat di simpulkan bahwa ada perbedaan antara kadar warna sebelum dan kadar warna sesudah, sedangkan uji one way anova menunjukkan hasil bahwa sig = 0,002 α = 0,05 yang berarti variabel ini berpengaruh signifikan terhadap penurunan kadar warna. Kesimpulan fitoremediasi dengan tanaman eceng gondok (Eichhornia crassipes.sp) memiliki efisiensi penurunan kadar warna pada kontrol sebesar 24.23% dan pada perlakuan sebesar 48,92%. Saran Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menurunkan bahan pencemar lain yang terdapat dalam limbah batik dengan perlakuan adanya variasi waktu dan jumlah tanaman yang lebih banyak.","PeriodicalId":421886,"journal":{"name":"Buletin Keslingmas","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Buletin Keslingmas","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31983/keslingmas.v40i4.6058","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Latar belakang Industri batik merupakan salah satu industri yang berkembang pesat di Indonesia. Industri batik selalu menghasilkan air limbah yang dapat mencemari lingkungan dari penggunaan zat pewarna kain. Limbah batik mengandung bahan kimia yang dapat mencemari lingkungan. Proses pewarnaan kain batik menggunakan bahan pewarna kimia yang menimbulkan dampak berupa limbah cair organik dengan volume yang besar, warna yang pekat, berbau menyengat dan memiliki suhu dan keasaman yang tinggi. Pencemaran ini dapat terjadi apabila limbah yang dihasilkan langsung dibuang dibadan air tanpa dilakukan pengolahan terlebih dahulu. Salah satu cara mengatasi permasalahan pencemaran tersebut yaitu dengan fitoremediasi, keunggulan dari fitoremediasi yaitu biaya operasional relatif murah dan cara remediasi yang aman, jenis tanaman yang digunakan tanaman eceng gondok (Eichhornia crassipes.sp). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efisiensi eceng gondok (Eichhornia crassipes.sp) dalam menurunkan kadar warna air pada limbah batik di Pekalongan tahun 2020. Metode Jenis penelitian adalah penelitian pre eksperimen dengan bentuk pretest-posttest. Variabel yang diteliti yaitu kadar warna. Terdapat 3 perlakuan dan 3 replikasi. Jumlah sampel 15 diantaranya 3 sampel pretest, 3 sampel kontrol, 9 sampel kelompok perlakuan. Hasil penelitian efisiensi tertinggi pada replikasi 1 dengan jumlah 6 tanaman sebesar 65,55%, sedangkan efisiensi terendah pada replikasi 3 dengan jumlah 4 tanaman sebesar 32,83%. Uji statistik menggunakan uji paired t-test diperoleh hasil bahwa perlakuan 2 tanaman sig = 0,021 α = 0,05, 4 tanaman sig = 0,030 α = 0,05, 6 tanaman = 0,014 α = 0,05 dan kontrol sig = 0,025 α = 0,05, sehingga dapat di simpulkan bahwa ada perbedaan antara kadar warna sebelum dan kadar warna sesudah, sedangkan uji one way anova menunjukkan hasil bahwa sig = 0,002 α = 0,05 yang berarti variabel ini berpengaruh signifikan terhadap penurunan kadar warna. Kesimpulan fitoremediasi dengan tanaman eceng gondok (Eichhornia crassipes.sp) memiliki efisiensi penurunan kadar warna pada kontrol sebesar 24.23% dan pada perlakuan sebesar 48,92%. Saran Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menurunkan bahan pencemar lain yang terdapat dalam limbah batik dengan perlakuan adanya variasi waktu dan jumlah tanaman yang lebih banyak.