Identifikasi Sebaran Tanaman Kemiri Berbasis Pola Agroforestri di Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia

Andi Khairil A.Samsu, Andi Nurul Mukhlisa, Andi Ayu Nurnawati
{"title":"Identifikasi Sebaran Tanaman Kemiri Berbasis Pola Agroforestri di Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia","authors":"Andi Khairil A.Samsu, Andi Nurul Mukhlisa, Andi Ayu Nurnawati","doi":"10.37637/ab.v5i1.866","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kombinasi komponen kehutanan dan komponen pertanian pada suatu pengelolaan secara intensif dikenal dengan istilah agroforestri yang dapat bermanfaat bagi kelestarian lingkungan dan meningkatkan produktivitas dengan hasil panen beragam. Kemiri merupakan tanaman agroforestri rempah yang bermanfaat. Kabupaten Maros merupakan daerah penghasil kemiri di Sulawesi Selatan sejak tahun 1960-an. Tanaman kemiri di Kabupaten Maros tersebar di beberapa kecamatan. Kurangnya informasi terkait luasan dan sebaran tanaman kemiri di Kabupaten Maros mengindikasikan banyak perbedaan data terkait produksi tanaman kemiri sehingga diperlukan informasi yang dapat menunjang sebaran dan luasan dari tanaman kemiri. Penelitian ini menggunakan interpretasi citra dengan metode delineasi visual secara manual pada citra sentinel-2A dengan melakukan pengamatan terhadap kenampakan serupa yang kemudian dipadukan dengan metode ground check point untuk mendapatkan ketelitian informasi dalam interpretasi citra  terhadap tanaman kemiri serta metode analisis deskriptif kualitatif untuk menggambarkan informasi komponen agroforestri dengan cara pengamatan langsung terhadap objek tanaman kemiri di lapangan. Hasil interpretasi citra Sentinel-2a dan pengamatan langsung di tiga kecamatan yaitu Cenrana, Camba dan Mallawa menunjukkan bahwa Kecamatan Mallawa memiliki luas lahan kemiri yang lebih besar yaitu 507,08 ha, dengan persentase pola agroforestri sebesar  18,10% dan  monokultur sebesar 43,16% dari luasan kemiri di 3 kecamatan, kemudian luas lahan kemiri Kecamatan Camba sebesar 238, 04 ha, dengan persentase pola agroforestri 7,61% dan monokultur 21,15% dari luasan kemiri di 3 kecamatan, selanjutnya luas lahan kemiri di Kecamatan Cenrana yaitu 82,60 ha dengan pola agroforestri sebesar 5,79% dan monokultur sebesar 4,19% dari luasan kemiri di 3 kecamatan.","PeriodicalId":443368,"journal":{"name":"Agro Bali : Agricultural Journal","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-03-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Agro Bali : Agricultural Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37637/ab.v5i1.866","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Kombinasi komponen kehutanan dan komponen pertanian pada suatu pengelolaan secara intensif dikenal dengan istilah agroforestri yang dapat bermanfaat bagi kelestarian lingkungan dan meningkatkan produktivitas dengan hasil panen beragam. Kemiri merupakan tanaman agroforestri rempah yang bermanfaat. Kabupaten Maros merupakan daerah penghasil kemiri di Sulawesi Selatan sejak tahun 1960-an. Tanaman kemiri di Kabupaten Maros tersebar di beberapa kecamatan. Kurangnya informasi terkait luasan dan sebaran tanaman kemiri di Kabupaten Maros mengindikasikan banyak perbedaan data terkait produksi tanaman kemiri sehingga diperlukan informasi yang dapat menunjang sebaran dan luasan dari tanaman kemiri. Penelitian ini menggunakan interpretasi citra dengan metode delineasi visual secara manual pada citra sentinel-2A dengan melakukan pengamatan terhadap kenampakan serupa yang kemudian dipadukan dengan metode ground check point untuk mendapatkan ketelitian informasi dalam interpretasi citra  terhadap tanaman kemiri serta metode analisis deskriptif kualitatif untuk menggambarkan informasi komponen agroforestri dengan cara pengamatan langsung terhadap objek tanaman kemiri di lapangan. Hasil interpretasi citra Sentinel-2a dan pengamatan langsung di tiga kecamatan yaitu Cenrana, Camba dan Mallawa menunjukkan bahwa Kecamatan Mallawa memiliki luas lahan kemiri yang lebih besar yaitu 507,08 ha, dengan persentase pola agroforestri sebesar  18,10% dan  monokultur sebesar 43,16% dari luasan kemiri di 3 kecamatan, kemudian luas lahan kemiri Kecamatan Camba sebesar 238, 04 ha, dengan persentase pola agroforestri 7,61% dan monokultur 21,15% dari luasan kemiri di 3 kecamatan, selanjutnya luas lahan kemiri di Kecamatan Cenrana yaitu 82,60 ha dengan pola agroforestri sebesar 5,79% dan monokultur sebesar 4,19% dari luasan kemiri di 3 kecamatan.
农业成分和农业成分在严格管理中的结合被称为农林复合词,这可以使环境可持续和通过多种作物提高生产力。山核桃是一种有益的农林复合植物。马罗斯摄政自20世纪60年代以来一直是南苏拉威西省的一个饱受战争蹂躏的地区。Maros区的榛子分布在几个街道上。Maros摄政中对球菌和球菌分布的信息的缺乏表明,对豆类生产的数据存在许多不同之处,因此需要提供有助于促进青葱及其广泛的信息。解释这项研究使用的形象与视觉delineasi sentinel-2A图像上手动方法进行类似的对当地光溜溜,然后混合而成的地面检查点方法得到精确解读图像中的信息定性对植物核桃和描述性分析方法来描述信息组件农林业对物体的方式直接观察场上植物核桃。Sentinel-2a形象诠释和直接观察结果在三个街道,即Cenrana坎巴和马拉瓦指出,街道马拉瓦有更大的土地面积榛子即507.08哈,43,16%大小的百分比农林业18,10%大模式和单一的土地广阔在三个街道,然后把榛子榛子街道坎巴第238万,04哈,通过百分比农林业模式7,61%把榛子的单一文化21,15% 3街道,接下来是中央公园82.60公顷(82.60公顷)的农林复合经营模式为5.79%,在3个街区内为青木大道覆盖4.19%。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信