ANALISIS KANDUNGAN VITAMIN C DAN FISIK PADA SERBUK JAHE MERAH, JAHE BESAR, DAN JAHE EMPRIT SEBAGAI IMUN BOOSTER

Anggray Duvita Wahyani, Melly Fera
{"title":"ANALISIS KANDUNGAN VITAMIN C DAN FISIK PADA SERBUK JAHE MERAH, JAHE BESAR, DAN JAHE EMPRIT SEBAGAI IMUN BOOSTER","authors":"Anggray Duvita Wahyani, Melly Fera","doi":"10.31596/jkm.v10i2.1168","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sistem imun merupakan sistem daya tahan tubuh terhadap serangan substansi asing yang terpapar ke tubuh kita. Substansi asing tersebut bisa berasal dari luar maupun dalam tubuh sendiri. Salah satu vitamin yang direkomendasikan sebagai peningkat imunitas tubuh adalah vitamin C. Vitamin C mempunyai efek meningkatkan sintesis vasopressor, meningkatkan fungsi sel kekebalan tubuh yaitu interferon dan sitokin. Jahe memiliki kandungan vitamin C yang relative tinggi dibandingkan dengan tanaman rimpang lainnya. Pengolahan jahe dari bahan mentah menjadi minuman membutuhkan beberapa proses tahapan. Pemanfaatan jahe menjadi produk olahan siap pakai merupakan salah satu cara agar konsumsi minuman herbal jahe menjadi lebih praktis. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kandungan vitamin C pada serbuk jahe merah, jahe besar, dan jahe emprit. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen, yaitu pembuatan serbuk jahe dengan 3 kali ulangan. Kandungan vitamin C dianalisis dengan uji one way Anova dengan signifikansi 95%. Hasil analisis diketahui rata-rata kandungan vitamin C tertinggi ada pada serbuk jahe merah, yaitu 18.11 mg/ 100 gr, dan kandungan terendah adalah jahe emprit, yaitu 10.21 mg/100 gr. Berdasarkan analisis organoleptic, diketahui serbuk jahe emrit mempunyai rasa paling pedas diantara kedua jenis jahe lainnya. Hasil uji Anova diketahui p= 0.000 (p<0.05), sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan kandungan vitamin C pada serbuk jahe merah, jahe besar, dan jahe emprit.","PeriodicalId":163077,"journal":{"name":"JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31596/jkm.v10i2.1168","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Sistem imun merupakan sistem daya tahan tubuh terhadap serangan substansi asing yang terpapar ke tubuh kita. Substansi asing tersebut bisa berasal dari luar maupun dalam tubuh sendiri. Salah satu vitamin yang direkomendasikan sebagai peningkat imunitas tubuh adalah vitamin C. Vitamin C mempunyai efek meningkatkan sintesis vasopressor, meningkatkan fungsi sel kekebalan tubuh yaitu interferon dan sitokin. Jahe memiliki kandungan vitamin C yang relative tinggi dibandingkan dengan tanaman rimpang lainnya. Pengolahan jahe dari bahan mentah menjadi minuman membutuhkan beberapa proses tahapan. Pemanfaatan jahe menjadi produk olahan siap pakai merupakan salah satu cara agar konsumsi minuman herbal jahe menjadi lebih praktis. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kandungan vitamin C pada serbuk jahe merah, jahe besar, dan jahe emprit. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen, yaitu pembuatan serbuk jahe dengan 3 kali ulangan. Kandungan vitamin C dianalisis dengan uji one way Anova dengan signifikansi 95%. Hasil analisis diketahui rata-rata kandungan vitamin C tertinggi ada pada serbuk jahe merah, yaitu 18.11 mg/ 100 gr, dan kandungan terendah adalah jahe emprit, yaitu 10.21 mg/100 gr. Berdasarkan analisis organoleptic, diketahui serbuk jahe emrit mempunyai rasa paling pedas diantara kedua jenis jahe lainnya. Hasil uji Anova diketahui p= 0.000 (p<0.05), sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan kandungan vitamin C pada serbuk jahe merah, jahe besar, dan jahe emprit.
分析红姜黄、姜黄和姜香体中维生素C和生理含量作为免疫助推器的分析
免疫系统是一种人体对暴露在我们身体中的外来物质攻击的免疫系统。这种外来物质可以来自身体的外部和内部。维生素C是人体免疫增强的一种维生素C.维生素C有助于促进加压素合成,增强干扰素和细胞因子的免疫细胞功能。姜比其他根茎植物含有更强的维生素C。将姜处理成饮料需要几个步骤。利用生姜作为现成的加工产品是让生姜草药更实用的一种方式。这项研究的目的是分析姜、姜、姜、姜淀粉中的维生素C含量。这项研究是一项实验研究,即生姜产生3次重复。维生素C的含量是由一种具有95%显著意义的Anova测试分析的。根据有机分析,姜黄粉中含有最多的维生素C含量为18.11 mg/100克,生姜的含少量为10.21 mg/100克。根据所知的测试结果,p= 00000 (p<0.05),可以推断出姜、姜、姜的成分中含有不同的维生素C。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信