Riza Aryanti, Masrilayanti Masrilayanti, Redho Alfaro Zamel
{"title":"Studi Perilaku Balok Kastela Dengan Variasi Bentang Dan Jarak Antar Lubang Segidelapan","authors":"Riza Aryanti, Masrilayanti Masrilayanti, Redho Alfaro Zamel","doi":"10.25077/jrs.18.3.244-254.2022","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Konstruksi baja merupakan suatu konstruksi dalam pembangunan struktur yang sering digunakan pada saat ini baik dalam pembangunan gedung maupun jembatan. Hal ini dikarenakan material baja memiliki banyak kelebihan jika dibandingkan dengan bahan konstruksi lainnya. Seperti sifat baja yang memiliki kuat tarik yang tinggi dan berat sendiri yang lebih ringan walaupun baja memiliki berat jenis yang tinggi yaitu 7850 kg/m3. Seiring berjalannya waktu mulai ditemukan profil penampang castellated beam yang menjadi salah satu inovasi dalam penggunaan konstruksi baja. Penggunaan castellated beam lebih praktis dan ekonomis. Pada penelitian ini membahas tentang teknologi modifikasi balok profil IWF menjadi balok profil castellated dengan variasi bentang dan jarak antar lubang segidelapan pada bagian badan profil. Profil IWF standar yang digunakan yaitu IWF 150.75.5.7 yang diubah menjadi IWF 300.75.5.7 castellated beam. Properties material penampang yang digunakan yaitu modulus elastisitas (E) 200.000 MPa; poisson ratio (v) 0,3 ; tegangan leleh (fy) 300 MPa dan tegangan ultimit (fu) 450 MPa. Untuk melihat studi perilaku dari masing- masing bentang dan jarak antar lubang segidelapan dilakukan pembebanan secara static monotonic di tengah bentang sampai tercapai kondisi batas penampang dengan menggunakan software MSC Patran dan MSC Nastran. Hasil dari penelitian menunjukkan perubahan profil standar menjadi balok kastela menghasilkan beban ulitimit yang lebih besar. Variasi jarak antar lubang mempengaruhi jumlah lubang yang didapatkan dalam satu bentang yang sama. Penampang yang memiliki nilai beban ultimit dan kekakuan terbesar adalah IWF 300.75.5.7 CB dengan variasi jarak antar lubang 78 mm. Dan Penampang yang memiliki daktilitas terbesar adalah IWF 300.75.5.7 CB dengan variasi jarak antar lubang 39 mm. Penambahan bentang menghasilkan nilai kekakuan semakin kecil dan daktilitas semakin besar.","PeriodicalId":192572,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.25077/jrs.18.3.244-254.2022","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Konstruksi baja merupakan suatu konstruksi dalam pembangunan struktur yang sering digunakan pada saat ini baik dalam pembangunan gedung maupun jembatan. Hal ini dikarenakan material baja memiliki banyak kelebihan jika dibandingkan dengan bahan konstruksi lainnya. Seperti sifat baja yang memiliki kuat tarik yang tinggi dan berat sendiri yang lebih ringan walaupun baja memiliki berat jenis yang tinggi yaitu 7850 kg/m3. Seiring berjalannya waktu mulai ditemukan profil penampang castellated beam yang menjadi salah satu inovasi dalam penggunaan konstruksi baja. Penggunaan castellated beam lebih praktis dan ekonomis. Pada penelitian ini membahas tentang teknologi modifikasi balok profil IWF menjadi balok profil castellated dengan variasi bentang dan jarak antar lubang segidelapan pada bagian badan profil. Profil IWF standar yang digunakan yaitu IWF 150.75.5.7 yang diubah menjadi IWF 300.75.5.7 castellated beam. Properties material penampang yang digunakan yaitu modulus elastisitas (E) 200.000 MPa; poisson ratio (v) 0,3 ; tegangan leleh (fy) 300 MPa dan tegangan ultimit (fu) 450 MPa. Untuk melihat studi perilaku dari masing- masing bentang dan jarak antar lubang segidelapan dilakukan pembebanan secara static monotonic di tengah bentang sampai tercapai kondisi batas penampang dengan menggunakan software MSC Patran dan MSC Nastran. Hasil dari penelitian menunjukkan perubahan profil standar menjadi balok kastela menghasilkan beban ulitimit yang lebih besar. Variasi jarak antar lubang mempengaruhi jumlah lubang yang didapatkan dalam satu bentang yang sama. Penampang yang memiliki nilai beban ultimit dan kekakuan terbesar adalah IWF 300.75.5.7 CB dengan variasi jarak antar lubang 78 mm. Dan Penampang yang memiliki daktilitas terbesar adalah IWF 300.75.5.7 CB dengan variasi jarak antar lubang 39 mm. Penambahan bentang menghasilkan nilai kekakuan semakin kecil dan daktilitas semakin besar.